Namanya Andi Ichmy Auliyah Bahar, biasa dipanggil i'mi/ ichi. Dia anak ketiga dari 5 bersaudara, yang Pertama kakaknya seorang laki² yang sudah dewasa telah melewati S1, Kemudian yang kedua laki² juga yg masih dikatakan Mahasiswa, kemudian dia sendiri yang baru menginjak sebagai mahasiswa, lalu adiknya perempuan yang masih SMA kelas 3 dan yang terakhirnya adiknya laki² yang baru menginjak sebagai siswa SMA.
Umurnya belum cukup untuk dikatakan dewasa yaitu 19 tahun. Ia lahir di Kota Makassar pada tgl 02 september 2001. Dia lahir dan besar di Kota Makassar.
Hidup dengan keluarga yang sederhana, Tinggal disebuah Kota yang besar yang membuat dia merasa bersyukur atas anugrah Allah Yang Maha Esa.
Masa kecilnya yang tak lupuk dari matahari, yang membuat dia aktif untuk bermain, mulai dari ia manjat pohon, bermain kelereng, lompat tali, bermain pistol bambu, dan lainnya, hingga ia lupa untuk pulang hehehe.. Namanya juga anak kecil, Kadang ia ditegur karena lupa waktu. Saat Memasuki SD ia sangat pendiam, dan malu dan ditemani oleh malaikat tak bersayap, dari pagi hingga sore selalu menemani anak²nya. Benar! Dia mulai aktif dan mulai akrab dengan teman-temannya, sering bermain bersama temannya tapi sekali² mereka saling ejek dan saling membenci, hingga akhirnya mereka dapat teguran dari gurunya.
Pulang sekolah ia selalu bareng teman²nya berjalan kaki diatas trotoar. Dan menyempatkan dirinya singgah untuk mengambil sebuah biji buah, yang tidak diketahui buah apa namanya.
Selama 6 tahun SD dia selalu masuk di Lima besar.
Kelas 1 mendapat ranking 3
Kelas 2 mendapat ranking 2 dan 3
Kelas 3 mendapat ranking 4
Kelas 4 mendapat ranking 3
Kelas 5 mendapat ranking 2
Kelas 6 mendapat ranking 2Perjuangannya dari SD kelas 1 hingga 6 yang selalu ditemani oleh seorang malaikat, yang mengajarinya saat dirumah pada malam hari, bangun subuh untuk belajar belajar, dan shalat.
Memasuki masa remaja yang begitu banyak pergaulan, membuat dia takut. Tapi itu semua tak akan membuat dia takut yang memiliki teman yang saat diadakannya kegiatan mos hingga lulus SMP. Begitu juga dimasa SMA yang penuh dengan namanya cinta monyet, menuntaskan nilai sekolah, mencari guru untuk mendapatkan nilai.
Hingga saatnya ia mendaftar sebuah Kampus yang berada jauh dari tempat kelahirannya, Pare-pare.
Dimasa ini juga adanya masalah yang terjadi pada dunia yaitu COVID-19 virus yang dianggap berbahaya, hingga semua kegiatan yang dilakukan diluar rumah, malah dikerjakan dirumah, salah satunya anak sekolah yang harus sekolah dirumah.
Terjadi juga pada pendaftaran kampus yang saat ini ia jalani, yaitu daftar online. Semua aktivitas yang bisa dilakukan, harus dilakukan secara online.
PEKAN ORGANISASI, baru ini selesai ia ikuti dengan penuh keberanian dan tekad yang kuat untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan membawa uang yg tidak banyak, pakaian yang sedikit. Bingung harus ngapain! Berusaha untuk ke kampus mengikuti kegiatan tersebut. Mencari ojek yang mungkin memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkannya. Dengan bantuan dari para senior dan teman²nya ia mampu mengikuti kegiatan tersebut hingga selesai.
Hari ini dia bingung mau makan apa, tidak pegang uang, mau keluar tapi nggak ada kendaraan. Dia pun memberanikan diri untuk meminjam motor tetangga, kebetulan aja belum dipakai. Karena dia hanya punya atm yang bisa ia pakai, dia pun membeli keperluannya ditoko yang tidak asing lagi, Alfamart.
Dengan rasa syukur ia pun bisa makan dan ngemil untuk beberapa hari. Selagi menunggu kakaknya yang katanya ingin datang menemuinya pun belum datang.
Tak lama kemudian keesokan harinya kakaknya pun datang, dan pastinya lelah dong. Karena gak ada makanan akhirnya diapun keluar mencari makanan dan memmbawanya pulang. Memasak, tugas perempuan ya kan! Setelah memasak dia makan bersama, kemudian sibuk main hp masing².
Hari senin, untuk ke kampus mengambil almamater sekaligus kembali ke makassar! Kok ke Makassar? Ya kan dia dipare-pare saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The struggle for the University
Teen Fictionseorang gadis yang berusaha mengejar cita-citanya dan menggapai apa yang ia inginkan, membahagiakan orang tuanya melalui caranya sendiri untuk berkembang