Chapter 12🍂

121 20 11
                                    


Happy reading🥀

***

Assalamualaikum cantik

Waalaikumsalam,
Kenapa Rald?

Gpp kangen. hehe

Oh, kirain ada yang penting.

Lo udah makan zi?

Udah Rald, baru aja.

Tante Nayla masih disana?

Udah pulang, kasian Eayza ntar butuh bantuan Mama.

Jadi lo sendirian?
Gue kasana ya

Ehh ga usah, ntar aja nunggu pulang sekolah.
Ntar juga bang Zaky mau kesini. Bentar lagi juga dateng kayaknya,

Yakin ni gpp?

Ya ampun. Iyaa Deraldddd
Yaudah sana sekolah, ntar telat kan mau upacara juga.

Bentar lagi aghh
Masi kangen hmm

Ish lo apaan si haha
Oh iya Rald, jangan lupa ajakin temen lo yaa

Siaaapppp tuan Putri.
Aku kesekolah dulu ya, nyari bekal untuk IQ keturunan kita nanti..

Hahah lo apaan si, garing tau gaa!

Iyaaa iyaa garing. Tapi ketawa hahah

Yaudah sana.

Ngusir banget, yudah gue berangkat ya daahhh Cantik
Wassalamu'alaikum

Waalaikumsalam.

Setelah panggilan itu mati, Derald menatap wallpaper WhatsApp yang menampilkan Poto Eayzi. Ia tersenyum, meski dipoto itu Eayzi terlihat murung. Bagi nya muka Eayzi yang murung adalah tantangan tersendiri untuk menerbitkan senyum indah itu di bibir Eayzi.

"Gue janji Zi, gue akan berusaha sekeras mungkin untuk menggantikan kesedihan lo selama ini menjadi sebuah kebahagiaan," ujar Derald dalam hati.

***

Ini adalah hari Senin, hari dimana seluruh siswa akan mengikuti upacara. Arra, Zidan, Bayu, dan Derald memutuskan sekolah, lebih tepatnya lagi Eayzi yang memaksa. Sebenernya mereka ingin sekali bolos untuk menemani Eayzi agar tidak bosan di rumah sakit, namun Eayzi bilang ia akan marah kalau mereka semua bolos hari ini.

Pagi ini Arra sudah di dalam kelasnya. Ia duduk dengan topi di tangannya, ia sudah siap untuk upacara.

Tidak lama ia duduk dengan rasa malasnya, akhirnya bell berbunyi. Bell tanda bahwa upacara akan segera dimulai. Arra berjalan dengan bermalas-malasan. Namun tiba-tiba..

"Awww," pekik Arra tersungkur. Ada yang sengaja menyandung kaki nya.

"Hahah," tawa para siswa siswi yang ada disana terdengar jelas di telinga Arra.

Eayzi [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang