23

850 101 15
                                    

Aku gak tahu apa ada yang masih nunggu cerita ini atau gak. Kalau ada, boleh tinggalkan jejak? 🤗🤗

.
.
.
.
.

Chaeyoung menghentikan langkahnya, membuat Yoongi yang menyadari itu pun ikut menghentikan langkahnya dan menatap pada gadis itu setelahnya.

"Bagaimana bisa kau tahu aku di sana?"

Yoongi belum mengatakan apapun, melirik ke arah minuman yang masih digenggamnya. Ya, itu minuman yang sering gadis itu pesan jika mereka datang ke cafe itu. Menyodorkannya pada Chaeyoung setelahnya.

"Mudah sekali untuk menemukanmu."

Chaeyoung melirik ke arah minuman yang masih Yoongi sodorkan padanya, sebelum mengambilnya setelahnya.

"Lalu, kenapa kau tadi menangis dan mengatakan jangan pergi padaku?"

Baiklah, Yoongi tahu jika pertanyaan itu akan datang. Tapi ia tak tahu jika pertanyaan itu akan Chaeyoung tanyakan padanya sekarang dan secepat ini.

Tidak bisakah gadis itu menunggu hingga esok hari? Sehingga tak harus membuatnya memutar otak untuk mencari jawaban?

"Aku masih tak mengerti hingga saat ini."

"Kalau begitu, kau tak perlu mengerti."

Chaeyoung mendecak. Kenapa bisa ia lupa jika sosok di hadapannya saat ini adalah Min Yoongi? Lihat saja bagaimana pria itu dengan cepat mengalihkan pandangannya lalu pergi begitu saja.

"Ck, dasar menyebalkan."

Namun yang tak Chaeyoung sangka adalah ketika Yoongi menghentikan langkahnya, berjarak sekitar tujuh langkah dari posisinya saat ini. Berbalik dan membuat keduanya kini bisa bertatapan kembali.

"Apa--"

"Tetap di sana jika kau ingin mendengarkan semuanya. Dan jangan mengatakan apapun sebelum aku menyelesaikan semuanya."

Kerutan itu terbentuk saja di keningnya, namun Chaeyoung hanya diam sebagai jawabannya. Melihat Yoongi nampak menghela napasnya pula seolah tengah menyiapkan dirinya.

Tapi di detik selanjutnya, Chaeyoung merasakan perasaannya yang mulai berdebar. Apa mungkin Yoongi akan mengatakan perasaannya padanya? Jika ia memiliki perasaan yang sama padanya? Sehingga membuatnya menyusulnya dan mengatakan padanya untuk jangan pergi?

Oh, itu tidak mungkin sekali. Bahkan dalam mimpi Chaeyoung sekalipun. Lihat saja kembali bagaimana sikap pria itu padanya beberapa hari yang lalu yang seolah tak menganggap keberadaannya. Ucapannya Yoongi saat di rooftop mungkin hanya untuk menenangkannya dari tangisnya saat itu, tidak ada maksud lebih. Tidak mungkin pula jika Yoongi--

"Aku menyukaimu.."

Chaeyoung tak bisa menutupi keterkejutannya, dengan kedua mata yang membulat serta raut wajahnya sudah bisa membuktikannya. Bahkan untuk menjawab Yoongi saat itu pun tak bisa juga ia lakukan--mengingat kembali jika Yoongi menyuruhnya untuk tak berbicara sebelum pria itu menyelesaikan ucapannya.

"D-Dan itu, kurasa sudah cukup lama. Entah karena perasaan itu datang karena terbiasa denganmu, aku pun tak tahu. Tapi aku hanya ingin kau tahu, bahwa aku pun juga menyukaimu."

Yoongi menghela napasnya kembali, melirik ke arah Chaeyoung yang masih diam. Oh, pria itu bahkan masih bisa melihat bagaimana wajah terkejut gadis itu setelah mendengar ucapannya.

"D-Dan ya, untuk ciuman di rooftop saat itu, bukan sekedar untuk menenangkan tangisanmu. Tapi karena diriku yang terlalu takut dan bodoh, aku malah menjauhimu."

let's not fall in love ❌ yoonroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang