Kembali

18 18 2
                                    

Dua pekan telah berlalu, keputusan Vina untuk bercerai dengan Bimo akhirnya sudah selesai, karna memang Vina sangat sakit hati dengan perlakuan Bimo yang memilih wanita lain di banding Vina dan anak-anaknya, Raka dan Rinda pun lebih memilih tinggal bersama Vina.

Raka, Rinda dan Vina memutuskan untuk kembali ke rumah lamanya yang pernah mereka tempati saat Raka masih kecil. Tapi kini Raka hanya tinggal berdua saja di rumah bersama adik semata wayangnya, Rinda. karna Vina ibunya, memilih pergi ke luar kota mencari nafkah menggantikan peran seorang ayah.

Raka tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan ini, apalagi sekarang Rinda menduduki kelas 3 SMP yang seharusnya ia lebih giat belajar.

"Nda, besok kita sekolah yaa."ucap Raka dengan menatap wajah Rinda

"Tapi bang...."

"Dek"Raka mengganggukkan kepala dan mengedipkan matanya. "Sekarang kamu tidur gih, kan besok kita sekolah jadi gaboleh telat bangun"

"Iya bang, kita harus kuat. Kita harus mulai ini semua dari awal lagi"melebarkan bibirnya untuk tersenyum.

***

"Udah dua minggu nih kita cari-cari Raka, tapi hasilnya nihil gini"keluh Faiz

"Tapi Iz, bantuin gue cari Raka. Gue gak mau Raka kenapa napa"sahut Kay

"Kay, tenang aja ya. Masih ada gue sama Selly yang bakalan selalu ada buat lo"sambung Lesta dengan mengusap-usap bahu Kay

"Lahh lu aja sendiri, gue mah ngak"gumam Selly

Tak lama kemudian, Kay melihat Raka yang sedang memarkirkan motornya.  Kay melangkahkan kakinya dengan kencang, tanpa memperdulikan orang-orang di sekitar, dan teman-temannya pun menyusul Kay

"Ka!"ucap Kay dengan memeluk Raka

Kali ini, Raka tak ingin banyak bicara. Ia hanya bisa merasakan pelukan erat Kay

"Lu kemana aja sii? Lu gak papa kan? Lu udah makan kan? Semua baik-baik aja kan? Gue kangen sama lu! Gye khawatir sama lu!"banyak sekali kalimat yang Kay lontarkan

Raka melepaskan pelukan Kay"Udah Kay, ini sekolah. Lu gak boleh berlebihan gini"

"Tapi Ka, gue khawatir sama lu"menundukkan kepala

Memegang bahu Kay"Kay, liat gue"
"Gue gapapa, lu gak usah khawatir berlebihan gini"

"Tapii Ka!"

Raka malah meninggalkan Kay dan teman-temannya, sedangkan teman-temannya? Hanya bisa melihat saja, tanpa melontarkan sepatah kata pun

"Apa gue salah, kalo gue cuekin mereka? Apa gue harus cerita semua sama mereka?"semakin banyak saja pertanyaan yang ada di pikiran Raka

Sementara teman-temannya, hanya bisa bertanya-tanya kenapa Raka bisa berubah, dan setelah pulang sekolah mereka pun mengajak Raka mengobrol. Dan Raka pun menceritakan keadaannya sekarang.

"Lu kenapa gak bilang sama kita?"tanya Faiz

"Iya kan kalo lu cerita semua sama kita, seenggaknya lu ngurangin beban pikiran lu"sambung Lesta

Kay hanya bisa terdiam dan memandangi Raka, sedangkan Selly hanya bersikap bodoamat setelah mengetahui Raka jatuh miskin

"Maafin gue ya, karna udah cuekin kalian. Gue gak ada maksud, gue cuma gak mau libatin kalian ke masalah gue"

"Terus, lu sekarang dimana? Tinggal sama siapa? Kita bisa kan main ke rumah lu? Bisa kan kita main ke rumah lu? Bisa kan Ka?"tanya Lesta

"Heh lu tikus! Lu mau wawancara ngapa yak?"sambung Faiz

Di tengah-tengah obrolan mereka, Selly memilih untuk pulang

"Temen-temen, gue pulang duluan yaaaa"ujar Selly

"Iyaa, tiati ya"jawab Lesta

"Udah Iz gapapa, gue sekarang tinggal sama adek gue, Rinda"

"Lahhh, lu punya adek cewek? Ko gak bilang sii sama gue. Kasian banget dahh pasti dia sekarang lagi butuh pelukan hangat gue"

Mendengar perkataan Faiz, entah kenapa hati Lesta sangat kesal dan lesta pun menimpuk kepala Faiz

"Lu apa-apaan sii Les! Keenakan lu mah aniaya orang" Faiz menampakkan wajah yang sedikit kesal

"Lu dasar buaya buntung! Tiap ada cewe pasti lu so' so'an merhatiin"jawab Lesta

"Hmm ada yang cemburu niii kayaknya"ucap Kay

"Gue ngerti-gue ngerti"tersenyum menarik sebelah bibirnya

Sahabat AmbyarrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang