Shani..?
Vienny menyuruhnya masuk, membiarkan tetesan air di tubuh Shani membasahi seisi rumah. Vienny memberikan handuk sekedar untuk mengeringkan kepala shani, sekedar menghilangkan rasa dingin.
Sempat Gracia menawarkan untuk mengantarkannya ke rumah Shani, Namun Shani menolaknya dengan alasan tidak ingin merepotkan. Jadi dia pergi menggunakan mobilnya dengan cepat agar tidak dipaksa untuk diantar sama Gracia. Shani berusaha kuat di depan Gracia , agar gadis yang dicintainya itu tidak menghawatirkan keadaannya.
"Aku bikinin teh anget kamu mandi aja dulu Shan .?" Kata Vienny berlalu meninggalkan kamar menuju ke dapur untuk sekedar membuatkan teh hangat untuk Shani.
Sementara Shani masih memperhatikan seisi ruangan ini, sebelum dia masuk ke kamar mandi. Ada tempelan foto - foto dirinya dan Vienny saat mereka SMP dulu, foto - foto yang lucu , Shani tersenyum melihat kelucuan foto dan memorynya seakan memutar film kembali ke masa beberapa tahun lalu. Tak mau terlarut dalam kenangan Shanipun beranjak dan masuk ke kamar mandi.
"Cepat mandi aja dulu, baru nanti ngelamunnya." Ucapan Vienny lembut membuyarkan semua lamunan Shani.
" Cepat mandi nanti kamu bisa masuk angin."
Shani hanya menghela napasnya, tanpa menjawab apa yang dikatakan Vienny, dan langsung masuk ke kamar mandi dengan membawa baju yang diberikan oleh Vienny.
******
Setelah Shani selesai mandi .
"Kamu pernah bilang gak akan biarin aku disakitin siapa pun." Degupan jantung Vienny mulai berdetak tidak normal saat Shani mulai merubah intonasi suaranya menjadi serius.
"Gracia telah nyakitin aku , dia dan Dela udah berbuat lebih jauh."
"Dela?"
"Iya cewek yang pernah kamu liat di mobilnya Gracia waktu itu ." Shani memang sudah menyiapkan hatinya saat kemungkinan terburuk terjadi, namun tetap saja saat Gracia sudah jujur, perasaannya seperti tergores perih pedih dengan seribu luka yang menganga .
"Tapi aku gak bisa marah sama Gracia , Aku sangat menyayangi Gracia bahkan sangat mencintai dia , dan gak tau kenapa sakitnya gak separah yang aku bayangin."
"Kamu tahu Gracia selingkuh, dan kamu tahu kalau Gracia itu brengsek dia bukan orang yang gak bisa dipegang omongannya. Tapi kamu masih nahan itu semua?"
"Karena Gracia sengaja nunggu untuk cerita sampe aku bener-bener bisa nerima semua itu dan faktanya itu berhasil. Meskipun gak sepenuhnya aku terima kesalahan Gracja tapi ini cuma sakit yang aku rasain sesaat, dan nanti lambat laun akan menghilang dengan sendirinya.
"Dan aku juga merasa lebih baik setelah tau kamu disakitin Gracia." Vienny menghentikan Shani yang ingin memotong perkataannya. "Karena dengan itu kamu bisa melihat aku disini menunggu mu , yang nunggu kesempatan untuk diperhatikan."
"Sebelum Gracia nyakitin aku , kamu sudah mencuri semuanya dari dia." Cetus Shani bersamaan dengan dirinya yang menarik tengkuk Vienny.
Vienny yang tidak siap pun tak dapat menghindar dari gerakan Shani yang sangat cepat dan juga tiba - tiba.
Ciuman itu pun tidak terelakkan. Saat bibir mereka saling beradu dengan rasa menggebu. Suara kecupan menyaingi derasnya hujan yang membasahi bumi. Seolah mereka menunjukan bahwa ada sepasang manusia yang sedang menikmati gejolak rasa cinta, tapi entahlah apa yang dirasakan Shani, mungkin hanya meluapkan rasa sakit hati dan kecewanya terhadap Gracia, lain hal nya dengan Vienny yang memang menikmati semua perlakuan dari Shani.
Desahan itu keluar tidak tertahankan ketika Vienny mulai memainkan jarinya untuk merambat masuk ke dalam kaus Shani. Menggelitik area kulit telanjangnya yang sensitif, hingga dia melengkungkan tubuhnya, menikmati sensasi yang Vienny berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA DISUDUT KOTA JOGJA ( End)
Short StoryMenceritakan kisah seorang gadis cupu putih abu - abu yang sedang mencari jati diri . Terdampar di kota kecil yang sangat indah asri dan juga banyak melahirkan kaum intelek maupun pejabat - pejabat di negara ini. Bertemu dengan gadis , dingin , cue...