special chapter .

1K 92 87
                                    

Jihyo mengorak langkah masuk kedalam kawasan tanah perkuburan . Senyuman kecil merekah dibibir merah dioles sedikit lipstick itu . Senyuman yang diukir mahu mengusir rasa gundah dihati . Rambut yang beralun ditiup angin dia selak perlahan ke belakang . Langkah kakinya berhenti di sebuah kubur . Duduk mencangkung di situ .

Nama yang tertera di kubur tersebut Jihyo baca dalam hati . Sebak terasa hati tatkala orang yang dia sayang pergi tidak akan kembali . Walaupun , hubungan keduanya tidak berapa baik . Jihyo tetap menyayangi insan tersebut .

Biarlah dia dibenci sekalipun .
Hatinya tetap menyayangi insan itu .
" Selamat tinggal .
Jihyo pasti akan merindui , eonnie "
Setitis airmata menitis di pipi Jihyo . Dia cuba menahan airmata daripada jatuh . Tetapi airmatanya tidak mampu ditahan .

Tambahan pula , apabila mengetahui cara kakaknya itu pergi . Anggota polis menemui mayat kakaknya di dalam hutan dengan kesan beberapa das tembakan di tubuh kakaknya itu . Dan juga menemui mayat Johnny berhampiran dengan kesan tembakan juga .

" Jihyo janji Jihyo akan datang lagi "
Ujar Jihyo lagi . Dibiarkan sahaja airmata yang laju mengalir di pipi .

" Jihyo . . "

Jihyo toleh kebelakang apabila dengar namanya di panggil .
" Jom , nurse call eonnie .
Jungkook dah boleh keluar dah "
Xi Zhiang berdiri di sebelah Jihyo .
Jihyo berdiri sambil mengesat airmatanya .

" Gomawo , eonnie "
Jihyo memeluk Xi Zhiang .
Xi Zhiang membalas pelukan adiknya itu .
Impian yang dia idamkan selama ini akhirnya tercapai jua .
Impian ingin bertemu dengan satu-satunya adik yang dia miliki .

Memang agak susah dia mahu menerangkan semua kepada Jihyo tentang dirinya dan apa yang terjadi selama ini . Tetapi diatas bantuan Puan Song serta selagi bukti yang ada , Jihyo akhirnya percaya dan menerima hakikat yang keduanya adik beradik .


...

" Hati-hati . . "
Puan Jeon membantu Jungkook bangun dari baring dan bersandar di kepala katil . Anaknya itu tidaklah sembuh sepenuhnya , tetapi keadaannya sudah stabil dan diperbolehkan keluar dari hospital sebentar lagi .

" Kook nak makan ?
eomma suapkan "

Jungkook geleng dengan pertanyaan itu manakala matanya asyik melihat kearah pintu wad . Tercari-cari seseorang .
" Kook cari Jihyo ke ? "
Tanya Puan Jeon .
" Nae , dia sekolah ke ? "

" Kook , hari ni kan Jihyo cuti . Kejap lagi datanglah tu .
Budak ni tak boleh berpisah langsung dengan kesayangan dia .
Kejap pun tak boleh "
Puan Jeon berseloroh sambil menampar pelan tangan Jungkook membuatkan Jungkook tersengih .

" Auch"
Jungkook mengaduh kecil dan memegang perutnya yang berbalut di sebalik baju yang dia pakai . Terasa sedikit pedih apabila bergerak .
" Ish— budak ni .
Cuba jangan banyak bergerak .
Awak tu sakit "
Jungkook garu kepala yang tidak gatal .
Kan dah kena bebel .

" Appa"
Masuk kedalam wad , Jeon Dasha terus berlari kearah katil . Dia baru sahaja kembali dari cafe di tingkat bawah bersama dengan San .
" Kenapa sayang ? "
Tanya Jungkook dan mengesot sedikit bagi ruang kepada anaknya itu .
Puan Jeon angkat Jeon Dasha dan diletakkan atas katil sebelah Jungkook .

" Uncle San kan dia belanja Dasha makan banyak .
Sakit perut "
Ujar Jeon Dasha petah sambil memegang perutnya .
" Hah ! dia belanja Dasha makan apa sampai sakit perut ? "
Tanya Jungkook dengan reaksi terkejut .

" Uncle belanja banyak sangat .
Dasha makan banyak sakit perut "
Tercebik-cebik bibir Jeon Dasha mengadu .
Jungkook dan Puan Jeon berpandangan . Tersenyum keduanya .
" Iyee , nak kena uncle San ni buat anak kesayangan appa sakit perut .
Nanti appa kerjakan uncle San "
Jungkook memeluk Jeon Dasha dari tepi .

𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 | 𝙅𝙐𝙉𝙂𝙆𝙊𝙊𝙆  ✔︎Where stories live. Discover now