Terungkap

258 15 5
                                    

Vale yang terkejut bukan main dengan kejadian barusan. Aurora yang lagi meluk Valir malah langsung menciutkan matanya ke Vale.

"Eh beb, itu siapa?" tanya Aurora dengan tatapan yang tajam.

"Uu-ugh, hahaha... Cuma saudara Valir saja" jawab Vale dengan terpaksa tidak ingin menyakiti hati perempuan itu.

Entah kenapa ia melakukan itu.
"Oy Vale!!! Jujur dong! Lu laki oyy!" "Ehm.. Thor, dia cuma nurut script lu bgst!"

"T-tunggu, Vale?" Valir hanya bisa memberikan tatapan heran ke Vale. Enggak ditolongin malah kabur. "Wah jiwa maniacnya author on nich".

"Aku permisi dulu ya. Sepertinya aku butuh kamar kecil" kata Vale buru-buru buat pergi.

"V-vale!!" sayang Valir dihentikan oleh Aurora

"Wow, mau kemana? Duduk dulu. Kita santai" kata Aurora yang terlalu santuy. Isa-isanya ya.

"Tch, kau!! Ugh aku pergi dulu" kata Valir sambil melepas tangan Aurora dengan paksa.

Valir keluar dan menoleh ke kanan dan ke kiri, berharap bisa menemukan kekasih nya itu. Akhirnya ia menemukan Vale yang sedang buru-buru lari kearah kiri.

Valir yang tahu keberadaan Vale langsung lari mengejar Vale.

"Vale!!!"

Valir memeluk Vale dari belakang berharap Vale berhenti untuk berlari menjauh dari nya.

"Vale--"

"Kenapa lu ngejar gw? Lu kan udh punya" seketika aura dari Vale langsung berubah.

"V-vale, itu cuma salah paham. Gw gk suka sama Rora! Dianya aja yang kurang ajar ke gw" jelas Valir sesingkat-singkatnya ke Vale.

Vale yang denger itu langsung ragu-ragu sendiri. Ia terdiam selama beberapa menit, menahan air mata yang udah mau bocor. Makannya pake Insto.

"Gw masih gk yakin ama lo. Apa buktinya Peler!?" terlihat senyuman kecil di mulut Vale yang mungkin hanya bisa dilihat Valir.

Valir yang ngelihat si Valenya bimbang, langsung menunjukan senyum menyeringainya. Dengan santuy Valir membalikan posisi Vale untuk menghadap padanya.

"Kalau lu gk percaya, lu bisa tanya kembaran gw ato pacarnya. Gw udh curhat ke mereka kalo si Rora tingkahnya udh jahanam bet"

Vale masih terdiam... Males ngomong kali ya? Biar air mata nya gk bocor dan gk usah repot-repot beli Insto :v. Ato malahan di beliin No Drop ama Valir? Halah mboh :)).

"Terserah lu dah-" kalimat Vale terpotong saat ada orang yang kembali teriak nama sang kekasih.

"VALIRR!!" Uhhh teriakan ala-ala Suara Hati Istri pun keluar.

Valir yang tau kalo si Rora nyariin, si ni Biji Peler langsung narik tangan pacarnya buat kabur. Mereka lari menjauhi kedai teh dan mengarah ke pusat kota.

Si Peler yang ngelihat si Vale capek lari. |"Yaaa kan biasanya terbang".| Peler dengan santuynya ngambil motor yang lagi obral di pasaran sekitar situ.

Valir langsung memboncengkan Vale dan langsung tancap gas ke pusat ke kota. Nyampe di pusat kota, ternyata malah lebih sepi suasananya. Karena udh ngerasa cukup jauh kaburnya.

Mereka nongkron di bandara Angel Ark. Mumpung udh mau jam 4, mereka mending nunggu aja disitu. Biar kalo mereka ke pick kan bisa langsung on air ke battlefield.

Valir dan Vale yang ngos-ngosan padahal naik motor, sedang mengatur nafas. Setelah nafas teratur, Vale dengan santuynya senderan di pundak Valir.

Welcome To Mobile Ent*tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang