~Our Love ~
Dua minggu kemudian.
Hubungan taehyung dan jungkook sudah mulai membaik lagi, bahkan mereka berdua terlihat begitu mesra dan menempel dimanapun mereka berada. Taehyung dan jungkook memang berbeda jurusan namun sebisa mungkin ketika ada waktu luang taehyung akan menghampiri jungkook. Jungkook merasa begitu nyaman dan tenang saat taehyung selalu bersamanya, itu membuat mingyu kesulitan untuk mendekatinya. Namun walaupun mingyu tidak bisa mendekatinya, mingyu selalu menaruh bunga ataupun coklat pada meja jungkook. Namun jungkook selalu membuang bunga itu dan memberikan coklatnya pada irene atau jimin. Sayang jika dibuang kata jungkook.
Melihat hubungan taehyung dan jungkook membuat seseorang marah dan tidak suka. Ia sangat senang melihat hubungan taehyung dan jungkook yang memanas tanpa ada arah. Bahkan dalam hati ia selalu berdoa agar hubungan mereka kandas begitu saja. Ia tidak mau usahanya terbuang sia-sia, ia sudah bertekan akan membuat hubungan mereka berdua kembali di ambang kehancuran.
🌸🌸🌸
"By apa dia masih sering mengirimkan bunga atau coklat?." jungkook tentu mengangguk mengiyahkan.
Taehyung tentu tau karena jungkook memberitahunya. Namun jungkook masih belum memberitahu tentang teror yang selalu mengirimkan hal-hal yang aneh.
Jungkook dan irene masih menyelidikinya.
Walaupun irene sebenarnya Sudah tau jika jimin lah pelakunya. Namun irene masih belum bisa mengatakan sepenuhnya kepada jungkook. Jungkook sangat mempercayai jimin. Jimin sangatlah licik ia tau jika jungkook tidak akan pernah menyangkah bahwa dia adalah pelakunya. Namun sebisa mungkin irene mencari banyak bukti agar jungkook mempercayainya dari pada jimin.
"Jangan pernah sendirian dimanapun kamu berada. Mengerti by?." jungkook mengangguk.
Jungkook tau apa yang taehyung rasakan karena dia juga merasakan hal yang sama.
Mingyu mempunyai niat buruk dan ia harus Hati-hati.
"Kamu mau nambah?." jungkook menggelengkan kepalanya. Sedari tadi mulut nya tidak berhenti mengunyah.
Mereka berempat sedang berada di kantin. Jungkook yang duduk bersebelahan dgn taehyung sedangkan di depannya ada irene bersebelahan dgn jimin.
Irene sedari tadi mengawasi sikap jimin dari samping. Ia semakin yakin jika jiminlah yang tidak menyukai hubungan jungkook dan taehyung. Wajah jimin mengatakan segalanya dan irene menyadari itu.
"Dasar temen busuk." gumam irene dalam hati dgn senyum smirk yang menghina.
"Kookie aku balik dulu ya." pamit jimin yang diangguki oleh jungkook.
Jimin berjalan keluar dari area kantin lalu berjalan menuju lorong yang sangatlah sepi dan jarang sekali ada yang lewat disana.
"Apa rencana lu selanjutnya?." tanya jimin.
Saat ini jimin sedang menemui seseorang yang selalu berada dipihaknya.
"Gua mau dia jadi milik gua dan lu harus ngebantuin gua." kata laki-laki itu yang tentu di angguki oleh jimin sgn senang hati.
"Gua akan ngerencanain semuanya dan lu tinggal ngelakuin apa yang gua suruh." sambung laki-laki itu.
"Selama itu menguntungkan bagi gua kenapa enggak. Lu tau kan gua sangat menginginkan taehyung." mereka berdua tersenyum dgn penuh kegembiraan.
...
"By kamu dimana?." tanya taehyung. Saat ini taehyung sedang menghubungi jungkook.
Setelah pulang dari kampus jungkook pergi ke perpustakaan terdekat untuk mencari buku yang ia cari. Jungkook sudah mengatakannya pada taehyung bahwa setelah jam kuliah berakhir ia akan pergi keperpustakaan.
Irene mengantarnya namun setelah itu ia harus pergi karena ada suatu hal yang harus ia kerjakan.
Taehyung tentu merasa lega saat mengetahui jungkook diantar oleh irene. Karena taehyung yang masih ada jam kelas itu sebabnya ia tidak bisa mengantarkan jungkook.
"Aku didalam." jawab jungkook lalu mengakhiri panggilan itu karena perpustakaan memiliki pelaturan.
Taehyung mencari keberadaan jungkook. Hingga akhirnya taehyung menemukannya.
"Sudah ketemu?."tanya taehyung dgn menyentuh bahu jungkook dgn lembut. Jungkook menoleh menatap taehyung lalu tersenyum lembut sambil mengangguk pelan.
"Aku mau mengurus ini dulu." ujar jungkook yang menunjuk pada buku yang berada di gendongan tangannya.
"Okay. Aku antar by."
Mereka berdua mengurus beberapa buku yang akan jungkook pinjam. Setelah urusannya selesai mereka berdua keluar dari perpustakaan tersebut.
"Mau makan apa hemm?." tawar taehyung sambil mengelus pipi tembam jungkook. Taehyung akhir-akhir ini memang sangatlah berubah. Ia menjadi semakin lembut dan sweet, jungkook tentu sangat menyukai perubahan itu.
"Aku mau makan somay." jawab jungkook setelah berpikir makanan apa yang pass di makan saat sore hari seperti ini.
"Baiklah. Ayo kita cari." jungkook mengagguk lalu menaiki motor besar taehyung.
Taehyung melajukan motor nya dgn kecepatan standar. Jungkook memeluknya dgn begitu erat seperti biasanya, terkadang mereka berbicara dan sedikit bercanda diatas motor tersebut. Perjalan sore yang sangat mengasikkan bagi mereka berdua.
"Mang pesen dua ya, satunya pedes satunya enggak." kata tahyung setelah menemukan tulang somay di pinggir jalan.
Jungkook duduk di kursi yang telah tersediakan disana. Taehyung menghampirinya setelah memesan somay.
"By perasaan kita jarang banget keluar kayak gini ya." kata taehyung saat menyadari jika dirinya dan jungkook sudah jarang sekali menghabiskan waktu bersama.
Jungkook membenarkan perkataan taehyung.
"Kita sudah kuliah dan semakin sibuk sekarang yang, itu sebabnya."
"Aku berdoa semoga hubungan kita sampai kejenjang pernikahan by. Tunggu aku yaa." jungkook tersenyum lembut lalu menganggukkan kepalanya.
"Pasti aku akan menunggumu."
...
"Aku masuk, kamu segeralah istirahat setelah sampai rumah, jangan begadang terus mengerti." taehyung mengangguk sambil mencubit pipi tembam jungkook.
"Iya iyaa bawel." jungkook tersenyum tipis mendengarnya.
"Salamin buat mama."
"Baiklah tuan putri." jungkook menyunggingkan senyumannya.
"Aku balik dulu ya by. Byee love you." pamit taehyung yang begitu genit. Jungkook menggelengkan kepalanya melihat tingkah taehyung yang sangat centil.
"Nikmatilah hubungan kalian sekarang, karena sebentar lagi kenikmatan itu akan terganti oleh kepedihan."
Comment tembus 50 dan vote tembus 70 aku bakalan double up.