based on:
(AKU GAK BISA MOVE ON PASTI GARA-GARA INI YES SO I MADE A ONE-SHOOT STORY. Enjoy taejunists, yeontaeists, taeyonists, juntaeist dan sebagainya)
—2016—"KAK JUNNNNNN, ayo ke ruangan utama lantai 3, udah dipanggil Bang PD"
Yeonjun menoleh cepat ke arah sumber suara setelah mendengar ricauan favoritnya. Terlihat Taehyun yang sedang bertengger santai di daun pintu ruangan latihan. Kedua tangannya ia lipat di dada.
Yang diajak berbicara tersenyum tipis melihat presensi Taehyun. Senyum kecil itu menyembul di wajah Yeonjun yang terpapar pucat, Taehyun tanpa berlama-lama langsung menyadari perubahan di wajah Yeonjun.
"Kak, lo sakit?" Terselip nada khawatir didalamnya saat Taehyun mencoba melontarkan serentetan kalimat itu. Ia beranjak mendekat, tangannya sudah terulur ingin memeriksa suhu di dahi Yeonjun tapi kalah cepat saat Yeonjun dengan kilat menghindar.
"Enggak sakit, Taehyun. Gue cuma gugup aja"
Taehyun mengerutkan dahi heran, "Serius? Lo pucat banget anjir, kak. Jangan bikin gue khawatir kaya gini"
Yeonjun tersenyum, hatinya menghangat mendegar pelontaran kalimat Taehyun barusan. Terlihat peduli. Tentu saja. Sangat berbeda dengan seorang Kang Taehyun yang ia temui tahun lalu.
"Makasih udah khawatir, tapi serius gue gak sakit. Emang suka gini. Gue kalo gugup juga sering dikatain kaya mayat, hahahaha" Ucap Yeonjun yang diakhiri dengan kekehan.
Helaan napas lega berhasil lolos dari tubuh Taehyun. Ia kemudian melanjutkan "Lagian ya kak, ngapain juga sih lo gugup? Lo tuh udah bisa dipastikan 100% bakal masuk line-up debut"
"Belum tentu, Taehyun. Gue kalo dibandi—"
"Duh duh males gue dengerin omongan lo yang suka merendahkan diri—pasti ini lagi nih "Gue masih kurang banget di vokal, Tae" iya iya" Taehyun memotong dengan sedikit ejekan, seperti sudah sangat hapal dengan lanjutan omongan Yeonjun tadi.
"Denger kak, makanya jangan kebanyakan hidup di gua. Lo gak tau aja ya segedung ini sering banget muji suara lo yang unik—bahkan gue sendiri pun pengen punya suara kaya lo"
Yeonjun menahan senyum mendengar pujian yang datang dari mulut si yang lebih muda. "Emang, suara gue gimana?"
Sunyi untuk sepersekian detik. Disaat itulah—Taehyun mencoba merakit kata-kata yang pas untuk diberikan pada Yeonjun.
Taehyun mendongak, menatap langit-langit ruangan latihan mencoba fokus, masih berpikir "Suara lo—"
"Bikin darah gue berdesir— banget kak. Suara lo—Suara lo udah masuk ke kategori healing gue—kayanya? Suara lo bikin gue ngerasa kalo gue bakalan baik-baik aja, selama gue bisa mendegar suara itu. Terus—terus juga suara lo—suara lo tuh pokoknya indah banget, kak. Serius, gue gak bohong " Kemudian Taehyun menoleh ke arah Yeonjun dengan wajah bodoh menganganya.