ROMANSA HIDUP, 1

14 1 0
                                    

#Chapter 1 : Awal Dari Segalanya

 "Kau tau hal yang terindah manusia itu apa," pemuda itu bertanya pada temannya.

 "Tidak, memangnya apa ?" jawab pemuda tersebut dan berbalik tanya pada temannya.

 "Tersenyum," jawabnya sembari memberikan lekukan pada bibir sehingga terciptanya senyuman.

 Pemuda tersebut menyoba hal yang di lakukan temannya, "Susah bagiku mungkin butuh waktu yang cukup lama."

 "Coba sekarang renggangkan bibirmu tapi sebelum itu kamu rapatkan terlebih dahulu," ucap teman dari pemuda tersebut.

 Temannya memberikan sebuah pelajaran penting untuk si pemuda tersebut dan memberikan praktek yang bisa saja merubah kehidupan dari pemuda tersebut.

"Seperti Ini?" tanyanya kepada temannya.

 Melirik lah matanya mengahadap pemuda tersebut dan terciptalah senyuman di pipinya, "Lakukan seperti itu jika dirimu sedang sedih."

 "Baiklah, terima kasih pelajaran yang penting bagiku."

 "Tidak usah, aku liat di matamu penuh dengan kesepian makanya ku ajarkan hal tersebut."


 Mereka berduapun tersenyum saat berhadapan muka dan tertawa sembari memandang langit biru senja.


#8 Tahun yang lalu


 Hari ini adalah hari yang sangat terang dan langit pun bersahabat denganku, hei perkenalkan nama ku Ramadhani biasa di panggil Rama oleh orang di sekitarku. Sekolah Menengah Pertama, bagiku itu adalah hal yang menjadi awal dari sifat remaja muncul.


Kamu tau kenapa bintang selalu tampil saat malam hari?

Kamu tau kenapa bintang enggan tampil saat siang hari?

Sebab bintang sendiri sifatnya penyendiri

Dia berteman ketika memiliki kesamaan dalam hal

Mereka semua tenang ketika cahaya lain tidak ada yang mengganggunya

Sebaliknya matahari bagiku adalah sebab kenapa bintang menjadi suka di kegelapan


 Seseorang kakak kelas ku merampas kertas yang sedang ku tuliskan kalimat-kalimat yang ada di benak ku, dia pun membacanya lalu mengembalikan kertas tersebut dan pergi begitu saja.

"Mengapa dia pergi? Apa kalimatku begitu jelek?" dua kali pertanyaan yang muncul di pikiranku.

 "Mungkin aku sudah membuatnya kesal, aku akan minta maaf jika dia muncul lagi di hadapanku" pikirku kembali.

 Istirahat sudah selesai dan kakak OSIS kembali mengatur siswa-siswa yang memasuki Ajaran Tahun Baru.Sepintas ketika aku liat, aku melihat kakak kelas yang membaca kalimat-kalimatku,"Ku harap dia tidak marah."

"Pembagian kelas di mulai dari ...."

 Aku mendapatkan kelas 7 A dan aku mendapat kakak bimbingan yang sama dengan kakak OSIS yang waktu itu membaca isi Kertasku. Lantas saat itu datang kakak kelas laki-laki berdua dan berdiri di depanku sambil bertanya, "Apa Kau yang membuat kak Sonya menangis?!!!"

 "Ternyata namanya Sonya," ujarku dalam hatiku.

"I-Iya kak," aku hanya menundukkan kepalaku.

"Saya ga mau tau, kau harus meminta maaf padanya" ucapnya menunjuk ke arah pohon.

"B-Baik kak,"

 Aku mendekatinya dan membungkukkan tubuhku, "N-Nama saya Rama kak, saya ingin meminta maaf karena telah membuat kakak menangis,"

"Kakak nangis karena kalimat-kalimat kamu sangat puitis," ucap kak Sonya.

"Kakak memang suka orang-orang yang pinter merangkai kata."

 Aku hanya terdiam saat dirinya memberitahu jika tulisanku sangat indah dalam arti maknanya, "Terima kasih kak atas pujiannya"

"Ya sudah kak, aku balik lagi ke barisan" aku berjalan meninggalkannya.

 Sempat ku lirik ke arah belakang dan dia tersenyum lalu dengan malu aku membuang muka ke arah depan.Aku kembali ke barisan di kelas ku lagi dan kakak pebimbing kelas menyuruh aku dan lainnya untuk masuk kelas yang sudah di tentukan.

 "Pertama perkenalkan nama kakak Bimo dan yang di samping kakak namanya Dimas untuk yang cewek di pintu itu namanya Kak Sonya," Kak Sonya tersenyum.

 "Buat kalian silahkan perkenalkan diri dengan maju di depan, dimulai dari pojok kanan kakak," ucap kak Bimo.

 Satu – Persatu maju dan sampai saat peraturan di ubah dari aku yang paling pojok kanan belakang, "Ya di persilahkan maju yang paling belakang sebelah kanan."

"Kok gitu sih," ucap dalam hatiku.

 Tanpa pikir panjang aku maju dan memperkenalkan diri ku ke pada teman-teman sekelasku, "Perkenalkan nama ku Ramadhani biasa di panggil Rama, mohon kerjasamanya."

"Hobinya apa?," tanya kak Sonya.

"Eh ... Hobiku menulis dan membaca mungkin sedikit suka basket juga."

"Kakak juga suka nulis sampai membaca," ucapnya.

 Karena aku orang yang ga peka jadi biasa saja dan menganggap perkataanya membuatku sedikit kesal, "Ini kakak kelas ngikut aja sih."

 Setelah semuanya memperkenalkan diri tiba-tiba datang sebuah kelompok yang memperkenalkan eskul mereka.

 "Perkenalkan kami dari eskul musik ingin mempromosikan bahwa kami sudah membuka pendaftaran anggota untuk murid-murid yang baru saja maasuk sekolah ini," ungkap dari salah satu mereka.

 "Bagi yang berminat untuk bergabung dengan eskul musik, silahkan ajukan sekarang karena kami akan mencatat nama-nama yang berminat gabung," orang tersebut menarik secarik kertas.

 Semuanya terdiam seperti suasana yang berada di dalam kegelapan hingga aku mengangkat tangan dan berdiri, "Aku ingin mendaftar sebagai anggota eskul musik."

Dengan senangnya kakak kelas tersebut menulis namaku di dalam kertas.

 "Nanti sore kumpul ya bareng murid lainnya jika ada yang mau masuk," ucapnya lalu keluar dari ruangan dan aku kembali duduk.

 Setelah itu eskul lainnya dateng bergilir hingga beberapa eskul aku ikut serta untuk meramaikan dan juga menyalurkan bakatku seperti eskul OSIS,Basket dan yang terakhir Bulutangkis.

Romansa HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang