kamulah takdirku 4

1.2K 47 0
                                    

"Oke semua, kenalin gue rio, Pasti yang lain udah pada kenal gue kan" ujar rio seraya memperkenalkan diri pada peserta baru, tak terkecuali aku . 

"Ya iyalah, kita berdua kan emang sekelas.." Seruku pd . 

"Wuuu..." Sorakan dari yang lain . 

"Sirik aja lo.. Woooo". Balasku tak kalah ramai 

"Sudah.. Sudah.. Baiklah latihan hari ini dimulai dengan pemanasan" lerai rio, semua peserta disuruh bangkit dan langsung membentuk sebuah barisa berjarak . 

"Gue yang depan dong.." Mohonku, karena posisiku sekarang dibelakang dan itu membuatku susah melihat rio memberikan aba - aba pemanasan . 

"Issh gak, yang teratur dong.." Teriak lisa yang merasa kesal denganku . Padahalkan aku bilangnya baik - baik, kenapa tuh orang malah nyolot . 

"Gue kan bilangnya baik-baik.." 

"Heh?! Lo yang disana jangan buat keributan.. Kalo gak mau keluar aja" tegur rio, aku langsung kembali keposisi yang sebenarnya . 

Pemanasan pun dimulai dengan gerakan kepala, tangan, kaki, hingga berakhir pada lari - lari kecil ditempat . Aku tak masalah dalam melakukan gerakan - gerakan tersebut,tapi jika harus melihat wajah serius rio dalam melakukan pemanasan membuat tubuhku berat untuk digerakan . 

"Lo kalo pemanasan yang bener dong.." Teguran kedua dari rio membuatku buyar dari lamunan . 

"Maaf.." Ucapku yang kini bersikap serius kembali . 

Permainan basket dimulai dengan gerakan dasar, aku sedikit kesusahan melakukan lemparan, karna menurutku bola itu terasa sangat berat . Yang lain keliatan sudah sangat mahir dalam melempar . Aku melihat rio yang masih mengawasi peserta lain, dengan sesekali memberi arahan atau mengoreksi posisi yang salah . Tapi aku tetap berusaha melakukannya berulang kali, walaupun tak ada satupun yang berhasil masuk atau menyentuh ring . 

"Heh!? Lo bisa main gak sih ?" Tegur rio, sontak aku melepaskan bola itu karna terkejut . 

"Gak" jawabku seadanya . 

"Terus kenapa lo masuk sini ? Hah?! Keluar aja sana" usir rio kasar 

"Tapi.." 

"Ini ada apa sih ?" Tanya debo salah satu senior dalam tim basket, sama seperti rio . 

"Maaf, tapi gue bakal berusaha yang terbaik" ucapku sambil membungkukan tubuh didepan mereka berdua . 

"Deb, ajarin gue dong" teriak salah satu peserta, debo yang merasa dipanggil pun langsung pergi ninggalin aku dan rio . 

"Lo.." 

"Maaf yo, gue gak tau gimana caranya minta maaf sama lo.. tapi gue tulus minta maaf sama lo, dan lebih utama soal kemarin, gue udah buat hubungan lo sama shilla berantakan.." 

"Lo ngomong ap.." 

"Tapi gue juga seneng kok, lo dan shilla baikan lagi" sambungku sambil tersenyum miris . 

"Dan untuk hari ini makasih latihannya, gue janji bakal berlatih terus.." Kataku mantap, setelah itu pergi dengan tenang seraya meraih tas sekolahku kemudian pergi dari tempat itu . 

*** 

Keesokan harinya, kelas kami diawali dengan pelajaran sejarah . Dan lebih parahnya lagi, kami diberikan tugas besar, sebagai tugas penentuan semester satu . Dalam tugas ini dibagi menjadi beberapa kelompok, satu kelompok terdapat 2 orang . Dan lebih parahnya lagi, aku satu kelompok dengan... Rio... Yuhuuuuu, memang kalo jodoh gak kemana !? Teriakku girang dalam hati, berarti dalam beberapa hari ini aku bisa berduaan dengan rio . 

kamulah takdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang