56. China

4.1K 505 1
                                    

Dua hari berlalu, kini Elina dan Nio tengah berada di bandara beijing. Elina jadi penasaran apakah ia bisa berbahasa china tiba-tiba seperti saat menjadi Lin Hua namun pada kenyataanya Elina tidak mengerti apa yang mereka semua ucapkan, ahirnya ia bertanya menggunakan bahasa Inggris

"Excuse me, do you know where the nearest hotel is?"
(Permisi, apa kau tahu dimana hotel terdekat?)
Elina bertanya kepada seorang bapak-bapak yang berdiri di sebelah bus warna hitam

"You have to get on the MRT"
(Kamu harus naik MRT)
jawab bapak-bapak itu

"Tank You" Elina membalas dan hendak pergi takkalah pria itu bertanya

"Where are you from?"
(Dari mana kamu berasal?)

"Indonesia"

"I Thought you where USA"
(Aku kita kamu orang USA)

Tanpa mau menjawab lagi Elina hanya tersenyum manis dan berlalu pergi menuju stasiun tunggu MRT

....

Setelah beberapa saat yang melelahkan setelah naik MRT dia harus kembali naik taksi dan kini dia terdampar lah disebuah hotel di daerah Beijing.

Nio sendari turun dari pesawat hanya tidur dan tidur didalam kereta dorong balitanya.

"Dasar kebo" cibir Elina menatap putra semata wayangnya.

.....

Elina dan Nio kini tengah berada di Forbidden City setelah dari tembok china Great Wall

Elina menatap jengah putranya, tebakan Elina saat hamil dulu 99% benar. Anaknya ini bocah yang aktif walaupun wajahnya terkesan dingin, sangking aktifnya dia selalu berlari kesan kesini dan selalu menyapa parang pengunjung lain.

Elina senang saat Nio gampang akrap dan tidak pemalu pada orang lain namun yang ia kesal kan adalah Nio yang memiliki hobby yang sama denganya, sering terjatuh tiba-tiba.

Bruk!

"Tuh kah udah mama bilang dari tadi jangan lari-larian, udah tiga kali kamu jatuh loh kak" Elina berujar mulai kesal, ia membangunkan Nio dan membersihkan bajunya yang terkena debu

"Yaudah Nio minta maaf, janji deh gak ngulangin lagi" Nio mengacungkan jari kelingkingnya kearah Elina, Elina membalasnya

"Mama marah?"

"Gak" Elina menggelengkan kepala dan tersenyum

"Yaudah dada!" Nio melambaikan tangan berlari sangat cepat meninggalkan Elina

Elina menganga kan mulut terkejut+tidak percaya, Elina jadi menyesal sendiri dulu ia sering mencibir dan mengata-ngatai Xia Bao kini anaknya lah yang meniru perilakunya.

"Hahhh!!" Menghela Nafas kesal bercampur rasa takut, Elina mencari kesana kemari keberadaan anak ajaibnya.

Tempat ini sangat terkenal ditambah sekarang musim libur akhir tahunan, Elina terus bergerak gelisah ditempat bila tadi ia sendiri yang mengawasi Nio sehingga ia tidak perlu takut bila Nio akan berlarian kesan kemari namun kini ia benar-benar tidak dapat melihat wujud kecil tingginya lagi.

Disisi lain Nio dengan semangat berlari kesana-kemari tanpa memikirkan ibunya yang hawatir, Nio selalu memperlihatkan senyum tengilnya didalam wajah dingin itu.

Bruk!

Tanpa sengaja Nio menabrak kaki seorang wanita didepannya, Nio langsung terpelanting kebelakang dengan keras dan wanita itu mundur beberapa langkah akibat di halang oleh pria di belakangnya.

Goddess OF Demonst ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang