Sendiri, lagi-lagi ia sendiri. Baru saja ia dicampakan oleh kekasihnya. Ah, apa bisa disebut sebagai kekasih? Sepertinya tidak, karena ia merasa hanya diperbudak olehnya ㅡsi mantan.
Yang Jeongin, pemuda berusia 20 tahun yang baru saja dicampakan oleh Mr. Chris. Pemuda itu termenung, merasa kisah cintanya tidak pernah berakhir bahagia. Tapi, apa sih yang ia harapkan dari penjahat? Ya, betul, penjahat. Semua mantan Jeongin adalah penjahat, karena ia sendiri juga seorang penjahat.
Mantannya yang terakhir ini ㅡMr. Chris, seorang bos mafia yang jangkauannya sudah sangat luas, bahkan sudah sampai keluar negeri. Mereka bertemu saat Jeongin hampir saja diperjualbelikan oleh kawanannya. Sayang, hubungan mereka kandas karena Mr. Chris menemukan seseorang yang katanya sih, lebih baik dari Jeongin. Namanya Lee Minho, anak dari perdana menteri setempat. Wajahnya manis, berpendidikan tinggi, dan berwawasan luas. Ya, Mr. Chris yang seorang bos mafia memiliki hubungan dengannya. Kalau dipikir-pikir, Jeongin masih terbilang cukup berguna untuk Mr. Chris. Jeongin sering membantunya untuk mencuri barang-barang berharga milik pengusaha-pengusaha kaya. Sedangkan si Minho itu? Dia bahkan sama sekali tidak menguasai bela diri. Terlalu polos untuk menjadi pasangan Mr. Chris. Jeongin bertaruh, hubungan mereka akan berakhir dengan cepat.
"Gue butuh orang yang bisa lindungin gue.. Gue gak suka sendiri.." Saat ini, Jeongin sedang berada di rooftop sebuah gedung tinggi.
Jeongin selama ini mencari cinta bukan hanya untuk memuaskan hatinya, tapi juga untuk melindungi dirinya sendiri. Jika Jeongin hanya sendiri, banyak penjahat lain yang mengincarnya untuk membalaskan dendam mereka. Karena kalian tau? Jeongin memiliki banyak catatan kriminal. Mungkin jika dibukukan, sudah setebal Novel Harry Potter. Dari mencuri perhiasan, mencuri mobil, mencuri hewan peliharaan, sampai pada membunuh orang. Jika ia memiliki kekasih, apalagi sang kekasih memiliki title 'Penjahat Terhebat', siapa yang berani menyerang Jeongin? Tidak ada.
"Well, sekarang gue lapar dan harus mencuri, lagi."
"Gimana kalo mencuri di rumah Ms. Kim lagi? Disana pengamanannya buruk kan?" Jeongin bertanya pada dirinya sendiri dan langsung bergegas menuju tempat tujuan, melompat dari satu gedung ke gedung lainnya.
"Gak ada yang berubah dari rumah ini. Semoga aja pengamanannya masih butut." Sekarang pemuda ini sedang berada di depan sebuah rumah mewah, pagarnya berwarna putih dan menjulang tinggi, halamannya sangat luas, terdapat kebun yang ditengahnya dihiasi air mancur. Pos satpam yang terdapat di sebelah kiri rumah nampak kosong.
"Aneh banget?" Jeongin menangkap ada kejanggalan disini, tapi tidak ia pedulikan dan langsung memanjat pagar putih itu.
Jeongin menyusuri dengan santai halaman yang terbilang sangat luas. Namun, saat Jeongin hampir sampai di pintu depan rumah mewah itu, ia mendengar suara gemerisik dari semak-semak yang ada di kebun. Sontak, ia menoleh dan mendapati lima orang berpakaian tertutup sedang mengepungnya. Masing-masing dari mereka sudah mengacungkan senjata laras panjang, mengarah langsung kepada Jeongin. Jika pelatuknya ditarik, tamat sudah riwayat Jeongin.
"W-wait, hold on, man." Jeongin mengulur waktu. Jika kalian pikir Jeongin ketakutan, oh tentu tidak. Bahkan ia pernah berada di situasi dan kondisi yang lebih buruk dari ini.
"Taruh senjata dan angkat tanganmu, jalang." Jeongin pun sudah biasa dipanggil demikian. Jadi, ya ia turuti saja kemauan salah satu pria yang mengepungnya itu. Ia menaruh tongkat baseballnya dan segera mengangkat tangan.
"Sedih ya, gak ada yang lindungin lo sekarang?" Pria lain membuka suara, nadanya sangat mengejek. Sialan, pikir Jeongin. Ia merasa tertantang. Maka, dengan lantang ia berteriak.
"MR. CHRIS YOU CAME!" Sontak, orang-orang yang mengepung Jeongin menoleh ke belakang. Dengan gesit, Jeongin mengambil tongkat baseballnya dan langsung memukul kepala mereka. Tiga tumbang, triple kill. Dua yang lain, setelah sadar mereka dibohongi, langsung menyerang membabi buta. Menembaki Jeongin dengan senapan mereka. Tapi bukan Jeongin namanya jika tidak bisa menghindar. Ia melompat kesana kemari untuk menghindari peluru, sampai pada peluru mereka habis.
"Udah abis? Yah, gak seru." Jeongin memajukan bibirnya dan menatap sayu ㅡpura-pura sedih. Kemudian ia menghampiri salah satu pria. Pria itu masih mengacungkan laras panjangnya dan berusaha untuk mengisi kembali amunisi. Tapi terlambat, Jeongin lebih dahulu melompat dan menduduki bahu pria itu, lalu memutar leher si pria sampai bunyi patah tulang terdengar. Sudah dipastikan, pria itu mati. Pria yang meneriakinya jalang tadi.
"Ja-jangan bergerak!" Oh? Jeongin lupa, masih tersisa satu tikus lagi. Bunyi suara kokang senjata terdengar. Sudah mengganti senjata rupanya?
"Mati lo, jalang!" Okay, Jeongin tidak punya waktu untuk menghindar. Mungkin memang ini saatnya untuk mati. Agak konyol, ia mati karena sedang mencari pundi-pundi untuk membeli makanan. Pasrah, Jeongin memejamkan mata.
Bang!
Suara tembakan pistol menggema, namun anehnya, Jeongin tidak merasakan sakit. Apakah secepat itu ia pergi ke surga? Penasaran, ia membuka mata dan menemukan pria yang tadi mau menembaknya sudah terbujur kaku. Terlihat darah mengalir dari kepalanya. Jadi, yang tertembak itu, pria ini? Bukan dirinya?
"Dia.. mati bunuh diri?" Gumamnya heran.
"Ambil tongkat lo dan pergi dari sini. Sebentar lagi polisi mau dateng." Suara merdu siapa? Jeongin mencari asal suara dan menemukan seorang pria sedang berdiri di atap rumah mewah itu. Jika dilihat lebih jelas lagi, ia juga sedang memegang pistol.
Cahaya bulan yang sebelumnya tertutupi awan, membias ke arah pria itu. Dari bawah, Jeongin bisa melihat dengan jelas penampilannya. Wajah, postur tubuh, sampai baju yang ia kenakan. Padahal, ia melihat dari jauh, tapi wajah itu jelas sangat tampan, tubuhnya pun tinggi tegap, pakaian hitam juga sangat cocok untuknya, jangan lupa pistol yang ia genggam. Saat Jeongin baru saja ingin bertanya kepadanya, ia sudah lebih dahulu pergi. Menghilang tanpa jejak.
"Sexy as fuck..." Jeongin menggigit bibir bawahnya, ia terpana.
book pertama ku di wp 😭
entah ini memenuhi ekspektasi atau gak :( cerita ini terinspirasi dari jeongin yang ngecosplay jadi mbak harley. karena kebetulan jeongin biasku dan harley ini villain character favorite ku, jadi kubuat cerita ini deh.anyway, jangan lupa untuk vomment yah! komentar, kritik yang membangun, dan saran dari kalian berarti banget buat ku 😉
btw, lanjut gak yah? hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
☆ inquisitione (seungmin x jeongin)
Action"Gue butuh seseorang buat lindungin gue." ㅡJeongin. "Jangan ganggu gue, bisa?" ㅡSeungmin. ㅡbxb ㅡtop!seungmin ㅡbottom!jeongin ㅡ⚠ mention of blood, violence, and too much harshword ㅡjangan salah lapak, kalau gak suka alur atau pairingnya, gak usah dib...