Happy Reading...
Riri POV
"Riri... Ayo bangun ini udah jam berapa? Nanti kamu telat ke kampusnya." Teriak mama."Iya maa, ini udah bangun kok." Balas ku.
...
"Kenapa mama harus teriak-teriak juga sih. Nanti tetanggang pada marah semua." Kata ku.
"Lagian aku juga udah besar umurku udah 20 Tahun, kan malu kalau ada yang dengar mama masih bangunin aku kayak anak kecil gitu." Kata ku kesal.
20 Menit kemudian
"Pagi maa.."Sapa ku."Pagi sayang, ayo sarapan dulu." Ajak mama.
"Gak usah maa, aku sarapan dikampus aja. Soalnya ini udah mau telat." Balas ku.
"Ya udah. Kamu hati-hati dijalan." Balas mama.
"Aku berangkat dulu maa." Teriak ku dan langsung pergi ke kampus.
Aku kekampus berangkat menggunakan angkutan umum. Disepanjang perjalanan aku hanya memikirkan apa yang akan aku lakukan dikampus, yah... mungkin yang ku pikirkan hanya akan belajar saja, tapi aku ingin kegiatan yang lainnya, tapi sayangnya tidak ada satu pun yang terpikirkan oleh ku.
Bosan... itu pasti karna kegiatan yang kulakukan hanya kegiatan yang sudah biasa ku lakukan atau bisa dibilang aku mengulangi kegiatan yang aku lakukan kemarin-kemarin. Tidak ada yang berubah palingan yang berubah hanya hari, pakaian yang aku gunakan, dan makanan yang ku makan. Kenapa setiap orang selalu bahagia menyambut hari esok dan menjadi lebih baik dari pada hari kemarin. Kenapa aku tidak bisa seperti mereka? Yah... pertanyaan itu hampir setiap saat aku tanyakan kepada diri ku sendiri dan sampai sekarang belum ada jawaban atas pertanyaan ku itu. Tapi, yang paling penting adalah sekarang aku harus lakukan apa yang bisa aku lakukan sekarang untuk besok akan ku pikirkan besok saja.
30 Menit kemudian
Tak terasa, aku sudah sampai dikampus. Jarak dari rumah ke kampus hanya memakan waktu sekitar kurang lebih 30 menit jika menggunakan angkutan umum dan 20 menit jika menggunakan motor.
"Hah... mengantuk banget, apa aku tidak masuk saja yaa..." Keluh ku.
"Tapi...."
"Hai Ri, kenapa? ada apa?" Tanya seseorang pada ku.
"Oh hai faa, gak kenapa-kenapa kok hanya lagi banyak pikiran aja." Balas ku
"Bikin kaget saja ni orang..." Keluh ku lagi.
Perkenalkan ini salah satu teman baik ku namanya Farah, dia aslinya bukan orang daerah sini dan entah kenapa dia mau kuliah jauh-jauh kesini. Yah... katanya sih mau cari pengalaman baru, pokoknya gitu deh. Dia orangnya simple dan gak mau yang ribet-ribet gitu kebalikan dari aku yang gak begitu suka sama yang simple-simple.
"Kalau gak ada apa-apa terus mukanya kok pagi-pagi udah kusut aja?" Tanyanya balik.
"Biasanya juga kayak gini faa." Balas ku lagi.
"Iya emang sih, tapi kali ini mukanya lebih kusut dari biasanya." Balasnya.
"Entah kenapa aku mendengarnya jadi kesal lama-lama ya. Emangnya aku gimana sih pagi-pagi? Gak ngerti deh sama nih anak." Keluh ku lagi.
"Jangan bikin kesel pagi-pagi deh faa." Balas ku lagi.
"Yeeee.... jangan marah-marah dong Ri, ini masih pagi loh." Balasnya santai.
"Diam deh berisik." Balas ku emosi.
"Iya-iya deh." Balasnya.
Sepanjang perjalan menuju kelas kami berdua hanya diam tidak ada lagi yang mau memulai pembicaraan. Yah, akunya sih memang lagi gak mood aja pagi ini. Sesampainya dikelas aku langsung mengambil kursi paling belakang dan Farah juga ikutan ambil kursi paling belakang dengan ku, bukan tanpa alasan aku memilih kursi paling belakang itu karna aku tinggi jadi kalau aku ambil barisan paling depan kasihan sama yang dibelakang aku, gak bisa lihat papan tulis karna aku. Terus kalau nih anak itu karna kami selalu duduk berdekatan karna itu dimana pun aku duduk dia pasti ikut. Karna gak tau mau lakuin apa lagi jadi aku hanya baca komik di Hp sambil nunggu dosennya masuk dan juga nunggu teman-teman ku yang lainnya datang.
15 Menit Kemudian
Gak terasa udah 15 menit aja dan dosennya udah datang tapi teman-teman ku yang lain belum juga datang.
"Faa, kemana yang lain? kok belum datang?" Tanya ku pada Farah.
"Gak tau juga Ri, mungkin pada telat bangun mungkin." Balasnya.
"Coba hubungi mereka deh. Bilang kalau dosennya udah masuk terus suruh mereka cepat-cepat sebelum dosennya ambil absen." Suruh ku."
"Oke laksanakan." Balas Farah.
Tak lama kemudian, teman-teman ku datang untung aja dosennya gak marah jadi mereka diperbolehkan masuk.
"Kenapa pada telat sih?" Tanya ku langsung.
"Sorry Ri, tadi kena macet dijalan." Balas teman ku yang namanya Citra.
"Maaf deh, tadi aku bangunnya agak telat." Balas teman ku yang namanya Tiara.
"Kalau aku nungguin si Tiara katanya mau berangkat bareng, tapi taunya telat." Balas teman ku yang namanya Caca.
"Lima orang yang dibelakang, kalau gak bisa diam lebih baik keluar aja. Pagi-pagi udah pada ngobrol. Saya tidak suka sama orang yang suka ngobrol ada dikelas saya." Teriak dosen yang menyadari kami sedang ngobrol dibelakang.
"Maaf buk." Balas kami berlima yang udah jadi pusat perhatian dikelas.
"Malunya..." Kata ku.
Bersambung...
Semoga teman-teman semua puas dengan ceritanya dan teman-teman jangan lupa tinggalkan jejak dan tekan bintangnya yah, terimakasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life
Teen FictionMenceritakan seorang gadis yang merasa hidupnya biasa saja. Dia heran kenapa orang lain bisa, kenapa dia tidak? Lama kelamaan mulai muncul rasa cemas dalam dirinya yang tidak tahu darimana asalnya. Dia berusaha menghilangkan rasa cemas yang kadang-k...