•
•
•
•
•"Memanggil Hanako kesini? Ta-tapi bagaimana? Dia berada jauh diluar gerbang dan istanamu dijaga ketat gara-gara acara pernikahan nanti malam." Ucapku bingung.
"Dulu saat aku masih kecil, kami sering mengendap-endap keluar utk bermain. Dan Hanako yg selalu menjemputku, dia punya banyak cara untuk kesini... Aku percaya kali ini bisa, dia selalu bisa." Tegas nona Luo yi. Mendengarnya bicara begitu, sepertinya Hanako benar-benar sahabatnya dari kecil. Dan aku rasa pria itu juga menyukai Luo yi. Tapi sayang, gadis ini tidak peka dan malah terlanjur mencintaiku. Kasihan juga, si Hanako.
Luo yi tiba-tiba naik ke atas kasurnya dan duduk bersilah ditengah kasur. "Nona, apa yg kau lakukan?" Ucapku bingung.
"Aku ingin memanggil Hanako. Aku sudah lama tidak menggunakan cara ini, entah masuk ke pikiran Hanako atau tidak, aku akan coba." Jelasnya.
"Telepati?"
"Iya, Tuan... Tolong jgn ganggu aku, sebentar saja.. Yah?" Ucapnya tersenyum simpul.
Aku menghela nafas dan mengangguk.
Gadis ini mulai memejamkan matanya, dahinya mengkerut berusaha mencapai pikiran Hanako. Dia sangat tenang, dia hanya diam dan tidak bergerak sedikit pun dgn mata yg terpejam.
Hahh.. Lama sekali. Gumamku. Aku melihat keseliling kamarnya, jadi begini kamar seorang putri siluman rubah. Dimana-mana aku melihat bunga, lantainya rumput tapi terasa sangat lembut dan bersih. Meja-mejanya terbuat dari batu kebiru-biruan yg indah, tampak terukir sedemikian rupa. Tapi, aku tidak melihat lemari pakaian. Ahh, apa mungkin mereka tidak membutuhkan itu? Entahlah.
Aku mengamati mutiara kecilnya yg indah yg ia letakkan di dalam kerang yg terbuka. Warnanya agak pink, dan seperti mutiara Hanako, tidak berhenti bersinar. Mutiara ini harus dibawa, daripada nanti lupa, lebih baik aku kantongi sekarang. Kerangnya juga lumayan kecil, aku akan membawanya sekalian dgn kerangnya sbg wadah yg aman utk mutiara ini.
"Tu-tuan?" Tegur Luo Yi. Aku tersentak dan hampir saja menjatuhkan kerangnya.
"Eh? Su-sudah selesai?" Ucapku tersenyum rengkuh.
Ia terkekeh dan mengangguk. "Ternyata aku masih ingat caranya, tidak butuh waktu lama bagiku utk terhubung ke Hanako. Seperti dugaanku, dia tidak pernah mengecewakanku.." Ucapnya sumringah.
"Dia akan datang?"
"Ya, tadi dia berhasil meyakinkan temannya yg menjaga gerbang. Dan dia akan masuk ke kota utk menghampiriku dgn alasan dipanggil Raja utk melaporkan secara langsung."
"Hm, dia lumayan." Anggukku.
"Eh? Dia memang pintar dan bisa diandalkan, Hanako adalah sahabat terbaikku." Ucapnya sumringah.
Aku menunduk saat ia mengatakan itu dgn semangat. Entahlah, aku merasa bersalah saja. Andai Luo yi tidak melihatku, andai dia tidak jatuh cinta padaku dan andai dia tidak menjalin kontrak dgnku.. Aku rasa masih ada kesempatan utk Hanako. Tapi sekarang, semuanya sudah terlanjur. Aku menyukai Luo yi, tapi aku tidak mau serakah, jika aku diharuskan utk melepaskan Luo yi demi dia, maka akan kulakukan... Sebaiknya aku minta maaf pada anak itu saat dia sampai disini.
Tok tok tok
Seseorang mengetuk pintu. Tak lain itu pasti salah satu saudara Luo Yi. Aku berdehem dan berdiri dibelakangnya.
"Iya?" Jawab Luo Yi membukakan pintu.
Dan benar saja, itu kakak nya Luo yi yg tadi menggodaku. Aish, perasaanku tidak enak. Ia tersenyum miring padaku dan Luo yi. "Ada apa kak?" Tanya gadis ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlfriends In Two Worlds! [NC18+] (ON GOING)
Romansa‼️[Sequel of 'My Boyfriend is a Ghost?']‼️ "Konnichiwa~! Aku Reiji, seorang anak indigo yg lahir dari pernikahan manusia dan mantan hantu. Ya, ayahku dulunya seorang hantu yg berhasil hidup untuk kedua kalinya, raga yg sekarang ia gunakan adalah rag...