𝗚

264 41 16
                                    

"Sepertinya mulai sekarang aku harus lebih berhati-hati." Ucap Ryujin dengan nada yang serius.

"Kenapa?"

"Karena sekarang kekasihku adalah Dosa Besar Kecemburuan, kalau aku dekat dengan seseorang dan dia merasa cemburu maka dia akan meledakkan seisi dun-"

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya buku tebal Satella sudah menghantam kepalanya berulang-ulang.

"Hey aku bisa mati, hentikan!"

"Aku akan menghidupkanmu." Jawabnya enteng.

Mereka sampai di rumah pohon di tengah hutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka sampai di rumah pohon di tengah hutan.

"Rumah tinggalmu?"

"Hm."

"Wah aku gugup main ke rumahmu, bagaimana jika aku bertemu calon mertuaku?" Ryujin terlihat sangat bersemangat.

"Mereka sudah tidak ada."

Ryujin sempat terdiam.

"Maaf..."

"Tak apa, ayo masuk."

Rumah Satella hanya berisi perapian, ranjang, gantungan pakaian dan beberapa perabotan.

Ryujin mengamati setiap sudut rumah itu dan duduk di ranjang.

Pikirannya mulai berkeliaran membayangkan itu adalah tempat yang setiap malam digunakan Satella untuk tidur.

"Apakah Satella tidur dengan hangat disini?"

"Bagaimana saat hujan?"

"Apa aku harus membantu menghanga-"

"Ah tidak-tidak! Aku harus berfikir jernih."

Ryujin sibuk berperang dengan jalan pikirannya sendiri.

"Kami baru berpacaran tidak mungkin kami..."

"Hey! Kau kenapa?" Tanya Satella sambil membawakan segelas air.

Satella meneguk air didepan Ryujin, pandangan Ryujin tertuju dileher Satella yang menelan air itu perlahan.

Ya, Ryujin terangsang.

Ryujin segera mengalihkan pandangannya dan meminum air itu tergesa sampai tersedak.

"Kau kenapa? Kau sakit?" Tanya Satella sambil memegang pundak Ryujin, Ryujin refleks memundurkan badannya dan menggeleng cepat.

"Ti-tidak."

"Wajahmu merah." Satella meletakkan telapak tangannya di kening Ryujin. Ryujin segera menepisnya.

"Ka-kau seharusnya tak begitu! Ka-kau membuatku-"

"Terangsang?"

Mata Ryujin terbelalak.

"Yaaak!" Satella mengambil bantal dan memukuli kepala Ryujin.

E N V Y • 2SHINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang