23. Pergi

1.6K 189 15
                                    

Selamat membaca

Karangan bunga serta nuansa hitam memenuhi bangunan yang kini ia lewati. Suara kicauan burung bahkan kalah dengan suara tangis sendu yang mampu membuat siapa pun yang mendengarkannya ikut merasakan.

Membakar dupa kemudian menusukkannya di tumpukan abu dan membungkukkan badannya serta bersujud, memberikan penghormatan terakhir kepada seorang teman sekaligus kakak bagi Ara lalu setelah itu ia banhkit berdiri dan menghadap ke anggota keluarga mendiang lalu kembali bersujud.

Lee Daehwi.

Sosok lelaki dengan tawa riangnya, sifat cerianya, suaranya yang brisik, dan suara merdunya, semuanya hilang.

Seorang lelaki yang mampu terus tersenyum di saat kondisi apapun kini sudah menutup matanya dan tak akan pernah membukanya lagi. Menghembuskan nafas terakhirnya pada malam yang dingin bersama seorang gadis.

Rasanya baru juga Ara melihat tawanya namun kini dia harus bersedih mendengar kabar duka.

Berjalan keluar kemudian duduk di sebelah temannya yang juga tak beda jauh ekspresinya dengan Ara.

Langit di luar sana tampak cerah di luar sana dengan beberapa bunga Sakura yang mulai berguguran tampak berbeda jauh dengan keadaan di dalam Jangraeshikjang.

"Som, lu kalo mau nangis jangan di tahan." Tegur Jennie karena dia jelas melihat Somi kini sedang terlarut dalam kenangannya bersama Daehwi dan tampak ingin menteskan air mata namun ia enggan.

Menghela nafas, "Itu bukan salah lu Som." Ujar Ryunjin menghibur temannya satu itu.

"Itu salah gua..." Lirih Somi dengan senyum sendu sementara matanya berbanding tebalik. Matanya memancarkan kesedihan mampu membuat yang di tatapn merasakan sakit yang sama.

Flashback on

Daehwi kini masih terdiam kaku sambil tetap memeluk Somi yang kini memeluknya erat sambil mebenamkan kepalanya di dada Daehwi.

"Kenapa? Lu kok jadi manja?" Tanya Dahewi sambil terkekeh.

Enggan mengeluarkan suaranya, Somi lebih memilih menjawab dengan hanya menggelengkan kepalanya sambil tetap memeluk Daehwi.

Melepas pelukannya, "Kenapa? Ada apa aja selama gua gak ada?" Tanya Dahewi menatap sebuah netra bewarna hitam kecoklatan yang menyiratkan kerinduan.

Memegang kedua bahu Somi, "Hei. Gua udah gak apa-apa kok jadi sekarang berenti nyalahin diri lu oke?"  Tanya Daehwi dan hanya di angguki oleh Somi.

Diam sebentar kemudian berdeham panjang, "Wi." Panggil Somi.

"Hmmm?" Tanya Daehwi.

Entah karena efek dia baru sadar atau efek uncapan Yeji kemarin, Daehwi kini lebih memilih diam dan menghemat energinya dan juga sepertinya aura dewasanya semakin terasa.

"Kangen." Ujar Somi sambil kembali meluk Daehwi.

Terkaget, "Som..." Panggil Daehwi.

Melepaskan pelukannya kemudian menatap Daehwi tajam lalu memukul lengan Daehwi membuat sang empunya meringis kesakutan, "Lu lama banget sih. Kangen kan gua." Ujar Somi berteriak.

Park Family [SEVENTEEN × NCT 2020] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang