8 (Perform)

440 32 0
                                    

Warning!!  Banyak kerandoman di part ini. Oh iya mau ngingetin juga kalo ini cuma fiksi yaaaa:)

Jangan lupa voment if u like it:)


•••

Pagi telah tiba, cahaya matahari diam-diam masuk ke dalam ruangan yang dipenuhi dengan warna putih itu. Shena mengerjapkan matanya saat dirasa sebuah cahaya masuk ke dalam indra penglihatannya. Dia melihat Wendy tengah berdiri di dekat jendela membuka gorden dengan pakaian yang rapi.

"Kamu sudah bangun? Cepatlah mandi, setelah itu kita sarapan" Shena menggeliat, tidak berniat untuk bangun. Ia malah membuka handphonenya dan tidak mendapati apapun disana, akhirnya ia menutup ponselnya lagi.

"Cepat Shena!!!!" Wendy mulai teriak membuat Shena tidak dapat berkutik dan lebih memilih mengikuti ucapannya.

"Iya Eonnie" ujar Shena kemudian mengecup pipi Wendy.

Shena selesai dengan kegiatan mandinya, ia siap dengan pakaian casualnya dan rambut yang tergerai. Dia juga mengenakan kacamata untuk mengalihkan pandangan karena saat ini ia tidak menggunakan make-up. Bahkan manager oppa tadi memarahinya karena ia tidak menggunakan make-up, tapi Shena adalah Shena. Ia akan tetap pada pendiriannya, si manusia keras kepala. Wendy dan Shena sekarang menuju restaurant hotel. Member yang lain sudah lebih dulu disana. 

(Baju yang Shena gunakan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Baju yang Shena gunakan)

"Dimana member yang lain eonnie?" tanya Shena.

"Mereka sudah makan sekarang pastinya, ini semua karena kau"

"Loh kenapa aku?"

"Kau bangun siang Shena!" 

"Salah sendiri kenapa eonnie tidak membangunkanku" ujar Shena santai kemudian mulai masuk ke restaurant hotel. Ia terdiam saat melihat semua meja penuh dan ia tidak mendapati membernya disana, sedangkan semua perhatian menuju ke arahnya. 

Wendy datang disebelahnya kemudian menyentil jidat Shena karena seenaknya meninggalkannya.

"Auwhhh eonnie... Mwoya?" suara Shena yang keras membuat semua orang memperhatikannya, kemudian Wendy yang merasa malu menutup mulut Shena dan membungkukkan badan seolah meminta maaf. Shena yang melihat Wendy kemudian mengikuti gerakan Wendy.

"Kau bikin malu saja. Cepat kita cari meja mereka" Shena berjalan meninggalkan Wendy di belakang. Dengan percaya diri ia mencari meja Red Velvet sendiri, sampai akhirnya ia berhasil menemukan meja mereka dan langsung duduk disana.

"Ambil makananmu sendiri sana! Self service" Shena langsung membulatkan matanya mendengar ucapan Joy.

"Benarkah?!!!  Ah untuk apa aku kesini. Lebih baik aku mengambil makanan dulu tadi" ketika ia sedang mengomel, Wendy datang dengan makanan di tangannya.

WE ARE IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang