GC 34

406 42 21
                                    

Seminggu setelah semuanya terjadi, dalam hubungan, komunikasi, perilaku, Daddy berubah.

Berubah dalam artian seperti seorang kekasih!!

Astaga, aku tidak menyangka kalau Daddy sangat perhatian. Ya, walaupun saat aku belum menjadi kekasihnya daddy juga perhatian. Hanya saja, ini lebih lebih lebih hanya sekedar perhatian sebagai anak dan ayah.

Seperti, saat malam aku dengan betah begulung didalam selimutku. Namun, paginya aku tiba-tiba berada didalam kamar Daddy, bahkan aku ditimpa tubuh besar daddy dengan pelukannya sangat erat.

Ketika mengantarkan aku kesekolah, Daddy selalu meminta ciuman sebelum aku keluar dari mobil. Di bibir! Astaga!!!! Walau itu kecupan kilat, aku tidak bisa menyembunyikan rona merah didepan daddy.

Daddy juga meluangkan waktunya menjemputku dan akan pergi kerumahsakit setelahnya.

Daddy juga akhir-akhir ini jarang menolak permintaanku. Dia sungguh mau menurutinya.

Apa itu yang dinamakan Budak Cinta?

Seharusnya aku yang terserang penyakit itu. Tapi Daddy?

Ugh! Mengingat perilaku Daddy padaku selama seminggu ini membuatku tidak bisa jauh-jauh dari Daddy hehe.

"Ji! Kau sakit? Atau gila?"

Dasar Jisung pengganggu!

Aku menatap Jisung dihadapanku saat ini, seraya memakan makananku, enggan menjawabnya dan memilih melanjutkan acara memakanku yang tertunda lalu termenung lagi.

"dia gila. Lihat! Lihat! Dia tertawa! Dan astaga! Dia merengut sekarang!"

Tanpa membela, aku acuhkan seruan Jisung.

"kau berlebihan." balas Jaemin kentara nadanya seperti malas meladeni sifat temannya yang berlebihan jika menyangkut perubahan sedikit saja dalam suasana hati seseorang.

Aku menggeleng kecil, berusaha menyadarkan pikiranku yang melayang pada Daddy kini terfokus pada teman-temanku yang lain.

Aku menoleh, ku lihat Younghoon diam sejak tadi setelah kami duduk dikantin sekolah.

Sikapnya seperti biasa jika ada Jaemin dan Jisung disekitarku. Tidak jarang juga dia berbisik kecil padaku.

Seperti ini, "tawaranku masih berlaku sampai kapanpun. Ayo, mari kita berkencan."

"apa kau tidak menyukaiku?

"pacar, kau tahu apa jawaban soal sialan ini? Tolong bantu aku menjawabnya,"

"mau pulang bersama? Jika pacaran diam-diam seperti ini, sensasinya boleh juga ya?"

"cih, apa kau barusan sok jual mahal menolakku seperti ini? Kau uke yang kejam sekali."

"ohh ayolah, sampai kapan kau mau menggantungkan ku?"

"gay sialan, coba saja aku tidak gay sudah dipastikan aku membullymu habis-habisan."

"kapan kau mau menerimaku menjadi kekasihmu? Aku menunggumu brengsek,"

Satu hal yang aku ketahui fakta mengenainya. Dia itu cerewet sekali! Sungguh!

Aku tidak tahu dia akan berubah 180° dihadapanku seperti itu. Image nya yang dingin dan datar sudah tidak berlaku lagi bagiku.

"pulanglah denganku hari ini," bisiknya. Kalian tahu itu siapa.

Yatuhan, dia mulai lagi.

"aku tidak mau," ujarku tanpa memandangnya. Kami mengobrol tanpa menatap, ini mengundang kecurigaan Jisung.

Get Closer (NIELWINK) I√Where stories live. Discover now