Pride

352 31 6
                                    

[PRIDE]
By: Gorenganduaributiga


JiHan Harry Potter AU


Disclaimer:
- Jeonghan milik Joshua (lol), saya hanya menulis apa yang ada di pikiran saya
- Semua Alternate Universe Harry Potter milik J.K Rowling
- Istilah-istilah tentang Harry Potter akan dijelaskan di akhir.


Happy Reading~






Hogwarts, Oktober 1990

Pluk!

Terdengar bunyi buku sengaja dijatuhkan di sebuah meja. Sang pelaku lelaki slytherin berambut white-blond itu menghela nafas dengan berat  Usahanya seakan sia-sia. Dengan suara berbisik dia membangunkan rekannya yang tengah tertidur. Dialah prefek slytherin. Hong Jisoo. Pada tahun ke limanya saat ini, Professor Snape menunjukkan sebagai prefek slytherin. Mau tidak mau dia mengikuti perintah kepala asramanya. Lagipula semua anak slytherin setuju Jisoo menjadi prefek.

"Yoon bangun! Yoon!" Dia terus menggoyangkan tubuh seseorang yang dipanggil Yoon tersebut dengan gerakan kencang. Laki-laki itu bernama Yoon Jeonghan. Teman satu angkatan dengan Jisoo. Kapten quidditch sekaligus seeker slytherin sejak dia berada di tingkat 3.

Butuh waktu hampir lima menit bagi Jisoo untuk membangunkan Jeonghan. Jeonghan perlahan membuka matanya dan menatap Jisoo dengan tatapan polos.

"Nggh... Ada apa Hong?" Suara khas orang bangun tidur terdengar saat pemilik suara membuka mulutnya.

"Aku mengajakmu ke perpustakaan bukan untuk tidur. OWL sebentar lagi," Jisoo menyodorkan beberapa buku tentang mantra dan transfigurasi kepada Jeonghan.

"Saat ini waktu yang tepat untuk tidur Hong. Latihan semalam membuatku kekurangan waktu tidur. Quidditch lebih penting daripada membaca buku-buku tua ini," Jeonghan menggeser buku itu menjauh darinya. Beberapa buku dia ambil untuk digunakan sebagai bantal.

"Memangnya apa istimewanya quidditch.. tch. Kau hanya duduk di sebuah sapu dan terus berkeliling tanpa arah," Jisoo mendecak pelan. Dia bukannya tidak menyukai quidditch, hanya saja dia tidak ingin menghabiskan waktunya hanya untuk terbang dan berkeliling. Dia akan lebih senang menghabiskan waktu di kamar dengan membaca buku atau membuat kerajian daripada berada di lapangan. Intinya Jisoo tidak suka kegiatan olahraga.

"Hong Jisoo... Kalau kami tidak lupa, beberapa piala quidditch yang terpasang di asrama itu hasil jerih payahku. Aku seeker terbaik saat ini. Dan juga... Terakhir aku ujian dengan Professor McGonagall nilai transfigurasiku Outstanding," Senyum kemenangan tergambar jelas di wajah Jeonghan.

Meskipun terdengar sombong memang kenyataannya Jeonghanlah seeker terbaik saat ini. Sejak dia bergabung dengan tim quidditch slytherin dia berhasil membawa kemenangan berturut-turut. Semua mengakui kehebatannya. Kecuali satu orang. Hong Jisoo. Sahabatnya sejak pertama kali mereka bertemu di Peron 9 ¾  lima tahun yang lalu. Dimata Jisoo, Jeonghan hanyalah orang yang sangat ceroboh dan seperti anak-anak yang manja.

Perlu diingat Jeonghan hanya melakukan hal kekanak-kanakan itu hanya di depan Jisoo. Diluar itu, Jeonghan akan menjadi pangeran slytherin yang sangat didambakan seluruh hogwarts.

"Kalau begitu, lakukan saja semuanya sendiri." Jisoo beranjak dari kursi. Dengan langkah yang sengaja dia hentakkan dia meninggalkan Jeonghan yang masih menatapnya dengan senyum jahilnya. Jisoo meninggalkan perpustakaan dan menuju ke asramanya.

"Jangan membuatku jatuh cinta setiap hari Jisoo." Jeonghan terkekeh pelan. Dia beranjak pergi meninggalkan perpustakaan. Dia berjalan cepat berharap bisa mengejar Jisoo.

PrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang