R&R 26

18 3 1
                                    

Reva duduk di sofa ruangan inap Andini, ia sudah menelepon Rafi tadi jadi sekarang ia sedang menunggu Om nya datang.

Reva melihat kondisi Andini dengan tatapan sendu, ia takut jika harus kehilangan kembarannya.

" Reva gimana keadaan adik kamu? " Tanya Rafi yang baru saja datang.

" Kata dokter jantungnya mulai lemah, Andini ga pernah minum obat " Jawab Reva dengan lirih.

" Kamu gimana si! kembaran kamu ga pernah di suruh minum obat, kan jadi gini akibatnya " Bentak Rafi yang sudah tersulut emosi.

" Maafin Reva Om, Reva emang bukan kakak yang baik hiks " Sahut Reva sambil menunduk dan air matanya pun mulai menetes.

Rafi memejamkan matanya karena ia tidak bisa mengendalikan emosinya " Maafin Om ya tadi udah bentak kamu " Kata Rafi sambil memeluk tubuh Reva.

" Iya Om gapapa, emang faktanya gitu Reva ga pernah tahu penyakit yang Andini punya " Ucap Reva.

" Kenapa kamu ga tahu? kan dia kembaran kamu Reva " Balas Rafi yang heran.

" Katanya Andini sengaja ka ngasih tahu Reva sama papa tentang penyakitnya itu Om " Jelas Reva yang kembali duduk di sofa.

" Padahal Om udah suruh Andini kasih tahu semuanya " Sahut Rafi yang duduk di samping Reva.

" Andini bilang dia gamau bikin Reva sama papa khawatir " Ucap Reva.

Di sisi lain dan di waktu yang sama Revan sedang merebahkan tubuhnya, ia teringat kepada Reva mungkin saja karena Revan rindu padanya.

" Apa gue ke rumah Reva aja " Ucap Revan sendiri sambil berpikir.

Akhirnya Revan beranjak dari duduknya dan langsung menyambar kuncin motornya untuk pergi ke rumah Reva, Sepertinya Revan akan mengajak Reva jalan.

Sesampainya di rumah Reva ia langsung mengetuk pintu rumah dan dibuka oleh Anita dengan raut wajah yang tidak suka melihat Revan datang.

" Mau ngapain kamu kesini? " Tanya Anita sambil melipat kedua tangannya di atas dada.

" Mau ketemu sama Reva Tan, Reva nya ada " Jawab Revan sambil tersenyum ramah.

" Reva ga ada di rumah, dia pergi ke rumah sakit "  Ucap Anita.

" Apa! " Kaget Revan membuat bunga yang tadi ia beli jatuh ke lantai begitu saja.

" Tante buka pintunya! Reva kenapa Tantee " Teriak Revan dari luar rumah.

" Gue harus ke rumah sakit " Batin Revan yang langsung pergi dari sana.

Revan sampai di rumah sakit ia menanyakan nama Reva kepada suster yang berada di kasir.

" Sus disini ada pacar saya di rawat, apa ada yang namanya Revaline Ratu Chelsea? " Tanya Revan kepada suster itu.

" Sebentar biar saya cari dulu " Jawab Suster itu yang langsung mencarinya.

Revan Hanya mengangguk dan tersenyum.

" Disini tidak ada yang bernama Revaline Ratu Chelsea dik, tapi ada yang namanya Andini Ratu Chelsea dia di rawat di ruang melati no 1 " Ucap Suster itu ramah.

" Oh terimakasih ya sus " Balas Revan yang langsung mencari kamar tersebut.

" Kayanya Andini deh yang sakit, gue kaget kirain Reva yang masuk rumah sakit " Batin Revan sambil berjalan menuju ruang inap Andini.

" Permisi, Reva kirain gue lo yang sakit " Ucap Revan yang baru saja masuk.

" Revan! ngapain lo kesini si " Kata Reva yang kaget melihat Revan ada disini.

" Reva ga boleh gitu dong, dia kan udah baik mau jenguk adik kamu " Balas Rafi.

" Hm iya Om " Sahut Reva pasrah.

***
Bel jam pertama sudah berbunyi membuat seluruh siswa dan siswi SMA Nusa masuk ke dalam kelasnya masing-masing, begitupun dengan Reva bersama para sahabatnya sidah duduk rapi di bangkunya.

" Rev kenapa si lo diem trus dari tadi? " Tanya Sheila yang bingung dengan sikap Reva hari ini.

" Gue cuma mikirin Andini " Jawab Reva dengan raut wajah yang sedih.

" Andini kembaran lo itu kan? kenapa dia? " Ucap Sheila dengan penuh pertanyaan.

" Iya bener Shei, penyakit jantung Andini kambuh jadi sekarang dia dirawat di rumah sakit " Kata Reva.

" Apa! trus sekarang gimana keadaannya " Kaget Sheila sambil menyiapkan buku di meja.

" Ya gitu masih lemah " Sahut Reva dengan raut wajah yang sedih.

" Yang sabar ya, semoga kembaran lo cepet sembuh " Balas Sheila sambil tersenyum.

" Iya makasi Shei " Sahut Reva sambil tersenyum juga.

" Si Viola sama Kirana kemana ya, bentar lagi masuk " Ucap Sheila yang menatap ke arah pintu.

" Tadi katanya mau ke toilet " Kata Reva yang memberi tahu Sheila.

" Masa lama gini si Rev " Khawatir Sheila karena ia takut kedua sahabatnya itu di hukum oleh guru jam pertama.

Sedangkan Viola dan Kirana mereka terkunci di dalam gudang, dan sekarang mereka tidak bisa apa-apa hanya bisa meminta tolong itupun percuma karena di sana sepi tidak ada satu orang pun yang melewati gudang.

" Lo kenapa mau sama ajakan si Angel itu Ran, akibatnya gini kan " Kesal Viola yang menyalahkan Kirana.

" Jangan salahin gue Vi, tadi gue di paksa sama Angel " Sahut Kirana tak terima.

" Ya trus gimana keluar dari gudang ini, gue takut gelap gini " Ucap Viola sambil mencari jalan keluar.

" Emang lo doang yang takut, gue juga sama takut banget malah " Kata Kirana.

Mereka berdua terus mencari cara bagaimana bisa keluar dari gudang sekolah yang menyeramkan itu, bagaimana tidak takut banyak siswa dan siswi SMA Nusa bilang gudang yang berada di belakang sekolah itu angker.

" Vio gue takut tadi ada suara aneh gitu " Ucap Kirana yang semakin ketakutan.

" Ihh gue juga sama Ran " Kata Viola yang langsung memeluk tubuh Kirana.

Sedangkan Reva yang sedang menyalin tulisan dari papan tulis, tapi perasaannya tidak enak dan malah kepikiran tentang kedua sahabatnya yang pergi ke toilet tapi tak kunjung datang juga ke dalam kelas.

" Shei perasaan gue ga enak tentang Viola sama Kirana " Bisik Reva kepada Sheila yang sedang menulis.

Sheila berhenti menulis " Gue juga sama kaya lo Rev, gue khawatir " Bisik balik Sheila.

" Apa kalian tahu dimana Viola dan Kirana, kenapa mereka tidak ada di kelas saat jam pelajaran saya? " Tanya Pak Tono guru bahasa Inggris di kelas XI IPA 1.

" Saya juga gatau pak, tapi waktu sebelum masuk tadi mereka ke toilet " Jawab Reva dengan hati-hati.

" Harusnya kalo mau ke toilet ikuti dulu pelajaran bapak, atau ga izin dulu sebelum ke toilet " Ucap Pak Tono.

" Tapi pak kalo udah kebelet banget gimana? " Tanya salah satu murid laki-laki di kelas XI IPA 1.

" Minta izin ke ketua kelas, nanti ketua kelas lapor ke saya " Jawab Pak Tono.

Viola dan Kirana masih sibuk mencari jalan keluar, mereka tetap berteriak meminta tolong tapi tidak ada yang mendengar pastinya.

" Sekarang pelajaran Pak Tono lagi, kalo kita di kasih alfa gimana " Ucap Kirana yang ingat dengan pelajaran pertama hari ini.

" Lah iya gue baru inget " Kata Viola sembari mengelap keringatnya.

" Mana gerah lagi, gara-gara si Angel tuh boongin kita berdua " Kesal Kirana.
















Salam hangat dari Author 😙
Vote ya jangan lupa
Maaf telat Update nya

Revan dan Revaline { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang