❝ 𝐧𝐨𝐥-

5.6K 668 26
                                    

" Ha! Pantai!" Ujarmu senang ketika melihat Pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Ha! Pantai!" Ujarmu senang ketika melihat Pantai.
" Boleh ke sana?!" Tanyamu antusias.

Ibumu mengelus surai mu pelan.

" Jangan lama-lama, Otou-san dan Okaa-san mau beres-beres barang dulu di rumah Obaa-san." peringat ibu.

Kau mengangguk tanda paham. Lalu berlari kearah laut. Menikmati semilir angin yang melewati leher dan menerbangkan beberapa helai rambutmu.

Kau memutuskan untuk duduk-duduk diatas pasir. Sembari memanjakan mata dengan pemandangan matahari yang hampir tenggelam.

" Ah! Disana ada orang!" Tetiba, sebuah teriakan yang cukup keras muncul dari belakang.

Seorang anak laki-laki yang seumuran denganmu datang menghampirimu.

" Wah! Kau sedang apa?" Tanyanya antusias.

Kau yang jarang bergaul dan dekat dengan orang merasa gugup ketika ditanyai tiba-tiba seperti ini.

" Eh? Etto... Aku hanya duduk-duduk disini saja..." Jawabmu malu-malu sembari mengatupkan dua jari telunjuk mu.

" Hei, ayo main!" Ajaknya bersemangat.

Matamu mengerjap.

" Main apa?" Tanyamu.

" Ehm... Bagaimana kalau kita buat Istana pasir?!" Tanyanya dengan mata berbinar.

Kau mengangguk sembari mengulas senyum kecil. Kalian pun mulai membuat Istana pasir. Cukup seru melakukannya.

" Eh, lihat! Aku menemukan dua kerang!" Ujar anak itu senang sembari menunjuk kearah ia melihat dua kerang itu.

" Woah," ujarmu kagum.

Anak itu lalu mengambil kerang yang ia temukan tadi. Lalu ia menyodorkannya padamu.

" Cantik bukan? Kau boleh menyimpannya," jelasnya.

Kau mengambil keduanya.

" A-apa tidak apa-apa?" Tanyamu memastikan.

Anak itu mengangguk mantap. Kau tersenyum simpul. Lalu menempatkan kedua kerang itu ke dinding Istana pasir yang kalian buat tadi.

" Le-lebih baik begini, Istana kita jadi tambah cantik." jelasku.

Mata anak itu berbinar ketika melihat ide ku.

" Nanti kita tinggal di Istana bersama, aku akan jadi raja dan kau yang akan jadi ratunya." jelasnya bersemangat.

Tetiba, netra mu tak sengaja melirik bajunya.

" ...atsumu..." Lirih mu pelan namun masih dapat didengar olehnya.

" Eh! Kau bisa membaca hiragana?" Tanyanya.

" Se-sedikit..." Jawabmu malu-malu.

" Hebat!" Pujinya.

Kau mengulas senyum kecil.
" Ja-jadi namamu Atsumu?" Tanyamu.

Dia mengangguk.
" Kalau namamu?" Tanyanya balik.

" Namaku--"

" Tsumu!" Belum sempat kau menyelesaikan kalimat mu, seseorang memanggil dari kejauhan sembari berjalan kearah kalian.

" Ada apa Samu?" Tanya Atsumu.

Manik mu mengerjap. Mereka benar-benar mirip.

" E-eh, kembaran mu ya?" Tanyamu ragu-ragu.

Atsumu mengangguk mantap.
" Iya, lebih tepatnya kembaran yang menyebalkan." cibirnya pelan sembari mengerucutkan bibir.

Kau terkekeh pelan mendengar cibirannya tentang kembarannya sendiri.

" Oi, Samu. Lama sekali! Dipanggil Okaa-san tuh." ujar kembaran Atsumu dengan nada kesal.

" Iya, iya." balas Atsumu cuek.
" Kalau begitu, sampai nanti yah!" Ujar Atsumu melambaikan tangan sembari melenggang pergi diikuti kembarannya dari belakang.

" Sampai jumpa..." Balasmu lirih sembari melambaikan tangan juga.

" [Name]!" Kini, panggilan itu tertuju untukmu.

Kau menoleh. Mendapati ibumu sedang berkacak pinggang. Kau berlari kearahnya.

" Kenapa lama sekali?" Tanya ibumu khawatir.

" Tadi main bersama." jawabmu polos.

" Astaga, tadi kan Okaa-san bilang jangan lama-lama." ujar ibumu.

" Maaf..." Ujarmu.

" Kalau begitu, ayo masuk. Sudah sore. Obaa-san juga sudah selesai memasak makan malam." ajak ibumu.

Kau mengangguk antusias dan menggandeng tangan ibumu. Kalian pun berjalan menuju rumah nenek.

Atsumu POV

"[Name]!" Sebuah teriakan terdengar kala aku dan Osamu belum lama meninggalkan gadis kecil itu di Pantai sendirian.

Aku menoleh untuk memastikan keadaan si gadis. Ternyata, dia berlari kearah seseorang yang meneriakkan nama [Name] tadi. Apakah mungkin itu ibunya? Kalau lah benar, nama gadis itu pasti [Name].

" Oi, jangan melamun." ujar Osamu ketus ketika mendapatiku menatap gadis tadi.

" Aku tidak melamun!" Belaku.

Osamu terlihat tidak peduli.
" Ayo cepat, Okaa-san dan Otou-san sudah menunggu di penginapan." perintahnya.

" Aku tahu." balasku ketus dan berjalan mendahuluinya.

Aku menunduk. [Name]? Itukah namanya?

[Bersambung]

𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌 || atsumu✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang