All the characters belongs to J.K. Rowling
"Then, how about me?" - Draco Lucius Malfoy.
Lucius menatap Draco dengan tatapan menyelidik. Putra semata wayangnya itu hanya tersenyum sedari tadi seperti orang bodoh. Lucius melirik ke arah Narcissa yang hanya disambut anggukan bahu tanda tidak mengerti juga. Draco tersenyum sepanjang pagi, sambil menghabiskan sarapanya.
"Father, Mother, hari ini sangat cerah bukan? Hm, sangat menyenangkan. Sangat sangat menyenangkan." Draco mengangkat garpunya ekspresif dan tetap tersenyum. Draco dan Narcissa hanya menghela nafas. Tidak mengerti arah pembicaraan Draco.
"Pernie, kau dimana? Bagaimana dengan permintaanku tadi malam?" Draco menyudahi sarapanya dan mulai membersihkan mulutnya. Sesaat kemudian Pernie yang mungil tampak payah dengan membawa karangan bunga yang cukup besar.
"Apa ini, Draco? Untuk Miss Granger?" Narcissa menatap takjub terhadap karangan bunga di depanya yang terlihat mempesona dan anggun. Draco mengangguk dengan yakin. Tatapanya juga ikut kagum atas kerja keras Pernie yang mencari berbagai macam bunga kesukaan Hermione, dan merangkainya menjadi rangkaian yang paling cantik sepanjang Ia tahu.
"Mother, Father, hari ini adalah tepat 2 tahun hari jadi kami. Dan, ya, aku merasa aku akan menjadi kekasih yang romantis untuk hari ini. Mother, perhatikan baik-baik, apakah Hermione akan menyukainya?" Draco mengambil alih rangkaian bunga buatan Pernie dan membawanya. Narcissa hanya tersenyum tipis dan mengangguk.
"Baiklah, aku sudah tampan, aku sudah selesai mengisi tenagaku, aku sudah wangi, dan aku sudah membawa bunga. Baiklah, Hermione memang beruntung sekali menyukai penyihir yang paling tampan di dunia ini." Lucius mendengus jengkel dan memutar bola matanya. Kurang lebih perilaku Draco memang menggambarkan dirinya pula. Tapi memandangi Draco seperti itu rasanya-ugh- menyebalkan.
"Ah, Son. Bawalah ini, Mother baru mendapatkanya kemarin. Ah, mana dia. Sebentar, sebentar." Narcissa tampak menggumamkan mantra dan sekejap di tanganya sudah muncul kotak perhiasan berwarna hitam dengan kain beludru. Narcissa membuka kotak tersebut, dan ternyata isinya adalah sebuah kalung dengan batu permata warna biru yang sangat anggun.
"Ugh, wow. Darimana Mother mendapatkanya?" Draco mengambil kotak tersebut dan memperhatikanya secara jeli. Narcissa hanya mengedipkan matanya dengan jahil. Draco tersenyum lagi. Kemudian Ia membawa kotak tersebut dan meletakkanya ke dalam saku jubah.
"Baiklah, aku sudah memiliki semuanya. Aku pergi dulu, Mother, Father. Sampai jumpa!"
*
Draco masih saja tersenyum sepanjang hari. Bahkan hari ini, biasanya Ia akan tiba tiba muncul ke dalam flat Hermione. Tapi hari ini, karena bawaanya cukup repot dan Ia tidak mau merusak segalanya Ia memutuskan untuk masuk lewat pintu. Jam segini seharusnya Hermione sudah bangun dan paling sedang membaca buku di sofa merahnya. Draco hendak mengetuk pintu. Tapi Ia berfikir cukup lama, maksudnya. Ia ingin memberikan kejutan kepada Hermione, tapi Ia masih berfikir. Cara mana yang lebih mengejutkan? Setelah beberapa menit berfikir, baiklah Draco memutuskan untuk mengetuk pintu itu saja. Dan mungkin Ia akan berdiri di samping pintu dan wow, Ia akan muncul sambil membawa bunga. Baru saat Hermione terharu, Ia akan memberikan perhiasan dari Narcissa. Wow. Rasa percaya diri Draco melonjak amat tinggi. Draco mengetuk pintu itu dan tidak ada jawaban. Tiba-tiba saja, lengan Draco menyentuh kenop pintu secara tidak sengaja. Dan, tidak dikunci.
Draco memiliki ide lain. Ia membuka pintu itu dan berfikir untuk langsung mengejutkan Hermione saja. Lagipula, Ia merasa Ia sudah lebih dari cukup sebagai kejutan.
"Happy Anniversary, Love!" Draco berseru ceria dan mengangkat bunganya tinggi-tinggi. Ia tersenyum sangat lebar dan nyaris terpejam. Tapi kemudian senyuman itu hilang begitu saja. Hermione, di hadapanya, berpelukan, dengan, Ron, Weasley, Ronald Weasley, Sahabat Hermione, Mantan Kekasih Hermione. Draco hanya terdiam. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali tanda tidak yakin. Sementara Hermione dan Ron sudah melepaskan pelukan mereka begitu saja. Ron menggaruk lehernya yang tidak gatal dan berjalan mundur dan segera ber-apparate ke tempat lain. Tersisa, Hermione dan Draco di flat Hermione dalam sunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Poem Titled You.
Cerita Pendeki write some short stories between Draco Malfoy and Hermione Granger. hope u enjoy, xx -- kimkomo.