Gracia menarik napas panjang nya dan tersenyum kecut mendengar penuturan Shani, walaupun sebenernya Gracia sudah bisa menebaknya , kalau ada hubungan masa lalu diantara mereka, namun tetap saja Gracia sedikit kaget akan keberanian Shani berterus terang tentang perasaannya terhadap Vienny."Gak perlu kamu bilang aku sudah tau, aku sudah menduganya Shan."tutur Gracia sendu,
Telapak tangannya masih membelai rambut Shani yang hitam ."Kamu yang jalanin, dan kamu berhak untuk memilih pada siapa hati kamu akan kamu berikan.
Aku sadar , kalau kita sudah berbeda dari segi apapun , tapi aku masih ingin kita bisa berkomunikasi berteman seperti dulu, jangan ada kebencian hanya karena perasaan kita ini, jujur aku masih sangat menyayangi kamu Shan bahkan masih mencintai kamu, tapi tak bisa dipungkiri aku juga menyayangi Dela,"Aku cinta sama Vienny jauh sebelum kamu datang, jauh sebelum kita kenal"tutur Shani dengan suara yang bergetar menandakan dirinya sedang menahan kegetiran dan kesakitan dalam hatinya, menahan kesakitan dihadapan orang yang masih sangat dicintainya. Nanum Shani tak mau berharap banyak terhadap perempuan dihadapannya ini , karena dirinya sadar kalau dalam hatinya ada nama seseorang yang juga sama - sama menempati ruang yang sama pentingnya yang sama besarnya dan yang jelas dan pasti Dela bisa memberikan kebahagian lahiriah maupun batiniah terhadap Gracia. Sebagai sesama wanita shani pun bisa merasakan bagaimana perasaan Dela yang selama ini sudah banyak berkorban buat Gracia bahkan berkorban tubuh dan hatinya hanya demi Gracia.
Shani menghamburkan dirinya ke dalam pelukan Gracia, pelukan yang selama ini dirindukannya, namun tak mampu diraihnya.
"Maafkan aku gracia, maaf karena telah menyakiti kamu , maaf karena sudah menjatuhkan pilihan bukan sama kamu."isak Shani dalm pelukan Gracia.
"Aku cinta sama Vienny "ucap Shani parau sambil mencengkeram erat Gracia , Hatinya sakit harus melepaskan wanita yang dicintainya.
"Dan aku sayang sama kamu Shani."balas Gracia tak kalah paraunya, tak hayal lagi kini keduanya terhanyut dalam kesedihan yang mendalam .
"Gak papa Shani, dan jangan kamu hilangkan rasa kamu sama Vienny hanya karena aku, Pasti kamu bakal menahan sakit yang lebih dalam lagi."
"Shani beekali - kali mencium pipi Gracia, seakan ini adalah untuk yang terakhir kalinya.
"Makasih Gracia kamu masih sayang sama aku , tapi maafkan aku , aku harus memilih, karena aku gak mungkin akan mendapatkan keduanya , dan kamu sudah ada Deka dalam hati kamu, lanjutkan hubungan kamu sama Dela, jangan pernah kau campakkan setelah apa yang kamu lakukan terhadap dela.
"Maaf Gracia."ucapan itu keluar begitu saja , dan kali ini Shani benar - benar menangis hatinya hancur harus melepaskan kekasih hatinya.
"Aku yang minta maaf Shan, jangan kau limpahkan kesalahan itu hanya padamu seorang, disini akulah yang salah, aku lah yang telah memulai segalanya hingga kita seperti ini, akulah yang patut disalahkan atas apa yang terjadi . Dan kamu sudah banyak berkorban , aku tak lagi cinta sama kamu, tapi aku merasakan lebih daripada sekedar rasa cinta , aku sangat menyayangimu, rasa sayang yang sudah tidak bisa diucapkan dengan kata manapun,"
"Tapi dalam hati yang membuktikan bahwa nama kamu masih terukir di dalam sini dan tidak akan pernah hilang."pungkas Gracia sambil menunjuk kearah dadanya.
Dan Shani pun merasakan yang sama. Dia sayang sama Gracia sampai tidak mampu memberikan rasa sakit yang lebih dari ini.
Melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya pada Dela tidaklah pantas.
"Apa kamu akan menjalin hubungan tanpa status sama Dela?" Tanya Shani hati - hati takut Gracia tersinggung.
"Aku gak peduli sama dia, dan aku masih harus belajar menahan dan menanggung kesalahan ini supaya gak lagi berlanjut, dan aku mau fokus sama kuliah dan juga pekerjaanku.
"Dia baik, Gre ." Shani mengakui itu, di luar dari kesalahan Dela yang begitu besar, yang menyebabkan hubungannya dengan Gracia kandas di tengah jalan.
"Kalian berdua yang terbaik buat aku, jadi aku pun gak bisa milih salah satu. Karena aku gak mau kehilangan salah satu diantara keduanya.
Gracia mengulurkan tangannya ke arah dagu Shani dan mengelusnya lembut.
"Aku juga gak bisa milih antara kamu dan Vienny, karena pasti akan ada hati yang tersakiti, dan aku gak mau itu.
"Kalo begitu jangan narik kita ke tempat yang sama. Biarin kita yang berusaha untuk tetep ada di sekitar kamu, supaya kita bisa jaga kamu, dan aku juga gak bakalan bisa jauh dari kamu Shan. Gracia tidak akan memaksa Shani untuk bisa bersamanya, karena Gracia sadar apa yang telah dilakukannya terhadap Shani suatu kesalahan yang sangat besar dan tak termaafkan.
"Bagaimana jika suatu saat aku menemukan seseorang yang bisa menggantikan kalian berdua dalam hatiku?" Shani tak mengelak jika suatu saat akan ada seseorang yang mungkin bisa menggantikan mereka berdua.
"Kalau kamu nemuin orang yang bisa gantiin kita berdua berarti kamu udah nemuin orang yang lebih baik dari kita berdua dan itu wajib kamu terima."ucap Gracia .
"Gracia memberikan keputusan sepenuhnya sama Shani .
"Ini hidup kamu dan apapun yang kamu putuskan itu terserah sama kamu Shan, kamu pasti bisa memilah man yang perlu kamu ambil dan mana yang gak perlu." Lanjut gracia.
****
Kembali mereka berpelukan melepaskan penat yang sudah menginap terlalu lama pada batin masing-masing. Meleburkan semua kesalahan masing-masing bersama dengan kejujuran yang sudah tersampaikan, hatinya terasa lega dan terasa lebih ringan , seakan tiada beban sedikitpun dalam hati mereka.
Gracia masih berharap bisa dekat dengan Shani walaupun mereka tidak bersama lagi, dan Gracia akan menjaga Shani, entah menjaga seperti apa yang gracia maksud dan akan menjadi teman yang lebih bermanfaat untuk Dela, teman yang bisa saling memberi dan menerima, bukan hanya mencari untung semata.
Sedangkan Shani masih harus menentukan sikapnya. Shani juga tak akan melupakan Gracia dengan mudahnya walaupun bersama dengan orang lain, mungkin yang Shani lakukan saat ini menyayangi Gracia bukan lagi sebagai kekasih tapi sebagai kerabat bahkan keluarga.
****
Di setiap sudut - sudut kota jogja tampat lengang, dan sepi, hujan mengguyur kota ini yang tiada hentinya, seperti langitpun nampak menghitam seakan ikut berduka akan suasana hati Shani, kilat menyambar laksana pedang api dari angkasa dan suara petir menggelegar menggema bagaikan konser musik alam , yang membuat siapa saja bergidik ngeri dan memilih untuk berdiam diri di rumah. Suara ketukan pintu yang begitu keras mengalahkan suara sambaran petir. Membuat rumah yang tak begitu mewah di sudut kota jogja dan dengan satu penghuninya merasa terusik dikala netranya mulai terpejam.
Pintu berbahan kayu itu terbuka dan menampilkan sosok gadis ayu yang basah kuyup terkena air hujan. Tubuhnya gemetar menahan hawa dingin yang merasuk sampai ke tulang sungsum.
"Shani...? Kenapa ujan-ujanan?" vienny yang tadi sudah malas - malasan karena ngantuk berubah menjadi rasa yang kawatir terhadap gadis yang ada di depannya ini sangat memprihatinkan .
Vienny yang melihat kondisi Shani seperti itupun segera menyuruhnya masuk, dan memberikan Handuk diberikan untuk mengeringkan kepala Shani, sekedar menghilangkan rasa dingin dan menyiapkan air hangat untuk mandi.
Entah kenapa hati Vienny merasa tak enak dan was - was melihat keadaan Shani yang kacau seperti itu, firasatnya mengatakan telah terjadi sesuatu yang buruk terhadapnya."Shan....?"
Ah iya...next part aja ya..
Baca juga cerita baru
Pengorbanan sang pangeran udah publish,dan kepalsuan cinta..
Selamat membaca..Up 2 ff dan 1 cerbung
Selamat tahun baru 2021, maaf jika ada kata2 yang gak pantas dan mungkin gak sengaja saya sajikan dalam cerita2 saya sebelumnya .
Thanks for ideas in my story.
Goodlucky buat kalian semua, semoga ditahun depan segalanya lebih baik dan lebih membahagiakan.
Love uuu all bye Andes.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA DISUDUT KOTA JOGJA ( End)
Short StoryMenceritakan kisah seorang gadis cupu putih abu - abu yang sedang mencari jati diri . Terdampar di kota kecil yang sangat indah asri dan juga banyak melahirkan kaum intelek maupun pejabat - pejabat di negara ini. Bertemu dengan gadis , dingin , cue...