kamulah taksirku 15

939 32 0
                                    

3 bulan sudah cukup untuk ify mempersiapkan semuanya, sekarang sudah waktunya untuk seluruh anak kelas 12 disuluruh indonesia, mengadakan ujian nasional secara serempak . Ditambah lagi sekarang ujiannya lebih sulit, yaitu setiap ruangan 20 paket, otomatis gak ada yang sama soalnya . Dan itu membuat ify maupun sivia menjadi sangat gemetar dan ketakutan . 

"Gimana lo fy udah siap ?" Tanya sivia gemetar 

"Belum vi, gue takut banget nihh.." Jawab ify yang juga merasa ketakutan dan gugup . 

"Kita berdoa aja yuukk.." Ajak sivia, ify mengangguk setuju . 

Terjadilah permintaan kepada tuhan dari 2 orang hambanya yang meminta kelancaran dalam mengerjakan soal - soal ujian nasional . Ify dan sivia terlihat kyusuk sekali dalam berdoa, itu dibuktikan dari cara mereka berdoa, sama - sama memejamkan mata dan mengangkat sedua telapak tangan keatas, mulut mereka tak berhenti mengucapkan atau melantunkan doa - doa yang akan disampaikan kepada maha kuasa . 

"Aminnn.." Seru mereka hampir bersamaan .

"Lo minta apa fy ?" Tanya sivia kepo 

"Nyeh kepo banget sih.." Sungut ify sambil sok memasang muka tak suka . 

"Pasti lo berdoa buat rio balik yaaa.." Ledek sivia sambil tersenyum menggoda . 

"Ish, sivia apaan sih.." Gerutu ify sambil memukul pelan bahu kiri sivia . 

"Udah ngaku aja.. Pasti lo minta itu kan, iya kaaannn.." Sivia makin menggodanya, dan itu berhasil membuat wajah ify memerah . 

"Apaan coba.." Elak ify sambil tersenyum malu . 

"Hahahaha, gue tau pikiran lo.." Tawa sivia kocak yang berhasil membuat ify malu setengah matang . 

*** 

Pagi ini agni sudah disibukan dengan memandikan cakka, hanya hal ini lah yang bisa lakukan agni, mengingat cakka sudah lemah maka dari itu dengan sabar agni merawatnya seperti anak bayi . ada satu kesulitan yang menjadi beban bagi agni selamat merawat cakka, ternyata diam - diam cakka sering menangis dan dia tidak ingin menceritakannya pada agni . 

"Ify hari ini ujian." Ujar agni sambil menyisir rambut cakka pelan . 

"Dia butuh doa dari kita.. Kamu berdoa yaa.." Ucap agni lembut sekali seraya duduk didepan suaminya ini . Dengan lemah cakka berusaha mengangguk kemudian memejamkan matanya sampai keluar setes air mata . 

Agni memperhatikan lekukan wajah suaminya dari dekat, sangat jelas bahwa muka cakka semakin hari semakin jelek dan pucat, badannya jadi kurusan, dan beberapa dari helaian rambutnya rontok . Tapi itu tidak membuat agni putus asa, dia malah terus menjaga cakka dan merawatnya sampai sekarang ini . Cakka membuka matanya dan mendapat istrinya yang terus memperhatikannya sambil tersenyum miris .

"Kenapa ?" Tanya cakka pelan 

"Kamu minta apa sama tuhan ?" Tanya agni lembut . 

"Aku minta kelancaran buat ify.." Jawab cakka jujur 

"Cuma itu ?" Tanya agni lagi, cakka mengernyitkan keningnya bingung . 

"Terus apa lagi ?" Tanya cakka balik . 

"Kesembuhan kamu.." Jelas agni penuh harap 

"Buat apa ? Udah gak ada gunanya lagi.. Kita coba mengalah untuk yang lain.." Ucap cakka bijak 

"Tapi..." 

"Bukannya ini sudah menjadi janji kita.." Potong cakka, sebelum agni berbicara . 

"Janji kamu, bukan janji aku.." ungkap agni cemberut, cakka hanya bisa geleng - geleng kepala melihat tingkah agni yang semakin manja . 

kamulah takdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang