MANIAK

OneShot

Warning
Lemon
Harap bimbingan seorang pacar
Dan dosa tanggung sendiri.

Pair
Naruto × Ino
Slight Naruto × Hinata (sebagai bonus)

START READ
.
.
.
.
.

10 Oktober

Hari ini, adalah hari spesial bagi, pemimpin ketujuh desa konoha, yaitu Naruto Uzumaki. Yah, hari ini merupakan hari ulang tahun bagi seseorang bergelar Nanadaime Hokage tersebut.

Dengan merayakan perayaan kecil bersama keluarga kecilnya, walau tidak terlalu meriyah untuk merayakan peryaaan bagi sang Hokage. Namun, bagi Naruto bercengkrama dengan Istri serta kedua anaknya adalah hal yang cukup menyenangkan, untuk sang Nanadaime.

Setelah merayakan pesta kecil, dengan sebuah kue ulang tahun yang dibuat oleh, sang Istri, Hinata. Dan dibantu oleh putri kecionya yang sangat di sayanginya, yaitu Himawari.

Selesai dengan perayaan tadi sore, cukup melelahkan bagi kedua anak mereka.

Pukul 08.30 P.M

Terlihat di kamar tidur milik Naruto dan Hinata. Terlihat sepasang manusia tengah menikmati kegiatan mereka, menjelang malam ini. Mereka adalah Naruto dan Hinata, yang tengah melakukan hubungan intim suami dan istri setelah perayaan ulang tahun Naruto. Dan Naruto tengah menikmati, hadiah bonusnya dari sang Istri malam ini.

"Ahhh... Akhh... Naruto-kun! Uhhh..."

Terdengar desahan Hinata yang cukup keras memenuhi kamar mereka. Dengan tubuhnya yang trlanjang penuh keringat, Hinata mendesah keenakan di bawah kungkungan tubuh besar sang suami yang tengah menggejontanya di atas.

"Sshh! Hinata."

Erangan kecil keluar dari mulut Naruto, saat kontol besar dan panjang meenyodok kasar lubang memek sang istri. Kedua tangan dari hokage ketujuh itu, meremas kedua tetek besar dan bulat istrinya yang terpantul-pantul akibat genjotannya.

Tubuh Hinata terhentak kasar akibat gerakan brutal Naruto, yang sangat bernafsu menyodok - nyodokkan memeknya dengan kasar. Kedua kakinya mengangkang lebar tanpa pegangan, sedangkan kedua tangannya meremas sprei kasur yang sudah terlepas dari kasurnya.

Plokh! Plokh! Plokh! Plokh!

Suara benturan selangkangan keduanya terdengar keras, dengan ranjang tempat mereka bercinta juga berderit - derit dengan keras juga.

"Akhhh... A-Aku keluar lagih! Uhhh... Anata! Kyahhhh...."

Setelah itu, tubuh Hinata bergetar hebat. Saat klimaks dahsyat kesekian kali mengantam dirinya, membuat mata putih dari putri hyuga itu bergulir ke atas, dengan lidah menjulur keluar.

Naruto yang merasa cairan bening keluar dari lubang memek istrinya, dan menyiram batang kontolny dan sprei kasur lagi. Menghentikan sodokannya, tapi menancapkan kontolnya itu sedalam mungkin di lubang memek istrinya, agar istrinya menimati sisa oragsme yang menghantamnya.

"Ugh.... Hah! Hah! Hah!."

Setelah orgasmenya mereda, Hinata meraup nafas sebanyak mungkin, karena terlalu lama mendesah saat mereka ngentot dengan berbagai posisi tadi.

Kepala Naruto tutun ke arah tetek Hinata yang di remasnya. Dan langsung mengulum dan melumat puring susu istrinya tersebut dengan kasar, sambil meremas - remas kedua tetek kesuakaannya itu.

"Umhh... Sshh.... Ahmm...  Naruto-kun! belum keluar?. Ahh..." Ucap Hinata sambil mendesah, saat kedua teteknya diremas oleh suaminya. Belum lagi kontol sang suami yang masih keras menancap dan memenuhi rongga memeknya, sampai perut ratanya sendiri sedikit mencetak, batang besar dan panjang suaminya.