[31] Sepi

53 40 2
                                    

Senin ini sepi, tak sesemangat biasanya, karena hari ini Yugo nggak masuk sekolah. Kenapa sih pake liburan sekarang, padahal kan bentar lagi mau ulangan dan pasti libur panjang.
Gue melamun di singgasana bangku kelasku, sendiri, tanpa Yugo. Kedua temanku sibuk dengan catokan rambut yang hampir membakar rambut mereka beserta kelas.

Mereka memang aneh, sering aneh. Entahlah kenapa bisa punya sahabat seperti mereka.

Aku meletakkan kepalaku dimeja dengan berbantalkan tas. Sesekali aku terkantuk tapi kadang ingat bahwa ini sekolah.
Genjrengan ukulele serta suara bass dari teman teman cowok dikelasku sukses membawaku pada ruang mimpi.

Dikala mimpiku, aku terbangun oleh suara yang kukenali, Fandi.

"Sa"

Aku mengangkat kepalaku dan segera merapikan rambutku yang seperti macan Kemayoran, eh bukan, singa maksudku.

"Kenapa" kataku

Fandi menyodorkan kotak bekal padaku.
"Dari mama"

Mendengar itu dari Mama, aku menerimanya. Belum sempat aku bilang makasih Fandi udah cabut.

"Eh Fan" teriakku memanggil.
Fandi tak menjawab, dia kembali ditempat duduknya lalu berbincang dengan gadis cantik sang OSIS.

"Tumben mamanya bawain buat gue" kataku dalam hati.
Kubuka wadah itu dan isinya roti isi, kudapati lembaran kertas berwarna biru terselip diantara roti isi itu.

Dear Asa...
I'm sorry.
Nanti sore aku mau ngomong

TTD
Fandi

Setelah kubaca surat kecil itu, aku mengarah ke Fandi dan Fandi hanya mengangguk kemudian memalingkan wajahnya lagi.

Fandi kenapa lagi sih, gue pusing sama dia.

Gue masukin bekal itu dilaci, tiba tiba kedua sahabatku koar koar

"BAGI DONG BAGIIIIII" kata mereka

"Apasi, jangan, masih pagi, buat nanti" jawabku menolak

"Huu Asa pelit, yuk catokan lagi Lin" kata Rosa

Mereka kembali mencatok rambutnya, sedangkan aku, masih dengan keadaan yang sama. Bingung mau ngapain.

13.00
Pelajaran demi pelajaran telah kulewati, hari ini aku jadwalnya ngajarin adeknya Lina, kayaknya aku harus jalan sampai rumah Lina, soalnya yang biasa nganterin juga lagi liburan.

Saat keluar gerbang, kulihat Fandi dengan sepedanya seperti sedang menunggu seseorang, pasti OSIS cewek tadi.

"Sa, ayo gue anter" oh ternyata Fandi nungguin aku

"Mmm, ga ngerepotin?" Tanyaku

"Nggak, santai, yuk"

Akhirnya aku dianter Fandi, yaa mendinglah daripada jalan.

Sekitar 15 menit kita sampai dirumah Lina, terlihat Mama Lina sudah menunggu kedatanganku.

"Fan thanks ya" ucapku

"Oke, gue tunggu sini ya" kata Fandi

"Ehh ngga usah, aku kan lama, mending kamu balik duluan" kataku menolak

"Asa, itu temennya diajak masuk sekalian aja, kasian nunggu disitu, udah buruan masuk" Mama Lina teriak dari depan rumah.

"Iya Tante"

"Mending balik aja fan, aku bisa balik sendiri kok"

"Gue tungguin, soalnya nanti gue mau ngomong sama Lo" kata Fandi kukuh.

Ayo Jatuh Cinta [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang