01

4.2K 528 28
                                    

Kau tak habis pikir dengan jalan pikir laki-laki setengah abad dengan pangkat Jenderal itu. Mula-mula kau sangat yakin bahwa kali ini ayahmu akan memberikanmu tugas yang sangat berat lantaran misi kali ini adalah misi terakhirmu sebagai mata-mata kepolisian.

Bahkan dalam perjalan pulangmu ke apartement, kau masih mengingat kata-katanya dengan sangat jelas.
.
.
.
.

"Maksud ayah?"

"Kau harus bisa memenangkan hati seseorang bernama Choi Seungcheol. Dia hanya berbeda beberapa tahun denganmu. Ku dengar ia sangat suka pergi ke klub malam untuk menghabiskan uangnya. Mulailah menyamar menjadi wanita pemabuk, lalu dekati dia, dan rebut hatinya"

"Maksud ayah, membelah dadanya dengan belati dan mengambil hatinya seperti seorang psycopath begitu?"

Ayahmu menghela napas lalu memijat pangkal hidungnya.

"Inilah kenapa ayah memintamu untuk berhenti menjadi mata-mata dan hidup normal. Ayah yakin kau tak pernah berpacaran sebelumnya. Benarkan?"

Kau terdiam lantaran perkataan ayahmu memang benar adanya. Selama ini kau adalah seorang penggila kerja, jadi tak sempat merasakan apa itu berpacaran. Bagimu berpacaran adalah hal yang membuang waktu.

"Maksud ayah adalah buat dia jatuh cinta padamu. Buat dia tunduk dan akan melakukan apapun yang kau perintahkan" jelas ayahmu lagi

"Apa ayah tidak salah? Maksudku, misi ini tidak salah kan? Hanya membuat dia jatuh cinta padaku begitu? Lalu apa sangkut pautnya dengan negara? Memangnya siapa si Choi Seungcheol ini sehingga dengan membuatnya jatuh cinta saja sudah dapat dikategorikan membantu tugas kenegaraan?" Tanyamu dengan penuh selidik.

"Dia adalah anak pengusaha bernama Choi Daewoon. Selama ini bisnisnya memang masih terlihat wajar, sampai ia meninggal beberapa tahun lalu dan perusahaannya jatuh ke tangan anaknya, Choi Seungcheol. Putranya bukan hanya menyelundupkan narkoba tetapi juga manusia yang diculiknya." Jelas ayahmu

"Maksud ayah, semacam perdagangan manusia?"

Ayahmu mengangguk.

"Lalu kenapa penjahat sepertinya masih belum tertangkap juga? Bukannya ayah sudah mengetahui semua kejahatannya?"

"Dia memiliki orang dalam kepolisian yang dengan apik menutupi setiap kejahatannya. Ayah yakin orang itu berpangkat tinggi dan juga cerdik. Tugasmu adalah mencari informasi, siapa orang dalam yang bekerjasama dengannya"
.
.
.
.

Kau menghela napas gusar. Kepalamu mulai dipenuhi taktik agar kau bisa menyelesikan misimu itu. Tapi kedegarannya tak semudah yang ia pikirkan di awal.

"Ini sama saja aku sedang memancing harimau untuk menerkamku. Aishh! Kenapa harus membuatnya jatuh cinta sih?! Kenapa tidak menyamar sebagai anak buahnya saja?"

Masalahnya adalah kau saja tidak pernah berpacaran, lantas bagaimana cara memikat laki-laki bajingan bernama Choi Seungcheol itu. Jangankan laki-laki bajingan, laki-laki baik hatipun tidak ada yang terpikat olehnya.

"Ayo berpikir (y/n). Kau pintar. Jangan hanya karena tak pernah berpacaran kau gagal dalam misi kali ini. Jangan kecewakan ayahmu. Kau pasti bisa menjinakan harimau itu. Ya! Pasti bisa!"

Langkah kakimu melambat seiring dengan pandanganmu yang terfokus pada satu titik. Kau melihat seorang gadis berpakaian minim yang tengah digoda oleh dua orang pria mabuk. Seketika itu kau langsung mendapatkan ide awalmu.

"Ya! Bar dan pakaian minim. Aku rasa aku harus mulai dari sana"

Tanpa menunda lagi kau segera pergi ke arah wanita itu dan mengeyahkan dua lelaki mabuk itu dengan kalimat sarkasmu. Setelah menerima kata terimakasih darinya, kau segera pergi untuk memulai misimu hari ini juga.

When The Sun Goes Down [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang