Kapal yang dulu sempat karam, kini kembali berlabuh dengan cinta yang kembali berlayar.
—Novalion Abigar Alvazar—
Dunia menyambutnya penuh gembira, di mana gadis cantik bernama Asyilla, kini sudah bisa kembali ke sekolahnya. Hari ini, ia begitu bahagia atas apa yang sudah Tuhan berikan padanya. Ternyata benar, Tuhan tidak akan menguji umatnya di luar batas kemampuannya.Asyilla berjalan menyusuri lorong sekolah bersama Noval. Garis senyumnya tak henti-henti ia sunggingkan kala Noval di sampingnya. Keduanya menghampiri teman-temannya yang lain, yang tengah berkumpul di depan kelas IPA-1.
“Pagi semua ... nungguin Sisil, ya?!”
“Widih, tingkat PD lo lumayan juga ya, Sil,” kekeh Iren pada Asyilla. “Oh ya, btw lo mau ribut lagi sama gue gak?!”
“Ogah ah malas! Lo sama Mayang kan sekarang sahabat gue.” Asyilla merangkul bahu Iren dan Mayang yang berada di sampingnya. Membuat Iren dan Mayang langsung tertawa geli. “Musuh jadi sahabat, anjay!!!”
Ogi menyahut, “Di saat musuh jadi sahabat. Tetapi sahabat berdalih menjadi musuh.”
“Gi, jangan mancing,” sela Asyilla kepada Ogi.
Di saat Asyilla mudah memaafkan kesalahan teman-temannya, tetapi tidak dengan Ogi. Sampai detik ini, Ogi masih mempunyai rasa amarah yang membendung di hatinya. Tak semudah itu memaafkan kesalahan orang, apalagi seseorang itu sudah melakukan kesalahan yang sangat begitu fatal. Apalagi, Ogi masih merasakan sakit yang pernah Asyilla terima.
Sementara teman-temannya yang lain, merasa tersinggung dengan perkataan Ogi. Mereka tahu, mereka sudah sangat salah. Wajar, jika Ogi masih mempunyai amarah pada mereka. Tapi jujur, mereka begitu menyesali kesalahan mereka.
“Apa yang di katakan Ogi benar kok, Sil. Gue dan temen-temen yang lain minta maaf, karena udah jahat banget sama lo. Mungkin, kata maaf juga gak cukup buat nyembuhin hati lo,” tutur Marvel. Marvel menyadari tentang kesalahannya. Ia salah satu sahabat yang begitu jahat untuk Asyilla.
“Meski kita sudah berkali-kali meminta maaf sama lo, tapi perasaan bersalah itu tidak akan pernah hilang, Sil. Bahkan gara-gara kita semua, mental lo sempat down, bahkan lo hampir kehilangan nyawa lo,” ungkap Amel menunduk malu.
“Kalian semua gak salah, tapi aku. Aku adalah dalang dari semua ini. Dan gara-gara aku juga, nyawa Asyilla hampir saja melayang. Aku bodoh, aku terlalu mengikuti ambisiku. Mungkin, kesalahan aku tidak akan bisa di maafkan,” lirih Atta begitu pilu.
Asyilla menghembuskan nafasnya, dan tersenyum. “Gue memang sakit, mental gue down, gue gak punya arah tujuan saat itu. Tapi percayalah, kalian juga yang sudah menguatkan gue. Hingga sekarang, gue ada di depan kalian. Dan itu semua berkat doa kalian.” Asyilla berkata begitu tulus, tak ada sebuah dendam yang membekas di hatinya. “Dan gue, gue udah maafin kalian. Yang lalu biarlah berlalu, jangan pernah di ungkit kembali. Karena kita sudah membuka lembaran baru.”
“Untuk Ogi ... hapus ya, rasa amarah itu. Lihat, Sisil udah baik-baik aja. Kita semua sahabat Gi, jangan sampai persahabatan itu retak kembali,” ujar Asyilla pada Ogi.
Jika bukan karena Asyilla, mungkin tidak semudah itu untuk Ogi memaafkan kesalahan mereka. Bagaimana tidak, kejadian itu terus membekas di pikirannya. Apalagi tentang kejahatan yang sudah mereka berikan kepada Asyilla. Aish, kesal jika sudah mengingatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Switched Souls - Asyilla & Atta (Tamat)
Teen Fiction-Cerita ini di tulis oleh tangan yang tak pernah kau genggam- [5 part di private. Silakan follow akun ini terlebih dahulu] Asyilla Maharani Carolline, dan Ananta Senia Willsen. Keduanya harus terjebak dalam situasi yang sangat membingungkan, bahkan...