09:15 - 4 December
|
|
|Sudah lewat setengah jam tapi peserta masih terdiam mencerna apa yang terjadi.
"Jadi... cepat atau lambat kita semua akan mati" Yachi, semua orang sedikit terkejut dengan apa yang diucapkan Yachi. Bukan karena apa yang di ucapkan tapi siapa yang mengucapkan. Jelas Yachi terlihat seperti wanita periang yang selalu positive.
"Shhh.... nggak kok yachi... tenang aja." Haiba Alisa. Dengan cepat alisa menenangkan Yachi yang dipenuhi pikiran negative.
"Hm... Ah sudah tersambung! Baiklah! Waktunya si pembunuh berantai melakukan aksinya! Lampu di ruangan ini akan dimatikan dan si pembunuh silahkan menulis kertas yang nanti akan diberi." Anon.
Dan benar lampu diruangan tersebut mati, awalnya semua hanya terlihat putih sekarang yang terlihat hanya hitam pekat. Ini lah ketakutan tersembunyi seorang Hinata Shoyou.
Hinata mencoba meraba sebelah kirinya, mencari seseorang untuk digenggam. Dan berhasil dia mengenggam tangan seseorang, ntah siapa itu. Si pemilik lengan yang hinata peluk malah mengelus elus kepalanya membuat ia nyaman.
Lampu kembali menyala menampakkan sosok Kageyama yang dipeluk erat oleh Hinata.
"Lepasin bego!" Kageyama nggak berniat ngatain Hinata, ia hanya bingung ingin bereaksi seperti apa.
"Huh! Kageyama kalau minta di lepas juga bisa tinggal bilang lepas gausah ngatain." Hinata memanyunkan bibirnya dan bergerak menjauhi Kageyama.
"Cukup bermesra mesraannya, mari kita lihat... ooh! Hahaha ternyata tadi itu bakal jadi interaksi terakhir kalian! Bye!"
Dari atap putih polos berubah menjadi lubang besar dengan senjata M134 Minigun yang menargetkan Hinata.
Dalam beberapa detik, pria yang disukai Kageyama tersebut sudah berlumuri darah, menyaksikan seseorang yang sangat dicintai meninggal sangat menyakitkan bukan?
"Hi-Hinata..." Kageyama mendekati tubuh Hinata yang sudah hancur setengah, perlahan Kageyama menutup mata Hinata.
Terkejut bukan main, Kageyama yang selalu kasar kini terlihat lemah lembut dihadapan tubuh Hinata.
"Oke cukup dramanya, next silahkan-"
"BACOT GOBLOK, CUPU LO MAIN DARI BALIK MONITOR SINI LAWAN GUE. GA PERDULI LO CEWEK ATAU BANCI YANG JELAS LO UDAH NYAKITIN HINATA." Kageyama sudah habis kesabarannya.
"Ka-Kageyama..." Yaku.
"Aku? Nyakitin? Nggak kok.... aku cuma melaksanakan apa yang si 'pembunuh' ini minta, salahkan saja si 'dia' yang berperan menjadi pembunuh bayaran." Anon. Tidak bisa di bantah karena memang mainnya seperti itu.
Kesal? Tentu, Kageyama tidak tau siapa yang membunuh sang pujaan hati.
11:03 - 4 December
|
|
|"Saa... lanjut yuk, silahkan kalian berbincang sedikit bertukar pikiran satu sama lain, tentukan siapa pembunuh Hinata Shoyou." Anonymous.
Suasana menjadi tegang, suara isakan tangis yachi memenuhi ruangan.
"Kita.... nggak dikasih tau clue sama sekali gimana bisa kita mene-" Yaku.
"Sakusa, jelas banget sakusa yang ngebunuh Hinata." Suna.
"Maksud lo?" Sakusa.
"Gw tau cerita cinta lo kayak gimana, lo suka Atsumu tapi Atsumu malah suka Hinata." Suna.
"Hah?" Sakusa.
"Omi...?" Atsumu.
"Gausah sok bego lo." Suna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last games
FanfictionWelcome to our new games! Everyone can join the games!! ᵇᵘᵗ ᴺᵒ ᵒⁿᵉ ᶜᵃⁿ ᶠⁱⁿⁱˢʰ ᵗʰᵉ ᴳᵃᵐᵉˢ Don't be shy and C͓̽o͓̽m͓̽e͓̽ ͓̽j͓̽o͓̽i͓̽n͓̽ ͓̽u͓̽s͓̽ Warning! -BxB -Death character -Harsh word -Thriller Haikyuu!! © Haruichi Furudate