8

29 7 3
                                    

Happy reading




Setelah mendengar ucapan Senja, Billa sebagai sahabatnya ikut emosi mendengarkannya. Billa melangkah mendekati tempat tongkrongannya Langit. Disana ada Nanda, Galang dan Miko. Kedatangan Billa disambut dengan siul siul dari Miko yang menggoda Billa. Tidak seperti kebanyakan cewek lain yang akan meleleh ketika digoda oleh salah satu dari anak nakal ini, Billa memandang mereka dengan sorot tajam seakan ingin mencekik ketiganya.

"Dimana yang namanya Langit."teriak Billa pada Miko dengan sorot mata tajam

"Eh neng Billa, ada apa nanyain Langit. Mending sama AA Miko aja neng,"goda Miko dan dibalas tatapan melotot dari Billa.

"Diem lo! Gue tanya dimana yang namanya Langit bangsat itu!"emosi Billa bener bener sudah meledak

Miko, Nanda, dan Galang dibuat kaget dengan kemarahan Billa. Ada apa sebenarnya sampai Billa marah marah dan mencari Langit.

"Lo kenapa sih bill?"tanya Nanda

"Gue datang ke sini mau nyari yang namanya Langit bangsat itu! Bilangin sama temen lo pada." Billa menunjuk muka ketiga cowok di depannya. " Jangan jadi cowok brengsek!"ucap Billa emosi

"Jangan ngomong sembarangan Lo!" Langit datang dan langsung memotong ucapan Billa

"Kenapa? Lo ngga terima kalau Lo di bilang cowok brengsek"ucap Billa dengan senyum meremehkan.

"Lo itu cowok atau bukan sih. Lo harusnya mikir kalau mau ngomong. Lo bilang Senja murahan!"ucap billa dengan suara tegas.

"Emang dia murahan."jawab langit cuek

"Lo tau Langit, senja itu orang paling baik yang pernah gue kenal. Dan senja pertama jatuh cinta tapi dia harus jatuh cinta pada cowok kaya lo. Gue sebagai sahabatnya ngga terima kalau lo"tunjuk Billa pada wajah Langit."Berani ngatain senja murahan. Emang lo tau dari mana senja murahan? Emang senja pernah pacaran. Ngga kan! Dan Lo berani beraninya ngatain dia murahan. Dia udah berjuang buat dapetin cinta lo, Langit. Dia tulus sayang sama lo, tapi apa balesan lo."Billa menjeda ucapannya."Lo ngatain murahan dengan seenak hati lo. Semoga lo nyesel Lang, karna udah nyianyiain cewek sebaik Senja. Gue pastiin Lo bakal nyesel Langit udah buat senja nangis."ucap Billa dan berlalu meninggakkan tempat tersebut

Sebelum menghilang di balik pintu Billa kembali menoleh menghadap Langit.

"Satu lagi, Senja nolak cintanya kak Azriel demi lo, dia masih ngarepin cinta lo. Tapi setelah Senja bilang sama gue, kalau lo bilang dia murahan, gue sebagai sahabatnya ngga bakal ngizinin lagi senja buat berjuang demi lo."Billa benar benar meninggalkan tempat langit tersebut

Langit yang mendengar ucapan Billa seketika mematung dalam diam, mencerna kata kata Billa barusan. Bahwa senja menolak cinta Azriel demi dia. Dia masih ngarepin cintanya. Langit sadar bahwa dirinya telah termakan kegengsian hanya dengan penglihatannya saja tidak dengan kelanjutannya.

Nanda, Miko dan Galang yang sedari tadi mendengar adu mulut antara langit dan Billa, sedari tadi hanya bisa diam seribu bahasa. Dia tidak dapat membela langit karena mereka tau langit salah dalam hal ini. Dan juga tidak dapat melerai Billa karena ini diluar masalahnya.

Langit yang masih bergelut dengan pikirannya di sadarkan oleh tepukan tangan Galang.

"Kalau cinta kejar, gue tau lo udah mulai cinta sama dia. Mulut lo bisa ngelak tapi hati dan pikiran lo ngga bisa bohong Lang."ucap Galang sambil menepuk bahu Langit setelah itu Galang berjalan keluar meninggalkan langit.

"Gue juga mau bilang, kalau udah nyaman, gengsi Lo kecilin. Karena cinta sejati hanya datang satu kali." Lanjut Nanda dan berlalu meninggalkan Langit

Giliran Miko yang masih di belakang Langit. Miko hanya cengengesan saja, dia bingung mau mengucapkan apa untuk menyadarkan langit. Langit menoleh memandang Miko yang kebingungan serta cengengesan.

"Apa lo, mau bilang apa?"tanya Langit tajam

"Hehehe,"kekeh Miko."Kalau Lo nolak neng Senja, gue siap gantiin lo lahir batin buat neng Senja."ucap Miko dengan senyum cengengesan

"Bangk*,"cebik Langit. Miko langsung ngacir lari keluar

Langit yang bingung akan kata kata Billa akhirnya memilih pulang ke rumah. Dalam perjalanan tidak henti hentinya Langit memikirkan sifatnya yang telah keterlaluan terhadap Senja.

Sampai di kediaman Bramandhito, Langit langsung memarkirkan motor ke garasi dan melanjutkan jalannya ke dalam rumah. Belum sempat langkah kakinya masuk ke rumah sudah terdengar teriakan dan tangisan histeris, yang diyakini itu suara sang bunda.
Langit yang kaget akan suara tersebut langsung bergegas masuk ke rumah dan melihat apa yang terjadi. Ternyata keutuhan keluarga Bramandhito telah hancur. Bramandhito telah menceraikan istrinya yaitu bunda Langit.

"Saya sudah tidak sanggup hidup denganmu lagi, saya akan melepaskan kamu. Hari ini saya talak kamu Sarah."ucap Bramandhito

"Kenapa mas, kenapa kamu ceraiin aku?"tanya Sarah dengan tangis yang masih terdengar jelas

"Saya dari dulu ngga pernah cinta sama kamu, saya menikah sama kamu karena perjodohan, dan saya telah melaksanakan perjodohan tersebut. Sekarang saya akan melepaskan kamu, saya tidak ingin berumah tangga tanpa dasar cinta."ucap Bramandhito

Sarah masih menangis sesenggukan dengan tangan masih menutupi wajahnya. Langit yang menyaksikan pertengkaran tersebut, seketika dirinya lemas tak berdaya. Langit tidak menyangka bahwa dirinya akan memiliki keluarga yang tidak lagi utuh.

Langit berjalan mendekati sang bunda, dan langsung memeluknya. Membiarkan sang bunda menangis dalam pelukannya. Berharap sedikit kesedihan bundanya bisa berkurang dan bisa ikhlas dengan jalan takdir ini.

Setelah tangisan sang bunda sudah mulai mereda, perlahan langit melepaskan pelukannya dan menatap mata sang bunda yang terlihat sendu. Langit merasa sangat sakit melihat pemandangan tersebut. Wanita yang paling di cintai terluka karena suaminya sendiri.

"Bunda ngga papa?"tanya Langit menguatkan bundanya

"Ngga papa, sayang. Maafin bunda Langit, bunda ngga bisa menjaga keutuhan keluarga ini Langit."ucap sang bunda dengan menundukkan kepalanya

"Ngga papa Bun, ini semua sudah takdir. Bunda jangan sedih lagi, kan ada Langit yang selalu jagain bunda."ucap langit masih menguatkan bundanya

"Makasih sayang. Kamu memang anak yang baik. Bunda sayang sama kamu, kamu jangan pernah tinggalin bunda yah."pinta sang bunda

Langit mengangguk sebagai jawabannya. Setelah keadaan sedikit lebih tenang, langit mengantarkan sang bunda untuk beristirahat. Setelah memastikan bahwa bundanya sudah tertidur, langit langsung pergi keluar untuk menenangkan pikirannya. Langit memutuskan untuk pergi ke pinggir pantai.

Saat di perjalanan Miko, Nanda dan Galang melihat Langit mengendarai motor dengan kecepatan yang tinggi. Mereka bertiga khawatir dengan langit yang tidak biasanya seperti ini. Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk mengikuti kemana perginya Langit.

Tak disangka, ternyata Langit pergi ke pantai di sore hari seperti ini. Mereka masih mengikuti Langit yang menapakan wajah sedih dan frustasi. Sebenarnya mereka mencemaskan Langit dan ingin mengetahui apa yang telah terjadi padanya, tapi mereka menguntungkan untuk bertanya. Galang menemukan ide, untuk memanggil senja datang ke sini, untung untung untuk melancarkan aksi pecomblangan Langit dan Senja. Setelah Galang menelpon Senja, tak butuh lama akhirnya senja datang dan bertanya keberadaan Langit.

*Langit Senja*



Jangan lupa vote dan komen 💙

Kebumen, 31 Desember 2020
💖   
Uswatun Khasanah

Langit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang