①Confession of sin

435 74 6
                                    

15:36 - 4 December
|
|
|

"Bunuh gw sekarang." Osamu.

"Maksud lo apa, sam?" Atsumu.

"Lo... yang jadi pembunuh berantainya selama ini?" Alisa pelan pelan ia menanyakannya takut ada yang tersinggung.

"Hah? Alisa lo ya? Jangan ngada ngada lo, Osamu bukan orang yang bakal ngebunuh orang begitu aja. Iyakan Osamu?" Atsumu nggak percaya apa yang baru aja ia dengar.

"Alisa.... benar." Osamu mengecilkan suaranya.

"JADI LO MANUSIA BANGSAT YANG NGEBUNUH HINATA?!" Kageyama dengan cepat menarik kerah Osamu, nggak perduli siapa yang lebih tua.

Osamu nggak bisa berbicara apa apa, karena nggak ada yang bisa dijelasin semuannya udah jelas.

"Anjing." Kageyama berhasil meluncurkan satu tinju ke ke pipi kanan Osamu.

"Kageyama!" Yaku melerai kedua makhluk itu.

"Kageyama gw tau lu kesel sama orang yang membunuh Hinata tapi dia juga terpaksa melakukannya." Yaku.

"Perduli setan!" Kageyama.

"Piipppp!!! Ada yang melanggar rules!! Kecewa gw sama lu Miya Osamu." Anon.

"Tolong.... bunuh gw, gw pantas dibunuh." Osamu.

"Jangan gitu samu, gw benci lu tapi gw ngggak pengen kehilangan lu! Sam jangan gitu ya..." Atsumu mencoba merayu Osamu agar tidak mencoba bunuh diri. Namun sial Osamu tetep keukeuh ingin menebus dosanya dengan cara dia juga mati.

"Gw pantas mendapatkannya." Osamu.

"Haah.... kalau kamu emang mau banget nebus dosa yaudah apa boleh buat, aku ngizinin tapi dengan satu syarat. Aku mau yang membunuh... bukan, yang mencabut dosa Osamu adalah kembarannya sendiri." Anon.

Trinng- suara pisau dengan pita kecil yang terjatuh diruangan itu.

"Silahkan Atsumu~ tenang saja kamu nggak ngebunuh kok, kamu hanya melepaskan saudara mu dari dosa!! Tenang saja HAHAHAHAHA." Anon.

Tangan Atsumu bergetar, sebandel dan sebenci bencinya Atsumu sama Osamu dia nggak akan pernah berani ngebunuh saudaranya sendiri.

"tsumu, lakukan lah dan semua kegilaan ini akan berakhir. Gue mohon." Osamu.

"Gila, lo mau gue nurutin apa kata si iblis itu?! Gue sih ogah, najis gue nurutin si iblis." Atsumu.

"tsumu..." Osamu.

"Pasti ada cara lain samu... nggak gini." Atsumu.

"Ya.... lu emang ngebunuh orang yang paling gw sayangi tapi kita nggak boleh kehilangan orang lagi.... gw mencoba untuk berfikir secara manusiawi." Kageyama.

"See? Nggak ada yang mau kehilangan lo samu" Atsumu.

"Tapi gw udah ngebunuh Hinata, dan... nggak ada pembunuh yang nggak pantas di bunuh." Osamu.

"Lo nggak ngebunuh bego lo cuma korban doang disini, lo dipaksa kan nulis nama." Atsumu.

Osamu dia tak berkutit sedikit pun, menyesali siapa yang ia tulis diatas kertas. Hanya dengan menulis diatas kertas membuat si pemilik nama menghilang, sulit dipercaya namun memang seperti itu kejadiannya. Suasana ruangan menjadi sepi semuanya sibuk dengan pikirannya masing masing.

"Hey... kita bisa coba telpon polisi menyuruh mereka melacak kita, kan? Lagi pula kita masih memiliki hp." Alisa.

"Oh iya kenapa nggak kepikiran ya? Gw yang coba." Yaku mencoba menelpon polisi namun tidak bisa tersambung.

Last gamesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang