bagian 1

13 2 0
                                    

Typo bertebaran..........
Vote
Vote
Vote
Vote
Vote
Vote
Vote.........oke

"Mah hiks pah hiks kenapa kalian ninggalin ana  hiks"isah pedih gadis yg dipangil ana  tersebut

Arkana putri bramasta ini sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya karana kecalakaan yg harus merengut nyawa kedua orang tauanya

"Km harus sabar na"ucap dela bibi dari ana

"Hiks tapi ana gak punya siapa siapa lagi selain mamah papah hiks hiks "isak ana sambil memeluk papan nisan sang ibu

"Km masih ada bibi sayang, km bisa tinggal sama bibi dan juga lena juga paman. Sekarang kita pulang ya ini udah hampir hujan"dengan engan ana menggeleng dan terus memeluk nisan ibu sambil tidak berhenti menangis

Ya udah bibi tunggu di mobil ya"tampa melirik lagi orang yg berbicara ana tetap memeluk nisan sang ibu

"Ck liat anak itu hah sangat menyusahkan bukan"ucal dela sinis menatap anak yg masih setia memeluk nisan sang ibu tidak lupa bergantian dengan nisan ayahnya

"Ck klo kita tidak menginginkan harnya kita tinggalin aja gak ada gunanya juga"ucap lanu sinis

"Iya mah pah kita harus dapetin semua hartanya si ana itu tuh biar kita kaya dan kita beli rumah deh "ucap lena jahat

"Hiks mah hiks ana takut mah hiks ana takut sendiri disini hiks hiks kenapa gak ajak ana aja bersama kalian hiks ana pengen ikut sama ayah ibu hiks "isak ana

"Ana ayo pulang ngenyel ya lo kalo di halusin!! "Terial lena
Ana terkejut dengan teriakan lena dan langsung menunduk, lena menarik paksa ana untuk pulang

Skip 1 tahun

Setelah kepergiannya kedua orang tuanya ana sekarang tinggal bersama bibi paman dan juga lena. Ana pikir saat tinggal dengan bibinya ana akan memulai hidupnya yg baru tampa orang tuanya dan berbahagia dengan keluarga yg sekarang

Tapi dugaan ana salah selama tinggal bersama bibi dan juga pamannya tidak ada sedikit pun kasih sayang  dari mereka ana hanya merasa kan siksaan cacian dan juga luka luka di sekujur tubuhnya selama ini

Bahkan dia tidak diperbolehkan untuk melanjutkan sekolah, ana sudah tidak berani lagi melawan mereka karna sangat takut jikalau dia disiksa lagi atau lebih parahnya ditembak pake butir baja ditangannya

Ana diperlakukan layaknya pembatu di rumah bahkan kamarnya pun di dekat dapur (khusus kamar pembantu). Setiap harinya ana selalu disuruh suruh layaknya majikan menyuruh pembantu di sana, untung saha umur hanya sudah lumayan untuk menahan semuanya klo saja dia masih kecil mungkin saja dia akan mati terlebuh dahulu

Dan juga ana sudah mengetahui semuanya rahasia bibi dan juga pamannya tersebut, waktu itu dia tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka dan nasibnya sial ana ketahuan saat menguping dan berujung ana disiksa sama mereka lalu dikurung dikamarnya dan tidak diberi makan beberapa hari

Skip

Pagi pagi sekali ana sudah terbangun lalu berjalan ke arah dapur untuk menyediakan makanan untuk bibi lena dan pamannya

Saat sedang memasak ana dikejutkan dengan bibinya yg memangilnya

"ANA "dengan segera ana mematikan terlebih dahulu kompor lalu menghampiri bibinya

"Km masak apa hari ini?"tanya dela

"Aku masak ayam sayur sama kentar"tampa melirik ana dela pergi ke kamarnya

"Siapin semuanya saya mau bangunin yg lain "tampa menjawab pertanyaan tersebut ana krmbapi ke dapur dan melanjutkan memasaknya

Skitar 29 menit ana sudah menyelesaikannya lalu ana menatanya di meja makan, saat sedang menata ana melihat bibi lena dan juga pamannya sudah hampir kesini

"Mah lena sekarang nginep ya di rumah devon "dela melirik anaknya

"Iya sayang "ana menatap percakapan ibu dan anak itu sendu andai saja dia yg ada di posisi itu

"Eh km nanti ke pasar beli bahan bulanan udah hampir hapis oke"ana mengguk dan pergi kembali kedapur

Sebenarnya dia pergi kembali ke kamar untuk makan tadi saat dia masak dia menyisihkan makanan untuknya makan

"Mah pah hiks ana kangen kalian"isak akan lalu melanjutkan majannya

***

"ANA"teriak dela ana langsung menghampirinya

"Iya "dela memberikan uang merah  2 lembar

"Km belanja ke pasar sekarang saya mau pergi dulu mukin lambat jaga rumah "ucap dela sinis

"Iya "lalu dela berjalan dan meninggalkan perkarangan rumah
Ana bersiap siap untuk pergi ke pasar

Skip

"Emm cape banget sih"saat ini ana dlm perjalanan pulang, jarak rumah dan juga pasar cukup jauh dan ana tidak naik bis atau naik taksi dia berjalan kaki pulang pergi pasar

Saat di pertengahan perjalanan nya ana tidak sengaja bertemu dengan sahabatnya hae soo, hae soo menghampiri ana dan memeluknya karana 1 bulan ini mereka ridak bertemu sama sekali

"Ana aku kangen banget sama km hiks"isak hae soo

"Aku juga"hae soo melepaskan pelukannya dan memandang penampilan ana

"Km abis dari pasar"ana mengguk

Oke sedikit info
Jadi waku itu hae soo gak sengaja ketemu sama ana yg penampilannya udah kaya orang gila dan gae soo membantunya dan juga membawanya ke rumahnya

Saat itu ana disiksa oleh pamannya karna ana tidak kuat ana kabur dengan keadaan berantakan

Off

"Selama aku gak ada km baij baik aja kan"ucap hae soo khwatir karna sahabatnya ini seperti tidak baik baik saja

"Gpp kok aku baik "hae soo tidak percaya bagaimana tidak percaya lihatlah bahkan wajahnya saja sangat pucat

"Km nyakin ana muka km pucar banget"sekali lagi ana mengeleng untuk menyakini sahabatnya ini bahwa dia baik baik saja

"Ya udah aku pulang dulu ya takut nanti bibi nyariin "hae soo mengguk dan memandang ana sendu yg mulai gilang dari panjangannya

Semoga km baik baik aja ana, km harus kuat tunggu waktunya km bakalan bahagia -batin hae soo

STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang