I

22 2 0
                                    

HOPE YOU LIKE🌹
ENJOY READING 🌻

"Terkadang tokoh utama tidak harus menjadi seseorang yang lemah lembut dengan sejuta kebaikan, sesorang selalu punya kelebihan masing, membandingkan seseorang dengan orang lain saya rasa bukan sesuatu yang bijak, apabila alasan untuk membandingkan orang lain itu agar orang tersebut berubah akan lebih baik jika memberikan sebuah motivasi bukan sebuah perbandingan, sekian dari saya terimakasih" ujar gadis bernetra coklat, Agatta Adara  tersebut membuat semua yang berada dalam ruangan tersebut bertepuk tangan.

"Baik Agatta kamu boleh kembali dan juga karna kalian sudah kelas XI sebentar lagi kelas XII  jadi bandelnya tolong dikurangi" ucap guru yang mengajar " baik sekian untuk pelajaran hari ini kalian boleh istirahat" lanjutnya dan keluar dari kelas.

"Sumpah kata² lo bagus banget gila" ucap gadis berambut sepinggang bernama  Nadira Delina, ia merupakan salah satu sahabat Agatta yang bisa dibilang penggila cogan, sekali lihat besoknya udah tahu dimana rumahnya, siapa namanya, stalker handal pkoknya dan satu lagi ia sedikit lola, diajak ngomong ke A nyamber nya ke Z.

"Untuk kali ini gua setuju sama ni oncom" sahutnya dengan wajah datar, Kania Renata bisa dibilang coldgirl tapi kalo udah sama temennya ini gilanya kambuh hilang sudah gelar coldgirl nya tapi kalo sekali ngomong mulutnya dah kaya mercon asli nyelekit sampe ke usus

"Dih oncom ndiasmu"  balasnya sinis

"Dahlah ta orang gila nggak usah didengerin, belum minum obat keknya" kata lalu tertawa, Aruna Nansya gadis berambut sebahu tersebut adalah yang tertua serta yang paling dewasa, ia merupakan sosok kakak bagi mereka semua.

"Nggak sadar orang gila kok ngatain orang gila" sengit Nadira

"aduh perut gua" ucap Agatta sambil memegangi perutnya yang sudah kram karna tertawa terlalu keras " lihat penghuni kebun binatang pada berantem seru banget anjirr" lanjutnya sambil tertawa

"Udah ah gua laper kantin yok kantin bawah aja sekalian cuci mata" ucap nadira disertai dengan cengiran

Sontak mendengar itu membuat Agatta mencibir "Cuci mata, mata lo soek palingan kagak ada yang nyantol ama situ" membuat nadira mencibikkan bibirnya lalu beranjak dan menuju kantin bawah

SMA Garuda ini memang terdiri dari tiga lantai, lantai pertama atau paling bawah diisi oleh lapangan indoor dan outdoor, ruang ekstrakulikuler, kantin, gudang dan juga parkiran, lantai kedua berisi ruang kelas X, kantin, gudang, serta ruang guru dan juga ruang untuk praktik untuk setiap mata pelajaran, dan lantai tiga berisi ruang kelas XI dan XII serta gudang dan kantin.
Disetiap lantai sekolah ini memang selalu ada gudang tetapi sebenarnya lantai tiga bukan lantai paling atas karena paling atas ada rooftop. Oke back to topic

Sampai disana suasana kantin sedang sangat ramai hanya tertinggal 2 meja satu dipaling pojok satunya disampingnya, sebenarnya bukan pertama kali mereka menginjakkan kaki disana namun tetap saja heran bagaiman bisa serame ini, setelah memesan makanan akhirnya mereka duduk dibangku samping pojok.

"Ta pulangnya nebeng dong nanti" ucap Aruna

"Lah mobil lu kemana surti?" Tanya Agatta pasalnya sangat jarang sahabatnya ini tidak membawa mobil ke sekolah bahkan bertahun tahun bersama bisa dihitung jari Aruna menebeng padanya biasanya kan sebaliknya

"Masuk bengkel kemarin mogok ditengah jalan masa sebel asli" jawabnya sebal

"Trus lo pulngnya gimana kemarin?" Sahut Kania

"Ditebengin cowok" jawabnya

"Cowok?siapa?cogan kagak?anak mana?" Samber nadira membuat yang mendengarnya kalo soal cowo aja gercep

GATTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang