20. Hari Pertama Sekolah Pt. 2

1.5K 208 38
                                    

Jeno menatap Johnny curiga, apa yang dilakukan pria yang menurutnya setengah baya itu di sini? Padahal katanya kan dia kuliah? "Ngapain kau di sini bang?"

Johnny menggaruk kepalanya canggung, tak menyangka akan ketahuan secepat ini. "Hmm, sebenernya ada bahan tugas yang dicari nggak ada. Dan Cuma ada di sini doang."

Wih ngibul ini pasti.

"Ya udah lah bang, aku mau ke kamar mandi dulu." Jeno segera bergegas, tetapi tangannya segera ditahan oleh Johnny.

"Apa itu yang ngembung di celana mu?" Johnny menatap celana Jeno yang menggembung dengan curiga. Sedangkan yang ditatap sudah mendesah frustasi.

"Weh bang aku ini udah kebelet banget loh," ucap Jeno sambil berusaha menutupi benjolan di celananya.

"Jangan bohong, cepet keluarin!"

Jeno mendesah frustasi, mengeluarkan buku tebal bertuliskan 1001 cara menggaet cewek impian lo yang diselipkan di celana.

"Nah kan, ketauan minjem nggak ngaku. Mau nilep ya kamu?"

Duh Jeno ketahuan.

"Ini buku yang abang cari, makasih ya. Hahaha." Dan Johnny berlalu begitu saja dari hadapan Jeno.

Sial, Jeno tertipu.

--

"Loh Lian, ngapain lo di sini?" Renjun menghampiri Lian yang duduk di pojokan perpustakaan. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan matahari yang menyinari wajahnya. Rambutnya berkibar lembut diterpa angin AC yang sangat menyejukkan. Sungguh pemandangan yang indah.

"Eh ada Njun," Lian tersenyum gembira, sedikit bergeser lalu menepuk kursi di sampingnya. "Sini duduk sini."

Setelah mendengar tawaran yang menggembirakan seperti itu tentu saja Renjun tak bisa menolak. Dia langsung duduk di samping Lian dan menyandarkan kepalanya pada bahu Lian. "Gue kangen masa-masa kita bareng kayak gini lagi."

(anggep aja lagi senderan sama Lian)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(anggep aja lagi senderan sama Lian)

"Ini kita kayak dulu lagi," ucap Lian, ikut menyandarkan kepalanya ke atas kepala Renjun. Ia menarik napas panjang, menghirup aroma sampo yang dipakai Renjun hari ini.

Renjun hanya diam saja, ia memejamkan mata. Hangat tubuh Lian benar-benar membuatnya terhipnotis. Dan secara perlahan kedua matanya terasa berat. "Mereka semua baik-baik aja kok, termasuk Jisung dan Shotaro."

Lian diam, dan Renjun mengerti. Ada beberapa hal yang tidak dapat Renjun ungkit kembali.

--

Lucas sudah ngesot di lantai perpustakaan sejak 20 menit yang lalu. Tepat saat dimana dirinya menginjakkan kaki ke dalam perpustakaan. Sial, lantai perpustakaan ini terasa seperti lumpur hisap yang ingin menariknya ke dalam tanah.

Sangat berat. Aroma AC bercampur stella jeruk juga membuatnya benar-benar menjadi pusing tujuh keliling. Sudah susah payah berjuang dengan hompimpa, eh malah dia kalah oleh AC perpustakaan.

'Tidak! Aku tidak boleh menyerah. Ini semua demi bidadari Lian. Tunggu aku malaikatku.' Batin Lucas.

Tapi tetap saja dia tepar di lantai sambil menitikkan air mata. Sial, aku kalah.

Tolong dimaklumi saja, karena Lucas tidak pernah menggunakan stella rasa jeruk selama ini. Dia hanya memakai pewangi yang berkelas saja. Seperti rasa duren.

"goodbye world, goodbye Lian. I will love you forever. I hope we will meet again in heaven." Ucap Lucas mendramatisir. Memejamkan matanya.

"Lucas! Lo nggak apa-apa kan?"

Bak pahlawan kesiangan, Lian menghampiri Lucas yang sekarat di lantai. Sedari tadi gas terus keluar dari uhuk* Lucas dan saat ini dia benar-benar malu..

"Tidak Lian, jangan ke sini." Lucas menggeleng frustasi, tak ingin bidadari cantiknya melihat aib yang sangat memalukan ini.

Lian menopang kepala Lucas di pahanya, menampar kecil berkali-kali pipi Lucas hingga ia membuka mata. Malu cuk.

"Ganggu ae lo bangsat." Renjun memutar bola mata malas. Gara-gara Lucas, adegan romantisnya dengan Lian jadi bubar.

"Renjun! Lo bukannya bantuin malah ngomong kasar ya!" – Lian

Dan Lucas menjulurkan lidah mengejek.

"Ayo bantuin bawa ke UKS." –Lian

"Woy! Sakit woy!" Lucas menjerit kesakitan karena Renjun yang menyeret kakinya hingga keluar dari perpustakaan.

"Mampus." –Mark, Jaemin, Haechan yang masih standby di depan perpustakaan.[]

Lian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lian

Di sini visual Lian aku ganti ya guys ^^

Kos-kosan NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang