16. Saya istrinya

286 36 2
                                    


Gue lagi berleha-leha di rumah di telepon oleh adik sepupu gue, dia maksa nemenin ke mall. Mumpung kehamilan gue belum gede kayaknya, dan juga sekalian nyari kado untuk Clarisa yang kemarin malam sudah melahirkan anak bungsunya.

Kita janjian di Mall, karena arah rumah Keysha dan gue itu beda arah. Juga gue memilih bawa mobil sendiri karena pas pulang dari Mall bakal jemput Leon, meski sebenernya Yunis udah larang gue bawa mobil sendiri.

Obrolan pindah rumah akhirnya dapat jawaban, kalo kita akan pindah ke rumah Ibu. Karena kamar di rumah Ibu banyak dan juga untuk menemani Ibu di rumah yang sendirian. Rumah gue bakal Yunis jual ke temennya katanya.

Leon paling semangat saat dikasih kabar kalo rumah akan pindah ke rumah Omanya, dan pindahan akan dilakukan weekend nanti saat Yunis libur kerja tentunya.

"Lo dimana sih ? Keburu Leon pulang!" Gue menelepon  Keysha yang tak terlihat batang hidungnya, katanya udah nyampe lobi tapi gak ketemu juga.

"Iya aku kesana, kamu tunggu aja disitu ya. Bentar aja kok, ada urusan bentar. Iya, iya. Ini lagi jalan. Ish, kamu pulang aja!"

"Kamu mau ketemu siapa ? Beneran ketemu sama Wonu ?"

"Gak usah kepo aku ketemu siapa, kamu juga-"

Tut.

Ini anak lagi berantem kayaknya, mending gue matiin aja. Dari pada dengerin omelan pasangan orang lain, dan itu harusnya jadi privasi hubungan mereka. Gue nunggu aja sambil minum es cendol yang tadi gue temukan di perjalanan kesini.

Akhirnya Keysha berdiri di hadapan gue, wajahnya keliatan merah menahan amarah. Dia narik tangan gue agar berdiri, lalu menyeret ke salah satu toko bayi disini.

"Berantem lo ?" Tanya gue, mencoba mengimbangi jalan cepetnya dia. Keysha cuma berdeham aja, kayaknya dia beneran lagi marah.

Gue menahan tarikan tangannya dan tentu membuat dia menghentikan langkahnya. "Gue lagi hamil kalo lo lupa, nanti kalo gue kesandung dan kandungan gue kenapa-kenapa. Mau tanggung jawab lo ?"

Keysha seperti akan sadar dengan keadaan gue sekarang, dia terkekeh. "Sorry, gue lupa. Yaudah pelan-pelan jalannya ya bumil, nanti gue abis sama kak Yunis lagi"

"Lagian lo kenapa sih ? Berantem sama Yohan ? Perasaan perantem mulu semenjak udah tunangan"

Wajah Keysha langsung asem lagi saat gue menyebut nama tunangannya, ya dia bertunangan dengan teman satu kampusnya Yunis dan yang sempat berantem sama Yunis juga.

"Temen lo tuh nyebelin tau, kak! Masa ya, dia ketemu sama mantannya gak bilang ke gue ? Apa salahnya sih bilang ? Gue juga gak bakal ngelar-"

"Yakin gak larang ?" Potong gue, Keysha menggaruk tengkuknya.

"Dikit sih, tapi seenggaknya bilang gitu loh! Kalo dia bakal ketemu mantannya yang selalu membuat tempramentnya tuh tinggi dan sampai harus ke dokter! Lagi pula tuh cewek udah jadi bini orang malah ngajak ketemuan sama calon laki gue!"

Keysha menjelaskan kekesalannya, kita masih jalan ke toko. Karena dari tempat gue duduk tadi ke toko bayi lumayan jauh, juga kita harus naik eskalator dulu. Ada waktu untuk Keysha mengeluhkan kemarahannya.

"Terus lo tau dari mana Yohan ketemu Jamie ?" Nama wanita itu, sebenernya gue kalo denger nama itu gue juga ikut kesel. Karena hubungan gue juga bermasalah sama dia, jangan sampai hubungan gue yang hampir dihancurkan oleh wanita itu harus terulang ke hubungan adik sepupu gue. Jangan sampai.

"Wanita kampret itu update foto gitu, meski cuma sekedar segelas kopi sama lengan cowok berkemeja. Tapi gue kenal kemaja itu juga jam tangan nya, gue tanya ke Yohan dan dia ngaku. Kesel lah gue"

HIM : My Husband || Cho SeungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang