"Ekhem permisi"
"Apa?!".Renjun tidak sengaja berteriak karena omongannya yang terpotong.
"Wesss".Balas Jeno
"Eh maaf lu sih motong-motong"
"Nih eskrimnya"
"Thanks letak aja dibangku".Suruh Renjun dan Jeno meletakkan es krimnya di bangku.
"Jaem,Jaem Na Jaemin!".Haechan menggoyang-goyangkan bahu Jaemin.
Flashback
"Ngapain duduk dibawah"
"Enak Jaem dingin".balas Haechan
"Dingin-dingin gatal iya".kata Renjun dan kembali duduk dibangku.
Jaemin tidak mendengarkan omongan sahabatnya matanya tertuju ke seseorang yang tengah berbicara dengan Mamang penjual eskrim.
"Eh itukan.".Monolog Jaemin
"Aahh,itu dia ya ampun sedang apa dia disini"
Jaemin terus bermonolog dan memperhatikan apa yang dilakukan pemuda itu disana.
"oh tidak dia kesini gimana ini Na Jaemin...aha"
"Lama banget gilaaa".Kata Jaemin ia mengelapkan keringatnya dibaju Haechan tapi matanya masih mencuri-curi pandang.
Flashback Off
"Hey hey".Jeno mengibas-ngibaskan tangannya didepan muka Jaemin setelah dia meletakkan eskrimnya dibangku.
Matilah,Jaemin ketahuan tapi dia masih tidak sadar dan terus memperhatikan Jeno.
"Kenapa dia?liat gua lama banget".Kata Jeno ke Haechan dan Renjun.
"Kemasukan nggak nih".Haechan mulai panik dan dia terus menggoyang-goyangkan bahu Jaemin.
"Ahk dingin anjir Njun".Renjun dengan santai menempelkan eskrim ke pipi Jaemin.
"Nah baru sadar lu,napa lu?"
"Ha?eehh nggak Biasa aja".Jaemin langsung memalingkan wajahnya yang memerah kearah lain.
"Haha lucu banget".Batin Jeno
"Itu eskrimnya gua letak dibangku tuh".Kata Jeno mengalihkan interogasi Haechan ke Jaemin.
"Lu karyawannya Mas Bobby?".Tanya Haechan.
"Apa,tidak".Jawab Jeno bingung
"Terus kenapa lu yang antar?".Sambung Renjun
"Gua cuma bantuin,udah ya gua mau balik".
"Tunggu".Jaemin jadi kaget sendiri dengan perkataannya
"Eh maksudnya tu,ah lupakan makasih yaa".Kata Jaemin gugup.
Jeno balas dengan senyum dan nampilin Eyesmilenya yang membuat Jaemin berteriak
"Aakhhh senyumnya manis banget,huaa bundaa".Teriak Jaemin,sayangnya didalam hati.
Jaemin dengan cepat membuka bungkus permen yang selalu dia bawa untuk meredakan rasa gugupnya.
"Kenapa sih lu?"
"Di-diamlah Haechan".
Jeno kembali ke Tempat Mang Bobby,senyum-senyum mengingat kejadian tadi dimana Jaemin merperhatikannya tanpa kedip.
Jantung Jeno padahal sudah disco-disco gugup dengan tatapan Jaemin yang membuatnya ingin membawa lari Jaemin saat itu juga tapi ya tidak bisa badannya juga ikutan kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagai Gulali•[Nomin]
FanfictionNa Jaemin si maniak Permen dan hal-hal apapun yang menurutnya manis bagaikan permen. dan Lee Jeno yang juga menyukai hal-hal bersifat manis.Namun,ia lebih menyukai Pemuda dengan rambut dan senyum bagai gulali seperti..... 🍭BAGAI GULALI•[Nomin]🍭 🚫...