Seorang gadis sedang berjalan ditrotoar. Ia membawa lighstick hijau kebanggaannya bertuliskan NCT.
Gadis itu berhenti didekat lampu lalu lintas. Berniat ingin menyebrangi jalan, ia menunggu lampu berwarna merah. Saat tiba, lampu merah ia dengan cepat menyebrangi jalan yang bergariskan warna putih, Zebra cros.
Brakkk!!
Sudah hati-hati tetap saja. Tidak ada yang bisa mengelak takdir.
Ya, gadis itu terserempet oleh mobil sport berwarna putih.
Lighstick yang dipeganginya terlempar jauh, ia cepat-cepat berdiri walaupun menahan rasa sakit.
Bertekad ingin mengambil kembali lighstick-nya. Namun, lampu hijau dari arah berlawanan menyala. Kendaraan motor dan mobil bersiap untuk melaju.
Kreekk!
Lighstick berwarna hijau itu terlindas oleh mobil dari arah berlawanan. Gadis itu membulatkan matanya, dirinya membeku melihat lighstick-nya hancur.
Perasaan kesal, sedih, kecewa, sakit. Datang secara bersamaan, ia masih mematung ditengah jalan. Tidak menghiraukan ocehan dari pengemudi lain yang merasa terhalangi jalannya.
TINN
TINNN
TINNN
"Woi, minggir!"
"Mba, kalo mau bunuh diri gak usah disitu!"
"Cewek gila!"
"Minggir, woi minggir!!"
TINN
Gadis itu diseret oleh seseorang. Ia membawa gadis itu ke tepi jalan.
"Lo gila?"
Seakan tersadar, gadis itu merenggut kesal. "Maksud lo apa, hah? Ngatain gue gila?" Kesalnya.
"Kenapa? Dasar cewek aneh, gak ada otak!" Umpat orang itu.
"Tadi lo ngatain gue gila, sekarang lo ngatain gue gak ada otak? Hellow!! Terus apa bedanya sama lo yang kebut-kebutan dijalan, bahkan ngelewatin garis zebra buat penyebrang?" Cerocos gadis itu.
"Lo--" Orang itu menunjuknya dengan menekankan perkataannya.
"Apa?, gak terima, hah?" Jawab gadis itu sama-sama kesal.
"Arghh!" Pasrah orang itu mengacak rambutnya frustasi. Setelah itu dia pergi meninggalkan gadis itu.
Gadis itu dengan cepat mencekal tangannya, "Mau lari dari tanggung jawab?"
Orang itu menoleh, "Apanya yang perlu ditanggung jawabin? Gue hamilin lo? Cih, jangan ngarep!"
"Owh, mau pura-pura bego, iya? Lo, udah nyerempet gue dan sekarang lo pergi gitu aja?"
"S-siapa yang nyerempet lo, yang ada gue bantuin lo! Bukannya terimakasih malah minta tanggung jawab gak jelas!" Elaknya gugup.
"Oke, gue bakal panggil polisi!"
Gadis itu melihat kanan-kiri mencari pos polisi. "Pak! Pak polisi!!!" Teriak gadis itu.
Orang yang saat ini berhadapan dengan gadis itu nampak panik.
"Ssst! Oke! Oke! Gue bakal tanggung jawab!" Putus orang itu.
"Yaudah! Anterin gue pulang!"
****
"Valery!
Seorang gadis masih tertidur diatas kasurnya. Ia menggeliat, mendengar teriakan namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengeran
FanfictionPangeran Anrez. Laki-laki berwajah tampan bagaikan Dewa Yunani. Mempunyai lekuk tubuh yang sempurna, membuat siapapun yang melihatnya akan terikat oleh pesona dari seorang Pangeran Anrez. Sudah jelas Pangeran menjadi incaran para siswi SMA Trisakti...