Aleanka-1

14 1 0
                                    

Di sebuah ruang tamu yang sangat minim, seorang gadis cantik tengah menangis di hadapan sang ibu.Gadis itu, Alea dia sedang mengeluh kepada sang Ibu atas apa yang selama ini diperbuat  orang-orang terhadap dirinya dan keluarganya.

"Bu, Alea capek bu setiap hari harus seperti ini, kenapa mereka selalu bilang kalo Alea anak haram dan perempuan murahan?memang Alea punya salah ya Bu sama mereka"lirihnya di sela-sela isak tangisnya

Sang Ibu yang setiap hari mendengar keluhan sang anak hanya bisa memberikan semangat dan kasih sayang untuk anak nya, karena sekarang peran dirinya nya bukan hanya sebagai Ibu tapi juga harus bisa menjadi Ayah dari anak-anak nya.Bu Lala juga merasa sangat bersalah karena disini yang salah itu dirinya dan mantan suaminya tapi Alea juga ikut terkena imbasnya.

"Enggak kok, kata siapa kamu punya salah sama mereka?kamu juga bukan perempuan murahan anak Ibu ini kan baik.sekarang  dengerin Ibu, gak semua orang tau apa yang terjadi sama kita karena mereka melihat keluarga kita hanya dari satu sisi saja".ujar Ibu

"Tapi kenapa Bu mereka selalu  menghina keluarga kita padahal kita gak pernah berbuat salah sama mereka, apa Tuhan gak mau kasih Alea kebahagiaan?apa Alea gak berhak untuk bahagia?"keluh Alea.

"Alea, walaupun kita tidak melakukan kesalahan apapun kalau dimata mereka kita salah pasti mereka akan selalu menganggap bahwa kita salah.Dan menurut Ibu hidup di dunia bukan hanya soal kebahagiaan dan setiap orang itu berhak bahagia karena roda dunia itu berputar , jadi jangan pernah kamu menyerah malahan seharusnya cacian dan hinaan mereka kamu bikin motivasi untuk kedepannya agar kita bisa lebih baik lagi."saran sang Ibu

"Bu, kalo Alea minta kepada Tuhan biar Ayah bisa sama kita lagi Alea egois gak bu?"Alea hanya ingin kaya mereka yang memiliki keluarga yang utuh dan harmonis.

"Alea, kita gak pernah tau kan apa yang sebenarnya terjadi?siapa tau diluar keluarga mereka memang kelihatan baik-baik saja tapi kan kita tidak tau di dalam nya seperti apa,kita tidak boleh melihat kehidupan orang dari satu sisi aja.Kalo egois itu tidak karena setiap anak pasti menginginkan keluarga yang utuh dan harmonis,menurut Ibu tinggal sama Ayah bukan keputusan yang tepat karena benar apa yang dikatakan Ayah kamu, tinggal sama kita hanya menambah beban Ayah saja."terang sang Ibu.

"Apa sebenci itu Ayah sama Alea bu?sampai-sampai Ayah gak mau ngakuin kalo Alea itu anaknya."tanya Alea kepada Ibunya.

"Alea sejahat-jahatnya Ayah,Ayah gak mungkin membenci kamu mungkin dia belum bisa menerima kehadiran kamu aja makanya Ayah berucap seperti itu."jawab sang Ibu.

"Daripada kamu terus-menerus bersedih dan memikirkan Ayah, mending sekarang siap-siap ke sekolah ingat pesan ibu Alea kamu gak boleh menjadi seperti Ayah yang tidak mau bertanggung jawab sama keluarganya karena sekarang hanya kamu dan Zidan yang Ibu punya jadi Ibu minta tolong sama kamu jangan kecewain Ibu."lanjut sang Ibu.

"maafin Alea ya bu udah bikin ibu kepikiran lagi sama Ayah."ujarnya meminta maaf kepada sang Ibu karena sudah membuat Ibunya kepikiran lagi tentang Ayahnya.

"Ya udah sekarang kamu siap-siap."

Setelah 10 menit bersiap-siap, dengan menggunakan seragam putih abu-abu nya  dan tak lupa dasi dan atribut lainnya yg melekat pada tubuh Alea, akhirnya Alea pun meminta izin kepada sang Ibu untuk berangkat ke sekolah.

"Bu, Alea berangkat sekolah dulu ya,assalamualaikum bu."Alea berpamitan sambil menyalami tangan sang Ibu.

"Waalaikumsalam hati-hati nak."jawab sang Ibu

"Maafin Ibu nak yang tidak bisa memberikan kebahagiaan untuk kamu dan Zidan."batin sang Ibu yang sedih karena dirinya tidak bisa berbuat apa-apa untuk kedua anaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aleanka'storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang