Mendengar kabar bahwa Seokjin dirawat di rumah sakit karena jatuh pingsan pagi tadi, Namjoon bergegas pergi. Firasatnya memang sudah tidak enak sewaktu mereka saling bersentuhan dahi sebelum bertemu ibu Seokjin. Kebetulan sekali ibu Namjoon ada di rumah sakit yang sama untuk mengambil obat. Jadi, mau tak mau Hyejun ikut dibawa juga, supaya bisa dijaga.
Sesampainya di tujuan, Taehyung dan ibunya datang menghampiri dan Hyejun dioper ke pelukan neneknya. Jungkook ada di sana mengantar Namjoon ke ruang rawat. Ada Ahreum yang berjaga di sisi Namjoon. Belum sempat menyapa, wanita itu mendatangi Namjoon, mengajaknya keluar sementara Jungkook diminta berjaga.
"Taehee, ada yang ingin kubicarakan bersama putramu. Sebaiknya kau ikut juga." Ahreum menghampiri ibu Namjoon, tak ambil pusing jika Hyejun juga ikut dalam perbincangan empat mata itu. Taehyung diminta menemani Jungkook di dalam.
Sebuah kursi panjang sekitar lima meter jauhnya dari ruang rawat, jadi tempat mereka duduk. Namjoon tepat di depan Ahreum sementara ibunya melongok dari belakangnya.
Ibu mereka teman lama. Kebetulan sekali, bukan?
"Ini serius. Seberapa sering kalian berhubungan intim selama pacaran? Kapan kali terakhir melakukannya? Pakai pengaman, 'kan? Atau, karena berpikir Seokjin takkan mungkin hamil, jadi kalian selalu ..., oh, ya, ampun. Katakan semua padaku, sekarang juga, atau tanganku yang akan melayang, Namjoon. Dan, Taehee, jika kau paham posisiku, jangan halangi." Ahreum langsung mencecar tanpa tedeng aling-aling. Namjoon sampai tercekat bingung.
Percakapan itu membuahkan keterkejutan parah. Bukan hanya pada ibunya, tapi juga Namjoon. Terlebih padanya. Tambahan informasi sekaligus omelan Ahreum yang diperjelas oleh keterangan dokter yang kebetulan mencari Ahreum untuk menyerahkan laporan lanjutan keadaan Seokjin, membuat Namjoon ditimpa berbagai jenis emosi.
Semua campur baur, sampai ia kehabisan kata-kata. Namun, dari semuanya, keinginan paling jelas adalah segera menemui Seokjin dan menghujaninya dengan kecupan sayang.
.
Seokjin akhirnya tersadar. Ahreum setia di sisinya dengan raut lebih lunak. Ia sangat menyayangi anaknya dan menyesal dengan pertengkaran semalam juga tadi pagi. Jika tahu lebih awal, tentu ia akan mengalah saja. Tak perlu sampai menyaksikan langsung Seokjin jatuh pingsan di depan mata.
Begitu penglihatan beradaptasi dengan baik, Seokjin pasrah dikecupi sayang oleh ibunya, tapi setelah itu ia mengucapkan kalimat yang sama sebelum tak sadar sesaat lalu, lebih pelan dan serak. Ia letih untuk berkeras.
"Bu, aku tak bisa tanpanya. Kumohon. Izinkan aku bersama Namjoon."
Ahreum tersenyum. Matanya berkaca-kaca. "Maafkan aku, sayang."
Seokjin membulatkan mata. "Tidak, bu. Aku ...."
Ahreum segera menenangkannya, tapi Seokjin kurang yakin. Namjoon segera meraih tangan Seokjin di sisi satunya, menarik perhatian. Segera tunangannya melepas genggaman si ibu dan berniat memeluk, tapi diminta tetap berbaring. Namjoon perlu meyakinkan sesaat jika racauan Seokjin soal perpisahan tidaklah benar akan terjadi. Namun, Seokjin terlanjur meremas kuat lengannya agar tidak ke mana-mana.
"Aku tidak akan melakukannya, nak. Percayalah. Mana mungkin juga kubiarkan Namjoon tidak bertanggung jawab atasmu. Dia sudah menghamilimu begini. Tentu kalian harus menikah." Ahreum menghela begitu Seokjin mengernyit bingung padanya.
"Meng ... maksud ibu?" Seokjin membeo. Namjoon terkekeh karena Seokjin mengerjap bingung antara dirinya dan calon mertua.
Ahreum menjelaskan semuanya. Persis seperti dengan yang tadi diterima Namjoon. Termasuk satu dua kalimat pedas atas keteledoran Namjoon juga Seokjin. Yang hampir mengira demam yang dialami beberapa saat lalu, juga dua minggu sebelum mereka bertemu adalah hal biasa. Untungnya Seokjin sedikit rewel jika menyangkut minum obat, jadi janinnya selamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
.Bae | NJ [✔]
Romance[BTS - NamJin] Semua orang layak diberi kesempatan kedua. Seokjin tahu, tapi apa ia berani mengambil itu? . . Desclaimer: BTS milik Big Hit entertainment, Tuhan YME dan diri mereka sendiri. Penulis hanya mengklaim plot dan alur cerita. (Start, Sept...