Dendam Sang Kaka

Part 2

[Di sekolah]
Sesampainya di sekolah Dian langsung memarkirkan motor nya dan langsung menuju kelas karena kegiatan upacara hari senin telah selesai.

"Hadeeh udah jam 07.35 lagii, di kelas udah ada pak Wanto belum ya?." Ucap Dian sambil melangkah tergesa-gesa menuju kelas.

Pak Wanto adalah guru ipa yang sangat galak. Kebetulan sekali Dian pada jam pelajaran pak Wanto telat 25 menit.

[Di kelas]
"Permisi pak, maaf saya telat di pelajaran bapak hehehe." Ucap Dian sambil cengengesan seakan-akan tidak mempunyai salah.

"Duuh pasti bakal dimarahin abis-abisan niih." Kata Dian dalam hatinya.

"Kamu udah telat berapa menit ini hah?! Pake cengengesan segala lagi!! Udah kayak gapunya salah banget yaa kamu?!." Ucap pak Wanto dengan sedikit ngegas.

"Iyaa pak mengerti." Sahut Dian dengan nada rendah.

[Di lapangan]
"Ahh elaah segala harus bersihin rumput deket lapangan lagi!! gara-gara gua semalem bantuin ngerjain pr nya si Dina niih, jadi gua begadang semaleman." Dian mengeluh dan kesal.

Saat sedang membersihkan rumput, Dian melihat seorang murid perempuan yang sedang berdiri sambil hormat menghadap tiang bendera seorang diri, namun Dian berfikir itu adalah murid yang telat dan dihukum juga sama seperti Dian.

"Ehh lu yang lagi hormat, nama lu siapa? Dari kelas berapa juga?" Tanya Dian kepada seorang murid yang sedang dihukum hormat di lapangan menghadap tiang bendera.

Namun murid itu diam tidak berbicara sama sekali kepada Dian. Ia hanya menengok ke arah Dian dengan tatapan kosong.

"Diiih itu cewe ngapa kali yaa, ditanya diem aja udah kayak orang bisu." Ucap Dian dengan nada kesal.

Setelah selesai dengan hukumannya, Dian melihat jam di tangannya dan ternyata sudah pukul 09.40, dan jam segitu sudah selesai pelajaran pak Wanto. Dian merasa lelah dan haus sekali setelah membersihkan rumput, terlintas di dalam pikiran Dian untuk tidak masuk ke kelas melainkan ke kantin. Dian mengambil handphone nya yang berada di saku nya, dan mengajak Fitri temannya yang sedang berada di kelas untuk ke kantin menemani nya jajan.