Setelah 3 jam semua murid berkutat dengan alat tulisnya. Inilah hal yang ditunggu-tunggu oleh semua murid.Jam istirahat.
Mereka semua berhamburan keluar kelas, menuju kantin. Mengisi perutnya yang sudah meminta asupan.
Tapi tidak dengan Pangeran Anrez. Ia malas untuk menanggapi cewek-cewek yang mengejarnya tanpa henti. Siapa lagi kalau bukan, Cassie. Cewek pentolan sekolah yang menyukai Dewa Trisakti.
"Ran, kantin kagak nih?" Tanya Rei.
"Kagak, males gue liat badut sekolah." Jawabnya malas.
"Hah, emang ada badut sekolah? Bukannya, badut sekolah diadain pas birthday Trisakti doang?" Tanya Riko.
Rei mentoyor temannya itu, "Ogeb! Bukan itu, noh si Cassie kakel yang dandannya kek badut!"
"Gak usah toyor pala gue juga tong!" Protes Riko.
"Bodo amat, keluar keluar sekalian dah tuh otak kopong lu!" Gerutu Rei.
"Ribut mulu ah, udah sana pergi!" Usir Pangeran.
"Lo yakin disini? Yang ada entar si Cassie bakal nyariin lo,"
"Hooh, kemanapun lo pergi pasti dia cari sampe ujung dunia pun." Rei menyetujui perkataan Riko.
"Ah, iye iye!" Putus Pangeran, dia akhirnya pergi ke kantin dengan Rei dan Riko.
****
"Eh, abis ini anterin gue ke koperasi ya." Ucap Adinda.
"Ngapain?" Tanya Valery sambil menyeruput jus yang tadi dipesan.
"Gue lupa bawa baju olahraga." Jawab Dinda.
"Terus?"
"Au ah sebel!" Kesal Dinda mendelik.
"Dih, kenapa sih tuh mata, gue colok nih!" Dumel Valery menunjuk mata Dinda pakai sedotan.
"Kesel gue ngomong sama lo, bisa gak sih iyain aja cape gue jawab pertanyaan lo yang gak berbobot itu!"
"Mulut mulut siapa?"
"Ya mu-"
"Yaudah terserah gue!" Tiba-tiba seseorang menganggu aktifitas mereka.
"Vale!" Pekik Dinda kaget. Karena Valery hampir jatuh ke belakang.
"Heh, lo murid baru yang sok kecantikan itu 'kan?" Tanya orang yang dorong Valery.
"Siapa ya?" Cantika berdiri dengan muka bingung.
"Lo lah siapa lagi!" Ucap cewek itu.
"Kak Cassie, lo apa-apaan sih?" Kesal Dinda yang mengenali orang itu.
"Gue gak ada urusan sama lo!" Sentak Cassie pada Dinda.
"Emang gue cantik! Kenapa?" Ucap Valery dengan senyum smirk-nya.
"Songong lu ya! Tampang biasa aja, pake ngaku ngaku sok cantik!" Jawab Cassie sambil memperhatikan dari atas kepala Valery hingga bawah.
Glek!
Cassie menelan ludahnya. Melihat jam tangan yang dipakai oleh Valery. Jam itu yang dia inginkan selama ini, namun harga yang menjadi penghambat ia tidak bisa membeli jam itu.
"So? Lo mau apa?" Tanya Valery masih sabar.
"Gue mau, lo gak usah sok dandan belaga kalo lo orang kaya!!" Bentak Cassie karena melihat aksesoris yang dipakai Valery bermerek branded termahal.
"Oh, cuma ini? Lo labrak gue karena lo ngerasa kalah cantik dari gue?"
"Memalukan!" Lanjutnya.
Cassie gelagapan sendiri. Sekarang dirinya menjadi bahan tontonan. Semua penghuni kantin yang sedang mengisi perutnya harus tertunda karena kericuhan yang diciptakan oleh Cassie.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pengeran
FanfictionPangeran Anrez. Laki-laki berwajah tampan bagaikan Dewa Yunani. Mempunyai lekuk tubuh yang sempurna, membuat siapapun yang melihatnya akan terikat oleh pesona dari seorang Pangeran Anrez. Sudah jelas Pangeran menjadi incaran para siswi SMA Trisakti...