Seorang gadis berjalan santai menuju kelas. Pandangannya menyipit saat sekumpulan orang di depannya berlari berlawanan arah dengan nya. Gadis itu lantas menepi, melihat apa yang tengah terjadi. Matanya menangkap seorang gadis berkaca mata tebal tergopoh-gopoh berlari sembari memeluk buku di dadanya.
Ia tersenyum miring.
"Masih pagi." gumam nya.
Berjalan anggun, mengikuti sekumpulan siswi yang ia yakini adalah geng si tukang Bully. Mereka berhenti di taman belakang sekolah, dekat pepohonan. Sangat sepi dan tentunya sangat pas untuk melancarkan aksi.
Matanya melirik tong sampah yang sangat penuh, didekatinya lalu ia ambil dan...
Bruk!
Jatuh nya seperti dedaunan pada musim gugur. Sangat cantik. Tepat di atas kepala si ketua geng. Bahkan sisa sampah itu tak ingin di sia-sia kan nya. Ia pun menabur di atas kepala gadis berambut blonde itu sembari menjatuhkan tong sampah. Bukan, bukan melempar nya di sisi gadis yang masih terdiam itu. Tapi ia menjatuh kan nya yang terlihat seperti...membungkus tubuh langsing itu dengan tempat sampah.
"Hahaha..." Gelak tawa keluar dari bibir mungilnya, menjadi backsound di antara kesunyian pagi yang masih belum menampakkan mentari.
Terlihat seram apalagi di antara mereka tak ada yang bergerak sama sekali.
"Ve-Velii.." Sintia, yang sudah sadar dari keterkejutannya lantas mendekat.
Wajah memerah menahan amarah terlihat saat ia mengangkat tong sampah itu lalu melemparnya.
"Siapa yang berani ngelakuin ini ke gue?!" Teriakan tertahan keluar di lanjut dengan memutar tubuh, guna melihat si pelaku. Matanya membola, "Net-Neta?"
"Ya.." Memiringkan kepala, menahan tawa saat melihat tampilan Veli dari depan. "Sorry, gue gabut." ucapnya santai.
Gadis yang di panggil Neta itu berlalu pergi, melewati jalan yang lain. Ia ingin memperlambat masuk kelas saja, hari masih sangat pagi. Dan Neta bosan kalau hanya berdiam diri. Di tikungan menuju koridor, langkah nya mendadak terhenti. Terkejut, tapi ia langsung menormalkan ekspresi nya menjadi mengejek.
"Selamat pagi pak." Sapa nya sembari tersenyum manis.
"Sebelum masuk, silahkan ke ruangan saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Double 'N'
Romance"Selamat pagi pak." Sapa nya sembari tersenyum manis. "Sebelum masuk, silahkan ke ruangan saya." *** Dia Nevan, guru baru yang sering menghukum Neta dengan banyak alasan. Dia Nevan, yang sering membuat Neta emosi. Dia Nevan, yang tanpa sadar selalu...