Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_____________________________________
Desclaimer! This story isfiction _____________________________________
ₓ˚. ୭ ˚○◦˚.˚◦○˚ ୧ .˚ₓ
Walaupun sangat sibuk, persoalan perut memang tidak boleh dibiarkan begitu saja. Ada dua pilihan untuk menghadapinya. Pertama opsi hemat dengan mempersiapkan bekal dan yang kedua opsi praktis dengan membeli makanan. Akan tetapi, terdapat sepasang kekasih yang teramat setuju dengan opsi pertama namun tidak memiliki waktu untuk menyiapkannya. Mereka adalah Deryl dan Nindya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deryl dan Nindya yang notabenenya mahasiswa berpikir membawa bekal akan terasa lebih hemat dan mengenyangkan. Mereka pun berencana untuk melatih skill memasak yang dimiliki. Biarpun demikian, fakta bahwa modal nekat lah yang hanya menjadi pegangan mereka akan membuat mimpi buruk bagi dapur apartemen Nindya yang dijadikan tempat uji coba. Semoga dapur tersebut selamat.
Sabtu sore pun dipilih sebagai hari percobaan memasak untuk perbekalan makanan. Keduanya terlihat bersemangat, diawali membeli bahan-bahan ke pasar yang dekat dari kampus. Tawar menawar sama sekali tidak terjadi karena keduanya tidak tahu harga-harga normal dari tiap bahan yang dibeli. Deryl hanya bisa garuk-garuk kepala menyikapi situasi yang belum pernah dia hadapi.
