Selamat membaca
Ara menatap buku catatan milik gurunya yang di berikan kepadanya. Sungguh, catatan ini sangatlah panjang dan bisa saja yang keluar dalam ulangan hanya sedikit atau malah tidak ada dan sialnya sekretarisnya tidak masuk.
"Gurunya gak ada lagi?" Tanya Jisung yang memang menunggu di luar kelas.
"Iya. Malah gak free clas di suruh nyatet." Jawab Ara males.
"Gua gak bisa nyatet, lu tau sendiri tulisan gua gimana." Jawab Jisung yang sudah Ara duga.
Yah, bisa aja sih dia share ke temennya gitu foto catatan, tapi masalahnyakan hp mereka ada di loker.
Berjalan masuk ke kelas membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian dengan tatapan bertanya mereka.
"Nyatet." Jawab Ara sambil menunjukkan buku catatan ke teman sekelasnya membuat mereka menghela nafas kemudian membuka buku catatan mereka.
Mengambil spidol hitam tak permanen untuk papan tulis di laci meja gurunya yang motifnya memang tak ada penutupnya itu lalu membuka tutupnya.
"Kalian catetnya cepet bisakan? Biar abis ni kita jamkos." Tanya Ara langsung membuat mereka semangat.
"GECE RA!" Ujar Felix bersama temannya yang lain membuat Ara terkekeh kemudian segera menyatat di papan tulis.
Sementara Ara sibuk menulis, Yohan, dan Haruto bukannya menulis mereka malah menatap Ara yang menurut mereka tegas banget bikin mereka makin bucin tapi sayang, Ara gak mau main sama cinta di umur dia yang masih muda itu.
"Ra, Itu yang H4O itu salah." Ralat seorang teman membuat Ara diam sebentar kemudian mengecek soal yang ia salin dari buku tersebut.
"Ah iya, miss salah kerjain di bagian 3x-7 ini." Jawab Ara kemudian mencari penghapus papan tulis.
Tidak menemukannya, Ara juga malas membuang waktu hanya untuk mencari benda kecil itu, ingin menghapus menggunakan tangannya.
Pintu kelas di buka membuat semuanya menatap ke sumber suara dan diam seketika.
"Nih." Ujar Hyunjin mengulurkan sebuah penghapus papan tulis yang sebelumnya Ara butuhkan namun Ara masih diam mematung sementara temannya yang lain sudah menyoraki mereka berdua.
Melihat Ara tetap diam mematung menatapnya, Hyunjin berjalan mendekati Ara kemudian berhenti di belakangnya membuat Ara yang baru saja ingin berbicara namun dia sela dengan cepat, "Gua aja yang apusin." Ujar Hyunjin kemudian membantu ara menghapus tinta spidol itu dengan posisi Hyunjin berdiri di belakang Ara mampu membuat Ara hanya diam.
Bukannya Ara deg-degan gimana, tapi masalahnya Ara gerak sedikit kepalanya bisa bersentuhan sama dada bidang Hyunjin.
"Dah." Ujar Hyunjin kemudian menjauh dari tubuh Ara.
"Yoks thanks." Jawab Ara kemudian meminta bendahara kelas membantu menulisnya hanya dengan tatapan.
"Yo dah sana urus Hyunjin dulu sono." Ujar Chaeryoeong yang memang bendahar kelasnya.
Menghampiri meja guru kemudian mengambil dua buku. Satu buku yang akan membuat poin Hyunjin berkurang dan satu lagi buku tatib sekolahnya.
Mendekati Hyunjin, "Lu ikut gua dulu." Ujar Ara tegas kemudian Hyunjin mengikuti Ara dari belakang dengan senyuman membuat Yohan dan Haruto mematap Hyunjin tajam.
Ya, sepertinya mereka akan bertarung walau jujur Ara ridak tertarik untuk jatuh cinta. Tapi cinta kan buta. Jadi dia bisa jatuh cinta kapanpun, dimanapun, ke siapapun yang mungkin salh satu dari ketiga orang yang terang-terangan menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Family [SEVENTEEN × NCT 2020] ✓
Fanfiction[COMPLETED] Lee areum, ralat, Park Areum. Seorang gadis muda yang berasal dari keluarga berkecukupan dengan jumlah saudara laki-laki yang jika di hitung akan membuat kepalamu pecah. Start : 22 Oktober 2020 End : 24 Januari 2021