❀ BAB 014 ❀

976 136 11
                                    

Giyuu baru saja kembali ke kelas setelah menemui Kagumi di gedung kelas 11. Dan kini cowok itu menatap datar melihat ranselnya yang tidak ada di meja. Giyuu menoleh malas saat suara kekehan Shinobu terdengar.

Cowok itu menghela napas, "lo kan?"

"Ha? Apa? Gue gak tau apa-apa," balas Shinobu sok polos. "Tapioka pagi-pagi udah marahin gue, gue salah apa coba?"

"Ck, cepet balikin tas gue."

"Waduh, kalo soal itu sih gue gak tau." kata Shinobu dengan gaya berlebihan. "Coba deh, tanya ke Pak ke Kamidi sana," sambungnya menyebutkan nama petugas kebersihan sekolah.

Kalau sudah begini jadinya, Giyuu mendecak. Sudah tahu ke mana alurnya. Dari dulu Shinobu selalu menyangkutkan tasnya ke pohon belimbing saat Giyuu tidak ada di kelas. Padahal sejak mereka jadian dulu, Shinobu sudah tidak melakukan itu. Kini cewek itu kembali jadi nenek lampir tukang bully.

Tapi berbeda dengan dulu, Giyuu tidak langsung pergi. "Elo tuh ya,"

"ADUH ADUH DUH DUH!" Shinobu memekik saat Giyuu menjewer kupingnya sesaat, Mitsuri di sebelahnya mendelik tapi akhirnya tertawa puas. 

Bertepatan saat Giyuu meninggalkan kelas, Shinobu langsung memarahi Mitsuri. Namun cewek berkepang dua itu hanya tertawa puas. Apalagi saat Riko masuk, Mitsuri kembali mengungkit saat Giyuu menjewer Shinobu. 

"Gue mencium bau-bau Youtube rewind," celetuk Riko menggoda.

"Ah kumaha maneh weh¹," kata Shinobu merotasikan mata malas. Namun tak lama kemudian cewek itu ikut tertawa puas. "Eh tapi lo gak liat ekspresinya tadi sih. Sumpah kocak banget."

"Parah emang lo." kata Mitsuri terkekeh sambil menggeleng tak habis pikir. "Tapi lo udah lama gak jailin dia gitu. Jangan-jangan bener kata Riko. Mau ada rewind?" katanya penuh arti lalu kembali tertawa bersama Riko.

Iya.

Shinobu tak mengucapkan itu secara langsung. Ia hanya ikut terkekeh. Namun hatinya sedikit lega setelah menjahili Giyuu. Dilihat dari reaksi cowok itu, sepertinya kehangatan karang taruna dan kelas 12 MIPA 8 bisa kembali.


❀❀❀


"Kanao Tsuyuri,"

Kelas 11 MIPA 2 sedang belajar dengan tenang saat itu. Hingga suara ketukan pintu tiga kali membuat semua menoleh. Mereka bergumam saat melihat Giyuu masuk dan membisikkan sesuatu pada Pak Glenn yang sedang mengajar.

Mereka terus bertanya-tanya, melihat perbincangan keduanya yang nampak serius. Padahal sih, sebenarnya tidak kaget kalau dua orang itu dekat. Hanya saja kali ini rasanya lebih misterius. Hingga akhirnya, panggilan itu terdengar.

Gadis berponi rata yang duduk di meja depan itu sontak menegak. Kanao yang tadinya sedang fokus mencatat langsung menatap lurus ke meja guru. "Ya Pak, saya." 

"Sini maju," suruh Pak Glenn membuat para siswa bergumam. Kanao langsung maju saja tanpa banyak bicara. "Ini kakak kelas kamu butuh bantuan buat laporan BK. Kasian dia udah mau lulus belum punya temen juga."

"An—"

"Oh, baik Pak. Kapan?" sahut Kanao cepat saat Giyuu hendak mengumpat.

"Sekarang." kata Giyuu menjawab cepat, membuat Kanao menoleh padanya. "Gue udah ajuin surat ijin ke BK, udah ijin ke Pak Glenn juga. Gue maunya sekarang, biar gak ketunda lagi tugas gue." katanya dengan tatapan datar.

"Oh... iya," Kanao beralih menatap Pak Glenn lalu sedikit membungkuk. "Saya permisi, Pak."

Pak Glenn mengangguk singkat. Giyuu membungkuk sedikit kemudian dua remaja itu beranjak meninggalkan gedung kelas sebelas. Kanao tak banyak bicara, hanya diam sampai cewek itu sadar Giyuu membawanya ke ruang OSIS.

"Gak apa-apa ngerjain di sini, Kak?" tanya gadis itu canggung.

Giyuu dengan santai membuka pintu, "gak apa-apa. Gue sering di sini. Ayo," katanya duduk di salah satu meja rapat.

Kanao mengangguk. Gadis itu mengulum bibir ke dalam, merasa canggung tapi tetap menurut sampai Giyuu menyodorkan beberapa lembar soal fisika ke meja. Membuat Kanao mendongak menatap cowok itu heran.

"Ini—"

"Seleksi OSN. Gue mundur karena mau persiapan simulasi. Tapi gue udah siapin semuanya biar lo bisa gantiin gue." kata Giyuu menjawab cepat. "Kerjain aja dulu."

Kanao sontak melebarkan mata. Ia tidak bisa menahan senyumannya, namun di sisi lain Kanao juga cukup terkejut. Sementara itu, Giyuu di depannya diam-diam mengeluarkan ponsel. Cowok itu merunduk dan mengetikkan sesuatu pada seseorang.


08. 40 PM

Giyuu: Lo bener, Bu Leya sama Pak Glenn emg gampang ditembus

Giyuu: Tapi kalo ketauan gimana?

Kagumi: Santai, biar gue yang urus.




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


1: terserah lu aja

Re-Hi | Giyushino✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang