Jeffrey menatap mata Kanaya dengan lekat, sekarang, Kanaya sedang duduk di atas meja keramik sembari membantu Jeffrey untuk mengeringkan rambutnya.
Kanaya tak merasa terganggu dengan apa yang sedang Jeffrey lakukan, pria itu tak berhenti untuk terus menatap matanya.
Kanaya hanya bisa tersenyum saat Jeffrey sesekali mengecup lehernya dan membenamkan kepalanya di sana.
Jeffrey tak membiarkan pekerjaan Kanaya berjalan lancar.
Pandangan pria itu tiba-tiba berubah saat Kanaya selesai mengeringkan rambutnya. Sejujurnya, Kanaya agak khawatir akan tatapan itu. Terlihat sangat mencurigakan.
"Apa?" Tanya Kanaya saat tatapan itu semakin intens.
"Lagi yuk?"
Kanaya mengernyitkan dahinya saat Jeffrey dengan mudahnya berkata seperti itu.
"Hah? Yang bener aja kamu. Aku udah bilang capek kan?" Protes Kanaya, sekarang sudah pukul 3 pagi dan mereka bahkan belum tidur.
Pria itu tiba-tiba tertawa dan mengecup bibir Kanaya sekilas, "Just kidding, aku juga capek sayang."
Kanaya tersenyum, "Ya udah ayo tidur, besok aku pengen bikin sesuatu buat kamu."
Jeffrey mengangguk, Pria itu langsung menggendong Kanaya menuju kamar tidur. Entah mengapa Kanaya kembali memutar waktu saat dirinya sedang bercinta dengan Jeffrey.
Jeffrey menyusul, ia tidur di sebelah kanan ranjang dan langsung membawa Kanaya menuju pelukannya. Pria itu membawa gadis itu menatap dadanya.
Kanaya merasa pipinya memerah, ia membawa tangannya untuk menyentuh dada Jeffrey yang tak tertutup sehelai kain. Ia tahu jika Jeffrey selalu tak menggunakan baju saat tidur, tapi ia tak tahu akan semenegangkan ini untuk bisa menyentuh dada bidangnya.
Jeffrey mengusap rambut basah Kanaya, "Naya.."
"Hmm?"
"Maaf tadi.."
"Kenapa?" Tanya Kanaya kebingungan, ia masih tak mengerti maksud Jeffrey.
"Itu, tadi- i ask you about your virginity.."
Kanaya mendongak, menatap wajah Jeffrey, ah- mengapa Jeffrey terlihat sangat tampan, lebih tampan 100x lipat saat pria itu sudah jadi miliknya.
"Why? It's okay. Setiap suami pasti bakal tanyain hal kaya gitu ke istrinya kok." Jawab Kanaya dengan lembut.
Saat mendengar pertanyaan Jeffrey tentang hal itu, Kanaya awalnya agak sedih. Karena menurutnya virginity seorang perempuan itu adalah hak perempuan itu sendiri. Namun, ia tak mau membawa hal ini berlarut-larut, Jeffrey pasti punya alasan, mengapa ia menanyakan hal itu.
"Aku takut kamu tersinggung."
"Aku nanya hal itu karena aku gamau kamu ngerasa kesakitan nanti."
"I don't wanna hurt you, kalo tadi itu pertama kalinya buat kamu." Lanjut Jeffrey.
"But you don't, this is not my first time." Kanaya menatap Jeffrey dengan tatapan kosong yang tak terbaca.
"It doesn't matter for me, masa lalu kamu itu ya masa lalu, yang terpenting sekarang kamu ya sama aku."
Kanaya membenarkan posisinya dan kini ia duduk di depan Jeffrey yang tengah berbaring.
"So, now you know."
Jeffrey tahu masa lalunya sekarang dan entah mengapa Kanaya menjadi semakin lega.
"And, what you gonna do about it?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married A Duda || Jung Jaehyun
Fanfic(Status : ongoing) ᴋᴀɴᴀʏᴀ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ɢᴀᴅɪꜱ ᴍɪʟᴇɴɪᴀʟ, ꜱᴇᴅᴀɴɢᴋᴀɴ ᴊᴇꜰꜰʀᴇʏ (ᴊᴀᴇʜʏᴜɴ) ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴅᴜᴅᴀ ᴀɴᴀᴋ 1. ꜱᴜᴀᴛᴜ ʜᴀʀɪ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ ʜᴀʀᴜꜱ ᴍᴇɴɪᴋᴀʜ, ʙᴀɢᴀɪᴍᴀɴᴀ ᴊᴀᴅɪɴʏᴀ? ©ᴅʏʙʙʏɢʀʟ 15.05.2020 •ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ ʜᴀɴʏᴀ ꜰɪᴋꜱɪ ʙᴇʟᴀᴋᴀ, ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴠᴏᴛᴇɴʏᴀ ᴊɪᴋᴀ ᴋᴀʟɪᴀɴ ꜱᴜᴋᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ...