33. Berkumpul Untuk Bertempur

101 29 19
                                    

Relax and enjoy. Happy reading! 💜
────────────────
R E B E L L I O N

.
.
.
.

Suasana rumah Handaru cukup ramai saat ini. Karena sedang diadakan pesta ulang tahun Fargo, yang ke-5 tahun.

Acara dimulai beberapa saat lalu, yaitu pada pukul 08.15 WIB. Semua kerabat dekat Handaru dan beberapa temannya datang untuk melihat anak lelaki Handaru yang saat ini sedang tertawa riang digendongan Sang Ayah.

Fargo baru saja meniupkan lilin kecil yang menancap pada kue cokelat dengan berbagai parmesan. Kuenya terbilang sangat ramai untuk ukurannya itu.

Rebells juga menghampiri acara yang diadakan oleh Big Papa mereka. Di tambah Alvin yang ikut saja ketika diajak oleh Arsya. Semuanya sedang menikmati acara ini tanpa ada yang menyadari akan terjadi bencana apa beberapa jam yang akan datang.

Handaru berkeliling membawa Fargo, menghampiri tamunya satu-persatu sambil mengucapkan terimakasih karena menyempatkan waktu untuk datang ke mari.

"Widih! Anaknya lebih cakep dari bapaknya," celetuk salah seorang teman kampus Handaru yang bernama Naufal.

Gadis di sampingnya menyikut perut Naufal, membuat lelaki itu langsung menutup mulutnya dan berdesis kesal. "Sakit!"

"Habisnya lo berisik banget, sih, Fal. Lo mau kita diusir karena mulut mercon lo itu?!" Petra. Gadis cantik dengan wajah kecil serta rambut pendek memakai dress selututnya.

Melihat itu, Handaru tertawa pelan. Fargo yang tidak mengerti hanya menoleh sebentar lalu kembali memfokuskan matanya pada pipi Sang Ayah. Dirinya menusuk-nusuk pelan pipi Handaru menggunakan telunjuk kecilnya itu.

"Kenapa sayang?" tanya Handaru yang menyadari bahwa putranya membutuhkan perhatian.

"Cake!"

Walau usianya baru menginjak 5 tahun. Fargo mampu menguasai dasar-dasar bahasa inggris. Kemampuan bicaranya juga lumayan lancar, karena keseharian mereka berdua adalah membiasakan diri menggunakan bahasa asing.

Handaru mengangguk paham atas apa yang diinginkan oleh putranya. Dia kembali ke arah kue yang terpajang di meja tengah, dan mengambil beberapa potong kecil untuk ia suapkan kepada Fargo.

"Aaaaa!" Fargo membuka mulutnya. Handaru dengan pelan mulai menyendokkan kue itu agar masuk ke dalam mulut kecil putranya. "Anak pintar," puji Handaru setelah menyuapi anaknya itu.

Vanilla berjalan menghampiri Handaru dan Fargo, ia melewati beberapa orang di sana dengan senyum yang terpajang di wajah cantiknya itu.

"Sstt, siapa tuh?"

"Anjir! Cakep banget dah."

"Pacar Handaru, kah?"

Bisikan-bisikan menyertai langkah Vanilla. Gadis itu hanya membalasnya dengan terus tersenyum manis.

Setelah mendekat ke arah Handaru, Vanilla menepuk pundak lelaki itu. Membuat Handaru mau tidak mau harus menoleh. Vanilla membisikan sesuatu kepada Handaru, kemudian pinggangnya dirangkul oleh Ayah beranak satu itu.

REBELLION (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang