Ngaji💦

343 28 0
                                    

Hari sudah mulai berganti, pagi pun sudah mulai mendatangi, suasana masih sangat sepi sekali, gelap dan hening, karna lampu ruangannya di matikan semua.

Disaat Alarm pondok sudah berbunyi, Medina langsung mengangkat setengah badannya dan membaca do'a sambil memejamkan mata

"Jam tiga lebih lima menit" ucapnya serak ala orang bangun tidur dan mencoba menebak jam saat ini

"Bi nyai?" ucapnya sembari menggosok-gosok matanya "Bi nyai? Aku pengen minum, nyalain lampunya"

Tak lama orang disebelah Medina pun terbangun "Huaaaaa!" Alisa pun menguap dan mengangkat setengah badannya

Alisa adalah salah satu sahabat Medina di pondok ini, dari semenjak Alisa mondok, dia langsung mudah akrab dengan Putri ustadz ini, dia orangnya juga asyik dan terbuka. Jadi Bisa membuat orang tak canggung jika berbicara dengannya

"Kenapa Jays? " Tanyanya masih merem

"Eh kok kamu ada dirumah aku? Kamu nginep? Kapan?" Tanya Medina terkejut

Alisa ingin tertawa, tapi dia tidak bisa karena nyawanya masih belum terkumpul semua "Ini itu kobong, bukan kamar kamu!"

"Wah? Masa?! " ucap Medina segera menyalakan lampu kobong, dan ternyata benar, dia mendapati banyak santri yang sedang tidur, dan semua santriyah itu lebih terlihat seperti ikan asin yang berjejer di pasaran, ditambah lagi dengan gaya tidur mereka itu bermacam-macam

Medina pun baru sadar kalau dirinya sudah mondok di asrama sejak kemarin.

"Yaudah, aku ke Wc dulu" ucap Medina berjalan melewati pintu asrama

Sementara Alisa malah tidur kembali

"Lis? Gak tahajud? " ucap Medina dari arah pintu

"Lagi ada tamu" ucap Alisa sembari tidur

.......

Setelah semua santri terbangun dan berwudu, mereka pun langsung memakai mukena dan pergi ke mesjid.

Hari ini adalah hari pertama mengaji, di pesantren ini hanya terdapat 10 kelas, dan ke 10 kelas itu tidak ditentukan karena usianya, barang siapa yang bisa diajak berfikir, rajin, dan bersemangat, maka dia akan dinaikkan ke kelas sepuluh, tidak perduli mau dia santri lama ataupun santri baru.

Dan sekarang semua santri baru akan memasuki kelas 1a 1b 1c 1d dan 1e, disana mereka akan mempelajari ilmu-ilmu dasar, para Asatidz dan Asatidzah juga akan mengecek kemampuan mereka dan ilmu yang sudah mereka miliki,

"Kakak, ada yang nangis!" ucap seorang anak perempuan yang memiliki postur tubuh yang kecil dan menggemaskan, matanya sangat bulat seperti bola, hidungnya mancung dan suaranya sangat lembut

Setelah selesai berjamaah, Medina sengaja ingin pergi ke Kobong dulu bersama Alisa dan Rumi untuk mengambil pulpen yang tertinggal, dan ternyata anak ini malah menahan mereka.

"Alis, Rumi? Tunggu! " ucap Medina yang membuat mereka berbalik arah dan mendekati dirinya

"Ada apa? " tanya Rumi

"Kata adek ini katanya ada yang nangis" ucap Medina bingung

"Siapa? " tanya Alisa

"Adik aku, riri" ucap anak itu menangis

Medina, Alisa dan Rumi langsung bingung, ini adalah kali pertama mereka menangani para santri, bagaimana caranya mendiamkan anak kecil itu? biasanya kan Raisah yang selalu berhasil menenangkan para santri yang cengeng kayak gitu

"Aduh kok kamu malah ikutan nangis, jangan nangis dong" ucap Medina disaat anak disampingnya itu meneteskan air mata "Mmm kamu Namanya siapa? aku lupa lagi" tanya Medina pada Rara yang masih menangis, sebenarnya mereka sudah saling berkenalan saat pertama kali memasuki kobong kemarin

Cinta dan Luka (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang