Saranghae

13 2 0
                                    

Jangan lupa tabur tabur bintang✨

•||GVN||•

________________________________

Part pendek sayang:)

Kehabisan ide :(

Stay with Gema VS Nada

_______________________________

   Nada diam, dia sudah tenang. Kepalanya ia senderkan ke bahu Gema. Sudah cukup ia menangis karena tamparan ayahnya sendiri. Sudah cukup ia Kecewa, Sudah waktunya Nada kembali menjadi Nada yang ceria.
Gema trus menenangkan Nada. Memeluknya, sampai tangisnya terhenti. Rasanya ia ingin menghajar Si Tua itu. Siapapun yang berani membuat Nadanya menangis. Gema tidak akan membuat hidupnya Tenang.

Gema masih memeluk Nada sampai sekarang. Dan Nada pun, ia tenang dengan pelukan ini.

"Gema.."

Hm

"Makasih."

Gema mengacak acak rambut Nada.

"Besok besok kalo ada masalah cerita sama Gue. Jangan kayak gini, tiba tiba nggak ada kabar."

"Gue Khawatir"
Lanjut Gema lirih.

"Maaf...."

Gema hanya tersenyum menanggapinya. Jarang jarang mereka akur seperti ini.
Gema berdiri, melepas pelukannya.

"Ayo, gue anter pulang."

Nada terdiam, mengamati Gema sekarang. Dulu Gema sangat kecil, bahkan saat SD Nada lebih tinggi dari pada Gema. Tapi lihat sekarang, Cowok ini sangat tinggi, bahkan yang slalu melindungi Nada.
Gema, dia yang slalu ada saat Nada berada pada titik ini. Cowok itu yang slalu menjadi penenang Nada.

"Ayo"
Ajak Gema lagi

Nada tersenyum, menerima uluran tangan Gema.
Tangan Gema beralih ke Rambut Nada, membenarkan rambut Nada yang berantakan itu.
Sedangkan Nada, ia hanya diam dan tersenyum. Jarang jarang juga Gema perhatian dengannya seperti ini.

"Nad! Ituuu apa Nad dirambutt loo!!"

Nada membelak.
"Ada apaan Ma?"

"Ituu tuu ituu.."
Gema menjauhkan tangannya,sambil memasang ekspresi jijik.

"Gemaa ada apaaan..."
Nada merengek takut.

"Lo diem.. gue ambilinn. Bentarr.."
Gema dengan hati hati mendekat, tangannya perlahan terulur kembali ke Rambut Nada.

Mengambil sesuatu yang dimaksud Gema.

"Ada apanya Ma?"

"Ini."

Tangan Gema turun dihadapan Nada dan membentuk saranghae, dengan senyum khas cengirangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Gema turun dihadapan Nada dan membentuk saranghae, dengan senyum khas cengirangannya.

Nada tersenyum.
"Apaan sih."

"Sesekali Bucin sama tetangga."

Mereka pun tertawa bersama. Senang rasanya melihat mereka seperti ini. Semoga tidak ada lagi pertengkaran.

•||GVN||•

"Gue balik ke Sekolah dulu."
Ucap Gema setelah sampai mengantar Nada dengan selamat sampai ke Kamar.

"balik sekolah? Atau Bolos?"

"Bolos. Hehe."

Nada menggeleng, mendengar jawaban Gema. Memang orang itu dari dulu tidak pernah berubah. Tidak pernah serius dengan sekolahnya.

"Sana! Gue mau istirahat"
Sifat Bar bar Nada sudah kembali. Gema tersenyum, ia lebih suka melihat Nada seperti ini. Dari pada melihat Nada menangis.

"Beruntung udah gue anter."

"Beruntung apanya! Jaket lo aja bau. Hampir mati gue lo bonceng."

Gema mencium jaketnya itu.

"Bau apanya! Wangi gini! Lo ya.. Kalo Ngomong.."

"Apa?!"

"suka bener."

Nada terkekeh, jarang jarang Gema mangakui Kalo jaketnya itu bau.
Tidak apa, yang terpenting. Gema kembali melihat senyum Nada.

"Nggak pernah lo cuci!"

"Enak Aja! Mamah Slalu nyuci jaket ini ya."

"Kan Mamah? Bukan lo kan Sumanto!"

"Berhenti panggil Gue Sumanto."

"Gema, nama Gue Gema."
Ucap Gema sambil menyisir rambutnya dengan tangannya yang membuat nya terlihat cool dan tampan.

Beda lagi dimata Nada, Nada justru Geli melihat itu.

"Udah sana pulang!"

"Beneran nih Ngusir gue?"

"IYA!"

"Nggak mau gue peluk lagi nih?"

"PULANGG GEMAAA..!"

Gema terkekeh,
Lalu mengacak acak rambut Nada gemas.

"Nah gini, gue lebih suka lo yang kayak gini."
Jelas Gema.

"NGGAK! lo nggak boleh suka sama gue. "

Gema mengangkat satu alisnya.

"Karna lo Sahabat gue. Dari kecil, gue nggak mau kehilangan lo cuma gara gara lo suka sama gue. Tapi gue nggak."

Gema tertawa. Mangapa gadis ini malah berfikir sejauh itu.
Nada pun juga ikut tertawa.

"Nad.. Gue udah nganggep lo kayak adek gue sendiri."
Ucap Gema sambil tersenyum.
Jujur dari lubuk hati Gema

"Iyaa Abang Gema."
Nada pun menjawabnya dengan bahagia.

"Udah sana! Balik ke Sekolah.. Nggak boleh mbolos! Adek aja pinter. Masak Abangnya bobrokk kayak gini."

"Gue balik. Jaga diri lo sendiri."

Satu kecupan kembali mendarat di dahi Nada.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gema Vs NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang